Jumat, 06 September 2024

Fotografi Siluet: 22 Tips dan Trik untuk Memotret Siluet (Bagian Kedelapan)


Melintas Senja - Foto Siluet
trisoenoe.com

Kediri, Tabanan, Bali, Sabtu, 6 September 2024

Artikel ini merupakan sambungan atau kelanjutan dari artikel sebelumnya, yang berjudul: "Fotografi Siluet: 22 Tips dan Trik untuk Memotret Siluet (Bagian Ketujuh)", silahkan disimak.

15. Ciptakan efek halo

Pernah melihat siluet menakjubkan yang dibingkai oleh cahaya yang terkesan “surgawi”? bingkai Cahaya tersebut disebut efek halo, dan untuk membuat efek itu tidak sesulit yang Sobat bayangkan, tidak sesulit seperti menutup tagihan pinjol, atau seberat datang ke undangan pernikahan mantan. Secara sederhana, efek halo ini adalah menambahkan garis luar yang cerah di sekitar subjek jepretan Sobat.

Sekarang, untuk mendapatkan cahaya itu, Sobat harus memposisikan subjek Sobat tepat di depan sumber cahaya. Tentu saja, matahari terbenam sangat ideal untuk ini, jadi berusahalah keras untuk mendapatkan sudut yang tepat saat matahari terbenam di langit. Jika Sobat dapat memastikan bahwa subjek Sobat memiliki ukuran yang tepat dalam kaitannya dengan matahari, dan Sobat dapat memposisikan subjek Sobat sehingga matahari hampir seluruhnya terhalang, Sobat bisa mendapatkan lingkaran cahaya yang indah di sekitar tepi subjek.

Pengaturan eksposur kamera Sobat ikut berperan untuk menciptakan efek ini. Bereksperimenlah dengan pengaturan yang berbeda. Sobat akan menemukan bahwa sedikit penyesuaian dapat membuat lingkaran cahaya yang sobat jepret dalam frame menjadi lebih atau kurang terlihat.

Tapi jangan pernah lupa, komposisi itu juga penting. Pastikan tidak ada yang bersinggungan dengan kerangka subjek Sobat. Benda acak atau obyek yang terlalu ramai  dapat mengganggu efek halo. Jadi bidiklah pandangan yang jelas dan tidak terhalang.

Jika Sobat sedang berjuang keras untuk dapat menciptakan efek ini, jangan berkecil hati. Teknik ini membutuhkan Latihan yang intens dan panjang. Mulailah dengan subjek sederhana dan berlatihlah tanpa kenal jemu!

Bermain - Foto Siluet
trisoenoe.com

16. Sertakan alat peraga untuk hasil yang unik

Kebanyakan fotografer menciptakan siluet candid dari orang asing, namun jika Sobat ingin melakukan sedikit eksperimen kreatif, mengapa tidak mencoba beberapa foto berpose? Meskipun secara umum saya tidak menyarankan hanya mengambil bidikan siluet selama pemotretan potret, menggabungkan beberapa siluet yang ditempatkan dengan baik dapat memberikan subjek Sobat beberapa foto ciamik nan keren dus artistik yang menonjol dari foto lainnya.

Dan jika Sobat benar-benar ingin menonjolkan gambar tersebut, coba tambahkan satu atau dua unsur tambahan dalam frame. Baik itu payung, topi, alat musik, atau benda lain apa pun yang menarik perhatian Sobat, alat peraga dapat memberikan kepribadian dan cerita ke dalam gambar siluet yang Sobat hasilkan. Bayangkan saja siluet seorang musisi dengan gitar, atau seorang penari dengan syal yang menjuntai.

Saat menambahkan alat peraga pada komposisi foto Sobat, perlu diingat bahwa alat peraga tersebut harus terlihat jelas dan tidak menutupi subjek dalam frame. Selain itu, pastikan penyangga tidak bersinggungan dengan subjek sehingga mengurangi garis jelas yang ingin Sobat tonjolkan ke dalam foto.

Ingat, menggabungkan alat peraga berarti menambahkan sentuhan ekstra kreativitas dan kesenangan pada fotografi siluet. Jadi jangan takut untuk bereksperimen dan berpikir out of the box. Biarkan imajinasi Sobat menjadi Merdeka dan liar!

Bersambung ke bagian kesembilan.

Artikel ini diadaptasi dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Tag:
#Fotografi, #Tips Fotografi, #Siluet

Minggu, 01 September 2024

Fotografi Siluet: 22 Tips dan Trik untuk Memotret Siluet (Bagian Ketujuh)


Perahu dalam Batas Senja - Foto Siluet
trisoenoe.com

Kediri, Tabanan, Bali, Minggu, 1 September 2024

Artikel ini adalah kelanjutan dari artikel sebelumnya, yang berjudul: "Fotografi Siluet: 22 Tips dan Trik untuk Memotret Siluet (Bagian Keenam)", silahkan disimak.

12. Sigap dan Waspada Saat Berada di Lokasi Jepretan

Sekarang setelah Sobat berada di TKP dan bersiap-siap untuk menjepret, Sobat biasanya akan mudah terpaku pada titik dimana matahari terbit atau terbenam. Namun jangan biarkan fokus sempit itu membatasi visi kreatif Sobat. Langit adalah kanvas yang luas, dan terkadang warna-warna paling luar biasa muncul di tempat yang tidak terduga.

Lihatlah sekeliling, bukan hanya kiri dan kanan, tapi juga di belakang Sobat. Terkadang, langit di seberang terbit atau terbenamnya matahari memiliki warna yang sama dramatisnya, atau bahkan lebih dramatis. Momen-momen ini bisa saja cepat berlalu, dan Sobat harus bersiap untuk memotretnya.

Jika Sobat menggunakan tripod, tripod harus mudah dipindahkan. Saat terburu-buru untuk mengambil foto yang bagus, Sobat mungkin perlu berputar cepat untuk menghadap ke bagian langit yang berbeda. Pastikan tripod dan pengaturan kamera memungkinkan hal ini.

Intinya: Jaga mata Sobat tetap terbuka dan kamera siap jepret selalu. Matahari punya cara menyinari awan dan menciptakan gurat lukisan warna-warni pada tempat yang tak terduga. Jadi waspadalah terhadap lingkungan sekitar Sobat, dan bersiaplah untuk menangkap keajaiban di mana pun hal itu terjadi.

Menatap Surya - Foto Siluet
trisoenoe.com

13. Gabungkan refleksi ke dalam bidikan Sobat

Apa salah satu trik yang dapat menerapkan sentuhan ajaib ekstra pada bidikan Sobat? Yap, salah satu trik itu namanya menambahkan refleksi alias pantulan ke dalam frame. Refleksi tidak hanya menambah daya tarik pada foto Sobat, tetapi juga memecah “monoton” latar depan yang serba hitam.

Setelah Sobat berhasil menemukan lokasi sempurna untuk pemotretan siluet, perhatikan baik-baik permukaan reflektif di latar depan. Perhatikan genangan air kecil atau area basah, terutama jika Sobat memotret di tepi pantai.

Setelah Sobat menemukan permukaan yang bagus, jangan hanya memotret tanpa berpikir. Sebaliknya, Sobat harus menyesuaikan sudut untuk memastikan seluruh baian dari calon korban jepretan Sobat memang ada pantulannya. Misalnya, jika Sobat memotret seorang pelari yang anggun di tengah cerahnya matahari terbenam, Sobat tentu tidak ingin pantulannya memotong kepalanya secara tidak sengaja! Cobalah memotret dari sudut pandang yang lebih tinggi atau lebih rendah hingga Sobat mendapatkan komposisi terbaik.

Ingatlah bahwa memasukkan pantulan ke dalam fotografi siluet Sobat memerlukan kesabaran. Tidak selalu mudah untuk menemukan kombinasi sempurna antara latar depan yang reflektif, subjek yang menarik, dan latar belakang yang menawan. Namun imbalannya sepadan dengan usaha yang dilakukan. Jangan menyerah! Teruslah menjelajah, terus mencari hasil jepretan terbaik, dan Sobat akan takjub dengan peluang luar biasa yang Sobat temukan.

14. Cobalah fotografi siluet parsial

Meskipun siluet total dengan subjek yang tajam dan gelap dapat memberikan kesan yang kuat, pertimbangkan juga untuk menangkap beberapa siluet parsial. Yang dimaksud dengan foto siluet parsial adalah tentang foto yang menyertakan beberapa detail pada subjeknya.

