Kemayoran, Jakarta, Rabu, 23 Mei 2018
Selamat pagi, siang, sore, dan malam untuk sobat jepret semuanya. Apa kabar? Apa udah pada tau semua, kalau di hari ini, harga dollar selembarnya sudah mencapai 14 ribu dua ratus perak?....Hahahahaha, silahkan pada semaput deh Sob. Yang udah pada punya target beli lensa atau kamera, kayanya harus pada "menahan diri" nih...hahahaha.
Ya sudahlah, ditangisi juga percuma, disesali juga tiada guna. Sabar aja, biar Tuhan yang bales.
Nah, daripada bermuram durja dan bergundah gaulana, lebih baik, saya menulis artikel saja deh.
Artikel saya kali ini akan mengulas satu topic yang sebenarnya, diluar pengetahuan saya (kalau mau ikut bahasanya kids jaman now…topic ini tuh…”nggak gue bangetzzzzz”).
Lah, kok bisa?
Iya, karena artikel kali ini, akan membahas tentang aliran fotografi yang populer dikalangan “kids jaman now”, alias, aliran fotografi yang popular untuk anak muda jaman sekarang, sedangkan saya? Sudah jelas, kids jaman prehistoric, atau anak muda jaman….”doeloe”. Hehehehe….jadi, artikel ini akan saya dahului dengan permintaan maaf yang sebesar-besarnya untuk anak muda jaman now, atas kelancangan saya menulis artikel tentang "kelakuan" anak muda dalam berkamera.
So, biar ga terlalu bertele-tele, ada baiknya kita mulai saja artikelnya ya sob.
Alkisah, pada jaman dahulu…..eh…salah…waduh, salah contekan nih…maaf!
Untuk artikel kali ini (nah, ini baru contekan yang bener!), saya akan mengulas tentang beberapa aliran dalam fotografi yang saat ini menjadi “Hits” di kalangan anak muda. Aliran-aliran fotografi ini menjadi satu identitas atau ciri khas “tak resmi” yang melabeli semangat anak muda dalam fotografi. Sebenarnya, aliran-aliran fotografi ini tidak melulu menjadi dominasi anak muda, namun, karena pelakunya mayoritas adalah anak muda, maka tak salah kiranya kalau aliran-aliran fotografi ini didapuk menjadi alirannya kids jaman now, so, berikut aliran-aliran fotografi tersebut:
1. Selfie
Nah, kalau aliran yang satu ini, saya rasa saya tak perlu menerangkannya secara panjang lebar,karena memang, semua orang (atau hampir semua orang) melakukan hal ini.
Tapi, tak ada salahnya deh kalau saya ulas lagi.
Aliran selfie adalah aliran fotografi, dimana sang obyek foto dan si fotografer, adalah orang yang sama, dan dipotret pada saat yang bersamaan, di tempat yang sama juga! Singkatnya, selfie ini adalah seni memotret diri sendiri.
Foto selfie ini mulai merebak dan meledak, ketika sosial media dan juga kamera mulai bersifat sangat umum dan mudah diakses oleh banyak orang. Ketika kamera mulai di “simplifikasi” dan diserap kedalam HP pintar, dan HP pintar juga ber”kolaborasi” dengan sosmed, efeknya sudah bisa ditebak, setiap orang “mendadak fotografer” dan setiap orang “mendadak model”.
Menurut sumber lain, foto selfie adalah : “Swafoto atau foto narsisis (bahasa Inggris: selfie) adalah jenis foto potret diri yang diambil sendiri dengan menggunakan kamera digital atau telepon kamera. Foto narsisis sering dikaitkan dengan narsisisme, terutama dalam jejaring sosial. Pose yang digunakan umumnya bersifat kasual, dan diambil dengan menggunakan kamera yang diarahkan ke diri sendiri, atau bisa juga melalui cermin. Objek foto ini biasanya hanya si fotografer atau beberapa orang yang bisa dijangkau oleh fokus kamera. Foto narsisis yang melibatkan beberapa orang disebut dengan "foto narsisis kelompok".
Dan saat ini, perlengkapan untuk menunjang kegiatan foto selfie ini juga semakin berkembang, mulai dari tongsis, sampai drone.
2. Toys Fotografi
Toys fotografi adalah seni memotret mainan, dimana obyek sentral dari foto aliran ini adalah... mainan (hadehhhh....ya iya lah!), Di dalam toy fotografi kita bisa menempatkan objek atau mainan tersebut dimanapun, atau dipasangkan dengan beberapa benda, atau diorama, sehingga objek tersebut terlihat hidup. Biasanya, disertai dengan sentuhan-sentuhan edit, untuk menimbulkan kesan “hidup” pada foto aliran ini.
