(Ditulis sekitar Pk. 15.00 WITA disiang hari dan juga di jam kerja....bisa jadi ini bentuk korupsi dalam bahasa tidak resmi)
Artikel ini adalah kelanjutan alias sambungan dari tulisan yang sudah tayang bulan lalu, dimana tayangan itu saya beri judul : “Keseimbangan Asimetris dalam Fotografi dan Cara Menggunakannya (Bagian Ketiga)”, silahkan dibaca dengan rasa bahagia serta canda tawa dan juga.
Sesuaikan Kontras
Menselaraskan kontras baru akan berguna saat keseimbangan asimetris yang akan Sobat sajikan bergantung pada kecerahan yang dipadankan dengan kegelapan. Jika tampilan gelap terlalu dominan dan menenggelamkan sisi terang, menggunakan bantuan Kurva untuk menambah sorotan akan sangat membantu menyeimbangkan foto Sobat. Sebaliknya, jika Sobat membutuhkan lebih banyak ruang negatif untuk mengimbangi subjek yang kuat secara visual, latar belakang yang lebih gelap akan lebih sesuai.
Gradasi Warna
Jika Sobat ingin menciptakan keseimbangan melalui warna, gradasi warna bisa jadi jawaban yang pas untuk itu. Dengan menyesuaikan rona, saturasi, kontras, dan kecerahan, gradasi warna menciptakan tampilan atau efek yang mengubah suasana dalam foto secara keseluruhan. Gradasi warna dapat menciptakan tampilan sinematik, memengaruhi suhu warna, memengaruhi kontras, atau mengutamakan warna tertentu. Gradasi warna mengubah kesan foto dan, sebagai hasilnya, memengaruhi hubungan antar elemen di dalam frame.
Ada juga cara yang tidak terlalu halus namun elegan untuk menciptakan keseimbangan asimetris. Sobat dapat menghapus objek yang tidak Sobat inginkan dari bingkai, mengubah latar belakang, memberi warna yang baru pada objek yang Sobat tuju mengubahnya menjadi hitam putih, menambahkan sketsa, atau menambahkan sumber cahaya. Namun, dalam banyak kasus, hasilnya tidak akan terlihat alami atau memiliki estetika asli. Terserah Sobat untuk menggiring dan mengarahkan kemana foto yang akan Sobat hasilkan.
Kesimpulan
Keseimbangan simetris adalah sesuatu yang pantas untuk Sobat cari, berusahalah dengan keras untuk menemukan simetri dan refleksi yang akan meningkatkan komposisi dari foto yang akan Sobat hasilkan. Keseimbangan asimetris adalah sesuatu yang harus Sobat latih secara teratur. Sebagian besar gambar Sobat akan asimetris, menggabungkan elemen dengan berbagai bentuk, ukuran, dan warna. Oleh karena itu, menghitung bobot visual masing-masing gambar dan menemukan sudut kamera dan perspektif terbaik untuk menciptakan hubungan yang Sobat butuhkan di antara elemen-elemen tersebut harus terus diasah. Meskipun pasca-pemrosesan dapat memperbaiki beberapa kesalahan, cobalah untuk memiliki disiplin dalam mendapatkan komposisi yang tepat di kamera dan latih mata Sobat untuk 'merasakan' keseimbangan.
Catatan tambahan:
prinsip psikologi dari Gestalt
Psikologi Gestalt, adalah satu aliran psikologi yang muncul pada abad ke-20 yang memberikan pondasi yang sangat penting bagi pemahaman persepsi modern. Teori Gestalt menekankan bahwa keseluruhan (keutuhan dari) ”sesuatu” merupakan bagian yang lebih hakiki ketimbang bagian-bagiannya. Artinya, atribut-atribut keseluruhan tidak dapat disimpulkan dari analisis bagian-bagian secara terpisah. Kata Gestalt digunakan dalam bahasa Jerman modern untuk berarti cara suatu hal "ditempatkan" atau "disatukan". Tidak ada padanan yang tepat dalam bahasa Inggris. "Form" dan "shape" adalah terjemahan yang umum; dalam psikologi, kata ini sering diartikan sebagai "pola" atau "konfigurasi".
Demikianlah artikel empat babak (dari bagian pertama hingga ke bagian penghabisan) yang mengulas mengenai keseimbangan asimetris dalam fotografi dan langkah-langkah yang harus diterapkan untuk mewujudkannya secara ciamik dan mulus ke dalam frame.....(alia bagaimana meneraspkannya ke dalam foto yang Sobat hasilkan).
Alhasil, demikianlah tadi penjabaran saya yang super singkat dan juga super tak lengkap, semoga Sobat bisa menangkap apa yang saya sampaikan.
Tetap sehat, tetap semangat.
Salam jepret selalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar