Selasa, 28 Oktober 2025

Fotografi Dengan Fokus Lembut: Tampilan Efek Foto Nuansa Mimpi (Tulisan Bagian Ketiga)



Beraban, Tabanan, Bali, Selasa, 28 Oktober 2025

(Tulisan ini adalah sambungan dari tulisan bagian Kedua, sobat jepret dipersilahkan untuk menyimaknya dengan seksama. Dan sekiranya Sobat kurang mudeng dengan tulisan yang ini, Sobat sebaiknya membaca bagian sebelumnya, mumpung masih gratis)

4. Gunakan Trik Stocking
Pendekatan kreatif dalam bentuk yang lain bisa berupa merentangkan bahan kaus kaki tipis di atas lensa atau filter. Hal ini memungkinkan cahaya menembus kain sekaligus menyebarkannya untuk menciptakan estetika fokus yang lembut. Kekencangan dan ketebalan kaus kaki dapat disesuaikan untuk mengontrol level keburaman. Walaupun trik ini terkesan murah, mengada-ada dan kurang "meyakinkan", trik ini ternyata mampu membantu Sobat menemukan metode unik untuk menciptakan efek buram dalam fotografi. 

5. Ciptakan Fokus Lembut dalam Pasca Pemrosesan (pada saat proses editing)
Efek buram semacam itu dapat juga di"cipta"kan pada saat Sobat mengedit foto dengan bantuan perangkat lunak seperti Adobe Photoshop, Luminar Neo, atau berbagai software editing pilihan Sobat. Tekniknya bisa bermacam-macam, mulai dari mengaplikasikan filter Gaussian Blur hingga melembutkan bagian gambar sambil menjaga area lain tetap tajam. Misalnya, Luminar telah menyertakan lapisan di samping alat sederhana untuk menambah kedalaman dan kreativitas pada foto Sobat dengan kontrol yang sangat baik atas hasilnya. Sobat juga dapat menambahkan nuansa yang lebih dreamy pada foto Sobat dengan menambahkan efek bokeh, di mana latar belakang diburamkan dengan lembut dan indah, membuat subjek semakin tampak menonjol. Dan pada masa sekarang, benyak sekali aplikasi di 


Beberapa Contoh Fotografer dengan Soft Focus (Dapatkan Lebih Banyak Inspirasi dari Mereka)


Sebagai contoh fotografi fokus lembut, lihatlah karya fotografer terkenal seperti David Hamilton, yang berspesialisasi dalam potret yang indah dan halus. Fotografer lain yang patut dicermati adalah Robert Mapplethorpe, yang foto-foto bunganya yang halus dan fokus lembut terlihat sangat menakjubkan. Selain itu, lihatlah karya fotografer potret seperti Joyce Tenneson, yang fotonya seringkali menampilkan kualitas halus, hampir berkilau, yang membuat aspek-aspek gambar menjadi lebih lembut.

Sinematografer dan sutradara yang menguasai teknik ini sering kali memperkaya penceritaan visual fokus yang lembut ke dalam ranah film mereka. Penggunaan fokus lembut dalam film "Barry Lyndon" (1975) karya Stanley Kubrick menyempurnakan film tersebut dengan kualitas artistik dan nuansa sejarah. Sofia Coppola memanfaatkan fokus halus dalam "The Virgin Suicides" (1999) untuk membangkitkan suasana nostalgia atau seperti mimpi. Selain itu, "Pride and Prejudice", yang disutradarai Joe Wright pada tahun 2005, juga menggunakan fokus lembut untuk meningkatkan atmosfer romantis dan pedesaan dalam film tersebut.

Sekian untuk bagian ini.... 

Tulisan ini akan saya teruskan ke artikel selanjutnya yang akan saya beri judul: “Fotografi Dengan Fokus Lembut: Tampilan Efek Foto Nuansa Mimpi (Tulisan Bagian Keempat)”, semoga tulisan ini bisa bikin Sobat dapat banyak senang saat membacanya.