Terkadang, sentuhan cahaya membuat subjek sedikit lebih tiga dimensi dan nyata, yang terkadang malah membuat foto siluet lebih menarik. Ditambah lagi, sedikit detail ekstra dapat menambah kesan misterius pada gambar.

Dan jika Sobat tidak yakin apakah akan membuat siluet penuh atau sebagian, tidak apa-apa, cukup tandai foto yang Sobat buat! Itulah keindahan dari bracketing, ini akan memberi Sobat siluet total dan parsial untuk dipilih.

Bersambung ke bagian kedelapan.

Artikel ini diadaptasi dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Tag:
#Fotografi, #Tips Fotografi, #Siluet

Sabtu, 24 Agustus 2024

Fotografi Siluet: 22 Tips dan Trik untuk Memotret Siluet (Bagian Keenam)


Bermain di Pantai! - Foto Siluet
trisoenoe.com

Kediri, Tabanan, Bali, Sabtu, 24 Agustus 2024

Artikel ini adalah kelanjutan dari artikel sebelumnya, yang berjudul: "Fotografi Siluet: 22 Tips dan Trik untuk Memotret Siluet (Bagian Kelima)", silahkan disimak.

10. Ambil langkah-langkah untuk menjaga agar subjek tetap tajam

Foto siluet terbaik cenderung menampilkan subjek yang tajam dan fokus.

Sayangnya, hal ini dapat membuat proses pengukuran otomatis (yang sudah dijabarkan secara habis-habisan pada tips nomor 6) menjadi agak rumit. Persoalannya adalah, pada saat menekan rana setengah ke bawah untuk mendapatkan pengukuran yang tepat juga berarti kamera Sobat akan fokus pada suatu titik di latar belakang, bukan pada subjek Sobat.

Jika Sobat menggunakan mode manual yang (seperti pada tips nomor 9), Sobat tidak akan mengalami masalah apa pun. Sobat selalu dapat memperoleh pengaturan eksposur dengan mengarahkan kamera ke latar belakang, mengaturnya, lalu memfokuskan pada subjek yang sedang Sobat jepret. Namun jika Sobat lebih nyaman dengan mode otomatis, maka Sobat memiliki dua opsi.

Opsi pertama, jika kamera yang Sobat punya menawarkan pemfokusan manual, Sobat dapat melakukan prafokus pada subjek yang akan dijepret. Lalu, saat Sobat mengukur latar belakang, titik fokus tidak akan berubah. Sobat dapat membingkai komposisi Sobat secara efektif sebelum menekan rana.

Opsi kedua, Sobat dapat mencoba menyesuaikan aperture untuk memaksimalkan depth of field (yaitu, jumlah gambar yang berada dalam fokus). Untuk melakukan ini, Sobat perlu mengatur aperture kecil (yaitu f-number besar, seperti f/11 atau f/16).

Jika f-number cukup besar dan subjek Sobat tidak terlalu dekat dengan kamera, Sobat akan mendapatkan subjek yang tajam dan latar belakang yang tajam, meskipun kamera Sobat terfokus pada area di belakang subjek Sobat.

Melangkah! - Foto Siluet
trisoenoe.com

11. Dapatkan subyek yang dinamis (bergerak)

Jika Sobat mencari siluet yang muncul di layar, bayangkanlah suatu subyek yang dinamis alias bergerak. Sedikit gerakan dapat menghadirkan lapisan unik yang ciamik pada foto Sobat. Bayangkan seorang seseorang yang sedang berjalan di tepi Pantai dengan latar belakang matahari yang terbenam. Momen dinamis ini bakalan menciptakan bentuk dan garis yang memikat siapapun yang nantinya akan melihat foto itu.

Kunci dari point di atas adalah waktu. Sobat harus siap untuk menekan tombol shutter pada saat yang tepat. Sobat tidak perlu khawatir, dengan Latihan dan latihan, Sobat akan menguasainya (walaupun mode burst juga bisa membantu!).

Pengaturan kamera Sobat juga penting di sini. Jika subjek yang mau dijepret ternyata bergerak cepat, Sobat memerlukan kecepatan rana yang lebih cepat (1/500 detik adalah titik awal yang baik, meskipun Sobat dapat melakukannya lebih lambat atau lebih cepat tergantung pada kecepatan calon korban jepretan tadi).

Sobat juga tidak selalu harus merencanakan pengambilan gambar aksi ini. Terkadang, momen terbaik terjadi secara spontan. Siapkan kamera Sobat, dan waspadalah! Sobat tidak pernah tahu kapan orang akan melintas, yang tentu saja bakal jadi subyek yang menarik, terlebih lagi kalau subyek foto tadi dibingkai sempurna dengan latar belakang matahari terbenam.

Bersambung ke bagian ketujuh.

Artikel ini diadaptasi dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Tag:
#Fotografi, #Tips Fotografi, #Siluet

Sabtu, 17 Agustus 2024

Fotografi Siluet: 22 Tips dan Trik untuk Memotret Siluet (Bagian Kelima)


Bayang Senja - Foto Siluet
trisoenoe.com

Kediri, Tabanan, Bali, Sabtu, 17 Agustus 2024

Artikel ini adalah kelanjutan dari artikel sebelumnya, yang berjudul: "Fotografi Siluet: 22 Tips dan Trik untuk Memotret Siluet (Bagian Keempat)", silahkan disimak.

8. Sesuaikan eksposur Sobat dengan seksama untuk mendapatkan hasil terbaik

Kebanyakan kamera modern cukup bagus dalam mengekspos foto sehingga semuanya bagus dan cerah. Hal itu dapat menimbulkan masalah; lagi pula, Sobat tidak ingin subjek Sobat menjadi bagus dan cerah dalam bidikan siluet.

Jadi apa yang Sobat lakukan? Sobat telah memanipulasi kamera.

Cukup atur kamera ke mode pemotretan pilihan Sobat (Prioritas Apertur dapat berfungsi dengan baik untuk ini, namun Sobat juga dapat mencoba mode Otomatis). Kemudian arahkan kamera Sobat ke bagian paling terang dari pemandangan tersebut dan tekan tombol rana setengah. Pada banyak kamera, ini akan mengatur eksposur, dan selama Sobat menekan tombol rana setengahnya, tombol rana akan tetap terkunci.

Selanjutnya, sambil tetap menekan sebagian tombol rana, arahkan kamera ke subjek dan bingkai komposisi Sobat. Terakhir, tekan tombol rana sepenuhnya.

Pada kebanyakan kamera digital, metode ini akan menghasilkan subjek siluet! Mengarahkan kamera Sobat ke bagian terang dari pemandangan akan menyebabkan kamera Sobat menggelapkan eksposur, alhasil kemudian, ketika Sobat mengambil gambar, subjek utama akan ditampilkan sebagai siluet gelap.

Perhatikan bahwa beberapa kamera juga memiliki mode pengukuran titik yang sangat membantu teknik di atas. Pengukuran titik menyebabkan kamera mengatur eksposur berdasarkan bagian tengah bingkai Sobat, dan dengan bantuan itu, Sobat dapat memberi tahu kamera Sobat bagian persis dari latar belakang cerah yang ingin Sobat gunakan untuk menentukan eksposur. Jadi jika Sobat tidak mendapatkan gambar yang Sobat inginkan menggunakan teknik yang dibahas di atas, Sobat selalu dapat mencoba mengganti mode pengukuran dan percalah, cara itu amat sangat cespleng!

Hitam Putih - Foto Siluet
trisoenoe.com

9. Cobalah memotret dalam mode Manual

Teknik yang saya bahas di atas sering kali berhasil dengan baik, namun jika Sobat ingin lebih mengontrol pengaturan Sobat, saya sangat merekomendasikan memotret dalam mode Manual.

Mode manual memungkinkan Sobat memasukkan sendiri setiap variabel eksposur. Ini mungkin sedikit sulit pada awalnya, tetapi setelah beberapa jam berlatih, Sobat akan dapat menguasainya.

Setelah kamera Sobat disetel ke Manual, saya sarankan menggunakan ISO rendah (100 adalah nilai awal yang baik) dan aperture tingkat menengah (seperti f/6.3). Kemudian arahkan kamera Sobat ke bagian pemandangan yang paling terang, dan sesuaikan kecepatan rana hingga bilah eksposur di jendela bidik seimbang.

Ambil bidikan pertama dan tinjau hasilnya pada LCD kamera Sobat. Jika gambar terlihat terlalu gelap, Sobat selalu dapat menurunkan kecepatan rana, dan jika gambar terlihat terlalu terang, Sobat selalu dapat meningkatkan kecepatan rana.

(Jika Sobat bekerja dengan cahaya yang sangat terbatas dan hasil jepretan Sobat menjadi gelap, Sobat juga dapat memperlebar aperture atau meningkatkan ISO untuk meningkatkan eksposur, namun lakukan dengan hemat; memperlebar aperture akan membatasi area foto yang ada di dalamnya. fokus, sementara meningkatkan ISO akan menambah noise yang tidak diinginkan pada gambar!)

Bersambung ke bagian keenam.

Artikel ini diadaptasi dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Tag:
#Fotografi, #Tips Fotografi, #Siluet

Rabu, 31 Juli 2024

Fotografi Siluet: 22 Tips dan Trik untuk Memotret Siluet (Bagian Keempat)


Bayang Pepohonan - Fotografi Siluet
trisoenoe.com

Kediri, Tabanan, Bali, Rabu, 31 Juli 2024

Artikel ini adalah kelanjutan dari artikel sebelumnya, yang berjudul: "Fotografi Siluet: 22 Tips dan Trik untuk Memotret Siluet (Bagian Ketiga)", silahkan disimak.

6. Bingkai subjek Sobat dengan ruang negatif

Bahkan setelah Sobat memilih subjek yang tepat dan menemukan cahaya yang tepat, Sobat harus memperhatikan komposisi Sobat dengan cermat. Bidikan siluet terbaik cenderung menampilkan satu subjek (atau sekelompok subjek) yang dikelilingi oleh ruang kosong, seperti pada foto di bawah ini:

Sendiri! - Fotografi Siluet
trisoenoe.com

Ruang kosong (juga dikenal sebagai ruang negatif) membantu obyek dalam foto menjadi lebih "bergerak", dan juga akan lebih memfokuskan pemirsa pada subjek utama.

Salah satu triknya adalah memotret saat langit cerah dan tidak berawan; dengan begitu, Sobat tidak perlu menghadapi awan yang mengganggu. Sobat juga bisa mencoba memotret di area yang banyak ruang kosong (misalnya ladang, dataran berumput, tempat parkir).

Meskipun demikian, Sobat juga dapat menangkap siluet fantastis yang menampilkan lebih dari sekadar subjek plus ruang negatif. Jangan membatasi diri Sobat sendiri, namun pastikan Sobat hanya memasukkan subjek yang berkontribusi pada pengambilan gambar.

Gawang Langit! - Fotografi Siluet
trisoenoe.com

7. Mencegah perpotongan bentuk

Jika komposisi siluet Sobat mencakup beberapa bentuk, lakukan yang terbaik untuk memisahkannya. Seseorang yang berjalan bisa terlihat bagus, dan sebatang pohon bisa terlihat bagus, tapi jika orang tersebut dan pohonnya tumpang tindih, Sobat akan mendapatkan obyek dalam frame kekacauan yang membingungkan. Kedua bentuk tersebut akan bergabung menjadi satu, dan siapapun yang melihat foto tersebut tidak akan mengetahui apa yang menjadi fokus dalam foto yang Sobat hasilkan.

Sebaliknya, amati pemandangannya dengan cermat dan pisahkan hanya bentuk-bentuk yang sangat berbeda. Jika Sobat ingin menyertakan beberapa bentuk yang saat ini tumpang tindih, coba ubah sudut hingga bentuk tersebut terpisah.

Alternatifnya, jika Sobat memotret subjek bergerak, Sobat selalu dapat menunggu hingga subjek berubah posisinya.

Satu tip terkait: Jika Sobat memotret orang, Sobat mungkin ingin membuat siluet mereka di profil, bukan secara langsung. Dengan demikian, fitur-fiturnya (hidung, mulut, dan mata) akan terlihat jelas, dan akan lebih mudah dikenali oleh pemirsa.

Bersambung ke bagian kelima.

Artikel ini diadaptasi dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Tag:
#Fotografi, #Tips Fotografi, #Siluet