Senin, 17 Juli 2017

Fotografi Hitam Putih - Kenikmatan Dalam Foto Hitam Putih



Kemayoran, Jakarta, Senin, 17 Juli 2017

Ini hari Senin. Dan Senin adalah hari dimana sebagian besar karyawan (termasuk gue !), memulai rutinitas paling menjengkelkan dari keseluruhan hari dalam 1 minggu (baca postingan tentang hari Senin). Jawabannya sederhana tapi panjang: "macet, males, capek, lunglai, jengkel, gatel, nyawa belum nyantol semua di badan (nyawa ape jemuran...kok bisa nyantol?), dan lain-lain, dan sebagainya, dan seterusnya.

Ada baiknya, kalau hari Senin ini, saya isi dengan hal-hal yang menyenangkan, yang gak bikin tampang di wajah macam baju obralan, alias "lecek bin kumel".

Ya! Hari ini mau saya isi dengan menulis postingan tentang foto hitam putih. Suatu karya foto, dimana hasilnya, adalah foto dengan obyek yang mengusung hanya 2 warna dominan. Coba tebak, apa warna dominannya? Yap, bener Sob! Hitam dan putih (apaan sih? kaga penting banget nih pertanyaannya!)


Sebenarnya banyak argumen yang menerangkan tentang filosofi foto hitam putih, Dari argumen yang terkesan "pembenaran diri" dan terkesan sederhana banget ("soalnya gue ga bisa setting tone warna yang ciamik, Ya udah, daripada mumet, gue setting aja ke hitam putih!")...Hehehehe...ga bisa komen deh gw sama pendapat yang ini!

Atau argumen yang benar-benar berat dan bernilai filsafat ("Karena kharakter sebenarnya dari suatu obyek, hanya dapat dimunculkan secara jujur dan apa adanya,  dengan cara menampilkannya dalam warna yang bersahaja, dan menampilkannya dalam warna hitam dan putih, akan membebaskan siapapun yang melihat foto tersebut, untuk menilai dengan bijak, obyek dalam foto, dan juga foto tersebut. Ampun! Ga ngerti gue!).


Kalau saya sendiri, beberapa tahun belakangan ini (astaga, kesannya sudah lama banget ya!), saya sangat menikmati fotografi hitam putih. Terlepas dari pendapat beberapa pakar tentang foto hitam putih. Untuk saya pribadi, jujur, saya menemukan kenikmatan dalam foto hitam putih

Namun, terlepas dari semua hal di atas yang sudah saya tulis, ada baiknya jika saya cantumkan juga, pendapat dari salah satu  penikmat fotografi, dan kalau boleh saya nilai....orang ini termasuk pakar dalam fotografi.

Demikian Ulasan tentang filosofi (dikutip dari http://benseh.blogspot.co.id/...terima kasih untuk postingannya)

Kamis, 10 Desember 2015

Filosofi Fotografi Hitam Putih
Salam jepret semuanya, Fotografi hitam putih istimewa, karena dalam warna duotone tidak ada warna yang salah. Orang akan fokus pada bentuk, garis, ‘tone’, dan pesan foto itu sendiri. Fotografi hitam putih memiliki sejarah panjang, sepanjang sejarah kamera itu sendiri.

Meskipun dunia fotografi sudah sedemikian maju, namun foto hitam putih masih tetap memiliki tempat tersendiri di dunia fotografi. Masih banyak fotografer-fotografer ternama masih setia dengan foto hitam putih. Sebut saja Alm. Pak Ansel Adam, bapak fotografi landscape, yang tetap setia dengan warna duo tone, meskipun Pak Adam adalah konsultan untuk perusahaan film ternama. Pak Sebastiao Salgado, fotografer dokumenter, selalu menggunakan film hitam putih dalam karya-karyanya. Sally Man, fotografer Amerika, yang memanfaatkan nuansa suram dan mistis foto hitam putih dalam karya-karya fotografinya. Nick Brandt, fotografer binatang, memotret binatang di alam liar Afrika dengan sangat menajubkan dalam nuansa duo tone. Banyak karya-karya foto humor Pak Elliot Erwitt adalah fotografi hitam putih.

Beberapa majalah fotografi terkemuka juga menampilkan foto hitam putih di dalam majalahnya. Sebut saja majalah Lens Work. Karya fotografi hitam putih didalam majalah ini sungguh luar biasa. Karya fotografi hitam putih klasik oleh Eugene Atget.

Dalam fotografi hitam putih hanya dikenal 2 warna utama; hitam dan putih. Gradasi warna dari hitam ke putih, dan perbedaan kepekatan (saturasi) warna hitam yang membentuk gambar di dalam karya foto itu. Tidak ada warna yang ‘salah’ karena pengaruh temperatur sumber cahaya. Tidak ada warna yang terlalu pekat (over saturated) atau warna yang pudar. Orang yang menikmati karya fotografi hitam putih akan focus pada ‘tone’ dan tidak akan terkacaukan oleh warna-warni yang lain.

Kekuatan sebuah fotografi hitam putih terletak pada gradasi warna hitam putih itu sendiri. Fotografi hitam putih juga mengandalkan bentuk dan garis. Kombinasi bentuk, garis, dan gradasi warna hitam-putih membangun irama dalam sebuah karya fotografi hitam putih. Seringkali foto hitam putih terasa lebih dramatis dan lebih kuat pesannya daripada foto berwarnanya sendiri. Objek fotografi hitam putih sama beragamnya dengan fotografi full color; misalnya: portrait, landscape, street photography, still-life, binatang, model, arsitektur, human interest, tanaman/bunga, dokumenter, dan lain-lain.

Foto hitam putih mampu menyampaikan kesan murni serta emosi yang sangat kuat, dan hal inilah yang mendasari mengapa sampai saat ini beberapa majalah dan koran masih sering menggunakannya. Kunci utama untuk mendapatkan gambar hitam putih yang menarik adalah kita mampu membayangkan subjek yang berwarna dalam kondisi hitam putih dan terus mencoba menvisualisasikan bagaimana hasil akhirnya.

Kalau mau liat foto-foto hasil anak bangsa cek galerinya Hengki Koentjoro (search di google)

Nah, dibawah ini adalah beberapa foto saya, masih sangat jauh dari kata bagus, tetapi, bolehlah saya upload sekedar untuk meminta kritik dan saran dari para sobat jepret sekalian.

Beberapa foto dari saya, cekidot ya sob:






4 komentar:

  1. Hasil karya yang sangat menarik serta menambah wawasan! Dan juga foto-foto yang luar biasa....Great Job!

    BalasHapus
  2. Lumayan bagus....mantab lah mas ! Ditunggu karya lainnya...4 Jempol!

    BalasHapus
  3. Artikel yang menarik, menambah wawasan serta memberika bahan referensi baru
    #artikel bagus
    #fotografi
    #bagus

    BalasHapus