3. Wedding Photography
Fotografi pernikahan adalah campuran dari berbagai jenis fotografi. Meskipun fotografi pernikahan adalah sebuah film dokumenter dari hari pernikahan, foto pernikahan dapat retouched dan diedit untuk menghasilkan berbagai efek. Sebagai contoh, seorang fotografer bisa mengobati beberapa gambar dengan toning sepia untuk memberi efek lebih klasik.
Selain itu, seorang fotografer pernikahan harus memiliki kemampuan fotografi potret, dia juga mungkin harus menggunakan teknik fotografi glamour untuk menangkap gambar pengantin agar terlihat lebih baik. Fotografi pernikahan telah berkembang dan tumbuh sejak penemuan bentuk seni fotografi pada tahun 1826 oleh Joseph Nicéphore Niépce
4. Underwater Photography
Nah, kalau aliran fotografi yang satu ini, saat ini lagi naik daun. Alias hits luar biasa. Sebenarnya, apa sih Underwater Photography itu? Secara sederhana sih, Underwater Photography itu adalah memotret di bawah air. Pokoknya, kalau memotret bawah air, dapat digolongkan kedalam aliran ini.
Underwater photography yang dalam bahasa Indonesia berarti fotografi bawah air bertujuan untuk mendapatkan kehidupan bawah laut ke permukaan. Tapi sekarang tidak jarang ada yang memadukan antara Undeewater+wedding, hasinlya sangat luar biasa keren. Tidak heran aliran yang satu ini menjadi sangat populer dikalangan anak muda.
Ada 2 aliran fotografi underwater secara umum, yaitu Macro Photographer dan Wide Angle photographer. Macro photographer adalah mereka para peminat objek – objek kecil dari jenis ikan, kuda laut, nudibranch (siput), udang, kepiting, dll. Sedangkan Wide angle photography lebih memfocuskan diri untuk mengambil gambar sudut lebar terutama pemandangan bawah air. Kedua aliran tersebut membutuhkan spesifikasi peralatan yang berbeda.
5. Macro Photography
Secara konseptual, fotografi makro adalah proses pengambilan gambar dimana hasilnya berkisar antara 1:10 hingga 1:1 dari ukuran asli obyek tersebut. Misalnya, obyek yang Sahabat Fotografi ambil adalah semut, maka semut akan terlihat sangat besar bila dibandingkan dengan bentuk aslinya. Perbesaran ini dapat dilakukan dengan mendekatkan obyek dengan kamera, atau dari jarak tertentu dengan menggunakan lensa tele. Foto yang dihasilkan haruslah memiliki komposisi yang seimbang sehingga menghasilkan gambar yang hidup.
Obyek fotografi makro ada dua, benda mati/diam dan makhluk hidup. Obyek benda mati meliputi peralatan makan, makanan, perhiasan, uang koin, mainan, percikan air dan sebagainya. Sedangkan makhluk hidup dapat meliputi serangga, kupu-kupu, bunga, dan sebagainya.
Pemilihan obyek sebenarnya didasarkan oleh tujuan fotografi makro itu sendiri. Obyek benda mati biasanya ditujukan kepada tujuan promosi, hingga engineering. Sedangkan obyek benda hidup lebih tertuju kepada kebutuhan ilmiah (identifikasi satwa atau tanaman), hingga keindahan.
Yup Sobat, demikianlah 5 aliran fotografi yang sedang ngetrend atau sedang digila-gilai sama kids jaman now. Benernya sih, yang paling tinggi ratingnya alias yang pualiiiing banget digandrungi oleh kids jaman now (dan kids jaman old) sampai dengan saat ini, adalah selfie, mau selfie sendiri, atau selfie ramai-ramai, alias selfie sekecamatan.
Memang tidak 100% benar sih sob, tetapi, kalau mau dicermati, point nomer dua sampai dengan lima, bisa berubah, sesuai dengan kondisi jaman, tergantung musim, cuaca, dan nilai tukar rupiah, tapi, kalau yang nomor satu, alias foto selfie, wah...itu kayanya akan bertahan hingga ratusan tahun lagi...!
Bahkan, sampai ada anekdot..."Dollar naik? Woles bray, dibawa selfie aja"..hahahahaha.
Demikian sob, sekedar ulasan super singkat tentang trend fotografi yang lagi digila-gilai anak mude jaman sekarang alias saat ini, semoga dapat menghibur sobat-sobat semua, dan semoga, dollar cepet "bertobat" dan kembali kepada jalan yang benar, yaitu 10 ribu perak per satu dollar. terima kasih!
(Sedih, gara-gara dollar naik, harga lensa dan nasi padang, juga ikutan naek............)