Senin, 07 Mei 2018

TIPS FOTOGRAFI - "KAMERA YANG TERBAIK ADALAH KAMERA YANG KAMU MILIKI !"



Ciledug, Tangerang, Banten, Senin, 7 Mei 2018

Selamat pagi, siang, sore, dan malam, sobat jepret semuanya. Apa kabar? Semoga, kelesuan Rupiah terhadap kurs Dollar, tidak berpengaruh ke suasana hati sobat jepret semua ya! (ya jelas lesu lah, gimana ga lesu, bbm kan patokannya dollar, hehehehe...bakal naek nih bentar lagi!)

Kali ini saya akan mencoba untuk menghadirkan satu artikel, yang terinspirasi dari kata-kata maestro fotografi kesohor di negeri ini. Sang maestro ini menelurkan satu kalimat magis, yang jelas-jelas mengena pada setiap fotografer pemula (sepeti saya), yang memiliki budget yang juga sangat terbatas (duh….lagi-lagi….saya!)…hahahaha

Nasehatnya sangat indah dan juga sangat bermakna, inti nasehatnya seperti ini :

Jangan pernah ragu, segan, atau malu untuk memotret, jangan jadikan kameramu sebagai penghalang, sebab, kamera yang terbaik, adalah kamera yang kamu miliki


Luar biasa sekali ya sobat, nasehat dari sang maestro ini. Memang, di era serba modern dan serba cepat seperti sekarang ini, perkembangan teknologi fotografi seolah menembus batasan teritorial dari “kamera”. Jika dahulu, kamera hanya ada dalam “kamera”, maka saat ini, kamera ternyata sudah meresap ke dalam satu teritorial baru yang namanya “gadget” (baca HP pintar). Maka, seakan-akan, setiap orang telah menjalani peran ganda dalam hidupnya. Ada satu profesi lagi, yang sebenarnya, dijalani oleh setiap orang, tetapi tak “disadari”. Ya, profesi ganda tersebut adalah fotografer (baca "Apakah semua orang adalah fotografer?"). Hampir di setiap waktu, di setiap kondisi, di setiap kesempatan atau event, kita menjumpai, bahkan melakukannya…..Memotret! 


Iya sob, mulai dari yang sifatnya asal jepret, atau yang benar-benar mempertimbangkan dan menerapkan aturan-aturan fotografi dalam memotret. 

Dan kamera? Waduh, jangan ditanya lagi ya sob, khusus untuk kamera, lensa dan perlengkapannya, tingkah polahnya sudah mulai mengikuti trend HP saja, setiap tahun, bahkan bulan, selalu muncul yang baru dan yang lebih canggih. Sangat baik jika ditilik dari sudut “industri” dan “selera pasar”, namun sangat menjengkelkan dan bikin sedih.......Terutama bagi fotografer dengan tipe seperti yang saya sebut di atas (maksudnya itu fotografer yang seperti saya). 


Karena masifnya kemunculan kamera-kamera baru, membuat kamera-kamera di era ini, terkesan lebih cepat "jadul" dibandingkan saat era sebelumnya. Jika sebelumnya, suatu kamera tetap terlihat “keren” dan masih layak pakai walaupun berusia puluhan tahun, saat ini, suatu kamera sudah mulai terlihat usang, hanya dalam hitungan tahun saja.

Efeknya, ada rasa malu yang timbul saat kamera “usang atau jaman old” tersebut, harus bersanding dengan kamera-kamera yang “kekinian alias kamera jaman now”. Apalagi, saat ini, yang namanya komunitas fotografi, jumlahnya sudah seperti jamur di musim hujan…alias…buaaaanyaaakkk buanget! Alhasil, yang namanya evet pemotretan, itu tak terkira banyaknya, dan pesertanya juga luar biasa banyak. Saat ada even-event hunting foto atau pemotretan, ada sedikit aura ajang “adu jaman now dan adu mahal” kamera dari tiap-tiap fotografer yang terlibat. alhasil, untuk fotografer-fotografer dengan tipe “usang” , akan mulai merasa minder, mulai timbul rasa malu dan rasa enggan ikutan event memotret, dan endingnya, panggilan jiwa untuk memotret menjadi semakin terintimidasi dan ujung-ujungnya? “Tereliminasi” oleh rasa malu dan enggan.


Waduh, sobat, jangan sampai ini terjadi pada kita (terutama….saya) ya sob. Memotret itu bukanlah tentang mahalnya, atau “kekinian”nya  gear yang dimiliki oleh fotografer, tetapi lebih pada “rasa”, lebih pada kegembiraan dan juga kesenangan yang dipadu-padankan dengan  teknik dan pengalaman serta dibalut pada "mood" yang ditaburi feeling yang tepat. Memotret itu belajar untuk memahami jati diri sendiri dengan menuangkannya ke dalam karya foto!

Percayalah sobat, saya sudah membuktikannya, suatu karya foto yang bagus, tidak tergantung kepada alat yang hebat. Karya foto yang bagus itu hanya bisa dihasilkan dengan terus menerus belajar dan terus menerus berlatih memotret. Tidak ada yang instan dalam dunia fotografi. Dengan semakin sering kita memotret, semakin intens kita berlatih, dan semakin banyak pengalaman dalam memotret, itu yang menjadikan foto kita menjadi bagus….Bukan Gear….bukan kekinian atau mahal!


Demikianlah sobat, saya merasa, bahwa nasehat maestro fotografi tadi, patut kita jadikan pegangan dalam memotret….:”Jangan pernah ragu untuk memotret, jangan jadikan kameramu sebagai penghalang, sebab, kamera yang terbaik, adalah kamera yang kamu miliki”, dan menurut saya, ini haruslah menjadi satu pedoman dalam menjalani hobby kita…..Hobby jeprat-jepret alias Fotografi!

Selamat malam sobat, selamat beristirahat!

Sebenarnya, masih panjang lagi yang ingin saya tulis, tetapi, karena terbentur pada terbatasnya jumlah batang rokok yang saya miliki, dengan sangat terpaksa, saya sudahi artikel ini….Salam Jepret sobat! 

Dan ingat…………..Teruslah memotret!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar