Minggu, 08 Juni 2025

Keseimbangan Asimetris dalam Fotografi dan Cara Menggunakannya (Bagian Kedua)


Mengabadikan Cinta
Fotografi Siluet - trisoenoe.com

Kediri, Tabanan, Bali, Minggu, 8 Juni 2025

Artikel ini adalah kelanjutan alias sambungan dari tulisan sebelumnya yang punya judul: “Keseimbangan Asimetris dalam Fotografi dan Cara Menggunakannya (Bagian Pertama)”, silahkan disimak dan diresapi.

Nelayan dan Jala
Fotografi Siluet - trisoenoe.com

Aturan sepertiga

Aturan sepertiga kerap diaplikasikan untuk menciptakan keseimbangan asimetris. Contohnya, aturan ini membantu menyeimbangkan latar belakang yang bertekstur dan sangat detail dengan langit biru yang tenang. Untuk mengimbangi latar belakang yang lebih berat, Sobat cukup menggunakan sepertiga bingkai untuk latar belakang tersebut dan menyisakan dua pertiga untuk langit. Contoh lain adalah menempatkan subjek kecil pada kisi aturan sepertiga untuk menambah bobotnya dan mengimbangi ruang yang luas di sekitarnya.

Jika Sobat memiliki beberapa subjek pada bagian frame yang sama, bobotnya akan bertambah dan menciptakan titik fokus yang berat. Sobat perlu menyeimbangkan bagian frame lainnya, baik dengan sesuatu yang lebih besar, lebih bertekstur, atau lebih berwarna. Jika subjek tersebar di seluruh frame, sisi dengan subjek yang lebih terang memerlukan sentuhan untuk “memperlunak” (misalnya, latar belakang yang lebih menarik, beberapa tekstur, lebih banyak warna, kegelapan, dan lain-lain). Prinsip -prinsip psikologi dari Gestalt (bisa dibaca di keterangan tambahan mengenai si manusia ini) bisa menolong Sobat untuk lebih memahami hubungan antara penempatan subjek dan dampaknya pada pemirsa.

Laut dan Senja
Fotografi Siluet - trisoenoe.com

Kontras

Elemen yang mengandung kontras yang jelas bisa menjadi sangat berbobot pada suatu foto. Elemen ini menarik perhatian pemirsa dan jadi sangat sulit diimbangi oleh unsur lain. Kontras memiliki banyak bentuk, mulai dari sorotan dan bayangan, hingga bertekstur dan halus, hingga detail dan polos, hingga kontras warna. Jika Sobat memiliki dua elemen yang kontras di bagian frame yang berbeda, keduanya akan saling menyeimbangkan. Namun, jika Sobat memiliki elemen yang kontras yang nilainya setara di satu sisi frame, Sobat perlu menemukan bingkai yang menambahkan bobot yang cukup di sisi yang berlawanan sehingga akan ternetralkan. Oleh karena itu, evaluasi tidak hanya karakteristik individual tetapi juga hubungan di antara keduanya.

Gadis dalam bingkai kelam
trisoenoe.com

Makna Konseptual

Terkadang bobot suatu elemen tidak berasal dari karakteristik yang sifatnya kasat mata, melainkan dari makna konseptualnya. Misalnya, warna dapat menyampaikan perasaan, menebarkan kehangatan atau justru malah meniupkan efek dingin pada jiwa, atau menambahkan dimensi yang sifatnya temporal (misalnya, dedaunan yang menguning, matahari terbenam dan lainnya). Warna hangat seperti merah, jingga, dan kuning memiliki bobot lebih besar daripada warna yang dingin. Bentuk dan elemen yang bermuatan emosi juga lebih berbobot.

Artikel ini masih dilanjutkan ke tulisan selanjutnya yang berjudul: “Keseimbangan Asimetris dalam Fotografi dan Cara Menggunakannya (Bagian Ketiga)”, moga-moga bisa bikin Sobat banyak senang saat membacanya.