Minggu, 28 Maret 2021

(Unggah-Ungguh) Atawe Etika dalam Fotografi (Tulisan Episode Keempat dan jadi episode terakhir)


Fotografi Portrait
trisoenoe.com

Ciledug, Tangerang Kota, Banten, Minggu, 28 Maret 2021

Artikel ini adalah sambungan dari tulisan saya sebelumnya, dengan judul, (Unggah-Ungguh) Atawe Etika dalam Fotografi (Tulisan Episode Ketiga), silahkan dinikmati ya Sob!

Mengambil gambar atau foto di ruang publik berbeda-beda di tiap kawasan, tempat atau negara. Sebagai gambaran, kita (di Indonesia) bisa dengan nyaman memotret anak-anak di pinggiran kampung atau di mana saja saat mereka bermain. Tapi jangan harap bisa semudah ini di Australia, mereka punya undang-undang tegas tentang perlindungan anak, maka memotret mereka lagi bermain sekalipun, tanpa ijin orang tuanya akan membawa kita ke panjara karena bisa sianggap sebagai kagiatan eksploitasi anak.

Fotografi Portrait
trisoenoe.com

Secara etika, sebaiknya di manapun Sobat mau menjepret, apalagi obyeknya adalah manusia, mintalah ijin dahulu, dekati dengan ramah, buat mereka dalam kondisi nyaman dan tidak asing dengan kita (fotografer). Karena 90 persen orang akan dengan senang hati menerima kedatangan kita saat diajak bicara dahulu. Tapi jangan lupa bicarakan maksud kita usai memotret. Menyapanya, seperti menanyakan nama, umur, pekerjaan keluarga, sampai hal remeh-temeh lainnya. Ketika mereka balik bertanya buat apa foto itu? Katakan dengan benar apa adanya. Misalnya untuk sekedar belajar atau kepentingan pemberitaan yang baik. Jika mereka paham kita lega, namun jika mereka keberatan, jangan coba-coba mempublish secara umum. Selain tidak menghormati privacy, mereka juga bisa menuntut kita.

Fotografi Jalanan (street photography)
trisoenoe.com

Perkantoran, stasiun dan mall sering dianggap sebagai ruang publik. Padahal tidak, mereka ibarat pemilik rumah dan halamannya. Apalagi jika disetiap sudut ruang mall ada larangan memotret. Kita tidak boleh seenaknya ambil foto. Meski tidak semua mall dengan jelas mengumumkannya. Namun, etika jurnalistik membolehkan kita memotret rumah seseorang, kantor atau mall jika mereka terlibat dalam sebuah kasus yang layak dan berhak untuk diketahui publik.

Fotografi Jalanan
(street photography)
trisoenoe.com

Misalnya layak dan berhak itu, jika sebuah institusi atau seseorang mempunyai masalah yang dampaknya merugikan banyak orang, katakanlah mall yang punya masalah dengan sistem pengolahan limbah yang mencemari kampung sekitarnya. Kita dibolehkan mengambil gambarnya, atas kepentingan publik. Hubungan antara fotografer dengan fotografer lain juga menjadi hal yang paling vital. Seorang fotografer profesional tidak akan bekerja atau menciptakan sebuah karya sendiri. Teruslah berinteraksi, konsultasi, tukar pendapat, saling menghargai karya orang lain, rendah hati.

Demikianlah Sobat jepret, episode ke empat dari empat episode, yang mengupas tentang Unggah-Ungguh Atawe Etika dalam Fotografi. 

Semoga, artikel ini bisa menghibur Sobat jepret semua.

Akhir kata, terima kasih atas perhatiannya.

Salam jepret selalu, tetap sehat, tetap semangat, dan selalu ingat pesan Ibu.

Pendemi ini pasti berlalu! 

Artikel oleh: Tuntas Trisunu

#Fotografi #Fotografer #FG #Momod #kamera #Tips #Trik #Tips Fotografi #Trik Fotografi #Teknik Fotografi #Seni Fotografi #Aliran Fotografi #Genre Fotografi #Still Life Fotografi #Rule of third #Photo #Photography #Foto #BW #Model foto #Potret # Aliran fotografi #Bangunan bersejarah #Bangunan bersejarah di Jakarta Batavia #Food Photography #Foto hitam-putih #fotografer #Fotografi #Fotografi Abstrak #Fotografi Arsitektur #Fotografi Komersial #fotografi makanan #Fotografi Wajah #Gallery #Human Interest Photography #Jakarta #Jalan-jalan #Karya Foto #Sejarah Batavia #serba-serbi #Spot Fotografi #Street Photography #Teknik fotografi #Video Fotografi #Selfie #Toys Fotografi #Wedding Photography #Underwater Photography #Macro Photography #HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY #Lensa #Lensa Kamera #Kamera #DSLR #Mirrorless #Analog #Tripod #Kamera HP #Foto model #Komunitas fotografi #Sesi foto #Trik & Tips Fotografi #Aturan segitiga #Aturan segi empat #photoshop #Tallent #MUA 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar