Bunga - Elemen lengkung dan komposisi simetris trisoenoe.com |
Ciledug, Tangerang Kota, Banten, Senin, 8 Februari 2021
Ada teman saya yang bilang, kalau fotografi itu mirip dengan "Avatar Aang" (teman saya yang satu ini rupanya terlalu banyak "bergaul" dengan TV ketimbang dengan alam nyata), dan ternyata, teman saya ini benar! Ternyata memang, dalam fotografi itu banyak elemen-elemen yang "berkecimpung" dan membentuk fotografi itu sendiri. Dalam fotografi, juga dikenal ada enam elemen penting yang menyusun komposisi foto dalam frame, keenam elemen tersebut adalah: garis (line), bentuk (shape), wujud (form), tekstur (texture), pola (pattern) dan warna (color). Kita akan mengenal aplikasi elemen-elemen tersebut dalam dunia fotografi.
Nah Sobat, kita akan mulai dengan elemen yang pertama: Elemen Garis.
Dari keenam elemen komposisi foto yang disebutkan diatas, garis adalah elemen yang terpenting (paling tidak, begitu menurut “tuturane” para pakar). Tanpa ada garis, tidak akan ada bentuk, tanpa ada bentuk tidak akan ada wujud. Dan tanpa garis serta bentuk, tidak akan ada pola. Nah bagaimana Sobat memanfaatkan penggunaan garis supaya foto Sobat bisa kelihatan lebih ciamik? Yuk, kita ulas bareng-bareng di sini.
Sehari-hari kita selalu melihat elemen garis, hanya mungkin karena terlalu terbiasa, mata dan otak kita tidak segera "ngeh" alias menyadari keberadaan elemen garis tersebut. Horison (garis cakrawala), alur sungai, garis pantai, pematang sawah, jalan, rel kereta api, tangga, gedung, ubin keramik dan lainnya. Dan elemen garis itu ada dimana-mana. Pada dasarnya garis bisa dibagi menjadi 4 jenis: horisontal, vertikal, diagonal dan lengkung. Masing-masing jenis bisa mewakili pesan dan rasa tertentu bagi mata yang melihatnya dalam bentuk foto.
Garis horisontal memberi kesan stabilitas, tenang, permanen dan kokoh. Contoh paling jelas dari garis horisontal adalah garis cakrawala yang membagi langit dan daratan (atau lautan), garis cakrawala (horison) seperti kaki bagi tubuh: kuat, kokoh, pondasi. Hindari penggunaan garis horisontal tepat ditengah-tengah foto anda karena bisa menimbulkan kesan kaku dan mati. Lebih bagus lagi, carilah garis horisontal yang berlapis-lapis.
Garis vertikal bisa merepresentasikan kesan kekuasaan dan tinggi (misalnya foto gedung bertingkat) serta pertumbuhan (misal pohon). Hindari meletakkan garis vertikal secara "arogan" ditengah-tengah foto sehingga seakan-akan membelah foto menjadi 2 bagian.
Dibanding garis horisontal dan vertikal, garis diagonal bersifat lebih dinamis. Garis ini memberi nafas dalam komposisi sehingga kesannya lebih hidup. Saat Sobat mengeksploitasi garis diagonal secara "pas" dalam foto, Sobat akan mendapatkan foto yang sangat ciamik dan sedap dipandang mata. Gunakan garis diagonal dengan menariknya dari satu sisi ke sisi yang berseberangan.
Diantara jenis garis lain yang sifatnya formal dan kaku, garis lengkung memiliki sifat luwes dan sangat dinamis. Kalau garis diagonal membuat komposisi terasa lebih hidup, garis lengkung melebihi itu, dia memberi kesan lebih sensasional dalam komposisi foto. Garis lengkung kesannya lembut, relaks dan dinamis. Garis lengkung juga sangat dominan di alam, anda bisa menemukan dalam beragam bentuk: gunung, lengkung pantai, ujung daun atau kelopak bunga. Temukan garis lengkung disekitar Sobat dan foto Sobat akan terlihat lebih keren.
Sekarang Sobat sudah mengenal 4 jenis garis dalam elemen komposisi. Saatnya mencari garis di sekitar Sobat. Latihlah mata Sobat untuk mengenali garis-garis ini. Dan jangan lupa, tidak ada salahnya untuk menggabungkan keseluruhan elemen garis itu ke dalam satu frame. Dan kalau Sobat berhasil memadukannya, siap-siap kaget dengan hasilnya!
Nah, selamat mencoba!
Jembatan Kahayan - Palangkaraya Elemen garis kurva dan diagonal trisoenoe.com |
Artikel ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu
Diadaptasi dari: