Minggu, 27 Oktober 2024

Lima Langkah untuk Membangkitkan Gairah Memotret (Penjelasan Bagian Pertama)


Memotret Fotografer
(Candid Photography)
trisoenoe.com

Kediri, Tabanan, Bali, Minggu, 27 Oktober 2024

Sobat merasa kehilangan gairah untuk fotografi alias memotret? Simak lima nasehat berikut untuk membantu Sobat kembali semangat untuk jeprat-jepret.

Kedengarannya aneh, tetapi pastinya kalau Sobat mengambil foto untuk kesukaan, Sobat pasti banyak senang dan menikmatinya? (Kalau saja selalu seperti itu...Sayangnya tak selalu seperti itu)

Dengan semua harapan, keinginan dan tekanan pas saat mengambil foto, bahkan saat Sobat hanya mengambil foto untuk bersenang-senang, foto-foto itu dapat dengan cepat mulai jadi beban pikiran. Begitu besarnya sehingga pada akhirnya, Sobat bisa jadi tidak mendapatkan kesenangan sama sekali pada saat memotret.

Di bawah ini Sobat akan menemukan beberapa jurus alias calon solusi, yang saya ambil dari pengalaman saya sendiri, tentang bagaimana Sobat bisa dapat terus menikmati memotret, bahkan saat semuanya mulai terasa terlalu berat, dan tidak peduli apa pun yang terjadi dalam hidup Sobat:

Di Suatu Tempat di Bali - Vintage Photography
trisoenoe.com

1. Memotretlah untuk diri sendiri, bukan untuk di "suka" atau di ”apresiasi” oleh orang lain


Kita semua tahu betapa cepat dan mudahnya media sosial mencampuri hidup kita. Hal ini khususnya berlaku bagi para fotografer, yang menggunakan media sosial sebagai galeri untuk memamerkan foto-foto mereka.

Banyak fotografer kenalan saya yang saya ajak ngobrol dan aktif di media sosial mendapati diri mereka terjerumus dalam lingkaran setan fotografi, yaitu mereka hanya akan memotret subjek atau tempat atau apapun hanya untuk mendapatkan "like" pada saat mengunggah foto, meskipun itu adalah jenis fotografi atau subjek yang sebenarnya sama sekali tidak mereka sukai. Dan jujur, hal ini adalah hal yang menyedihkan sekaligus sangat menyiksa bagi seorang fotografer.

Saran terbaik yang dapat saya berikan kepada Sobat adalah; jangan pernah menganggap jumlah like atau komentar di media sosial sebagai semacam barometer seberapa hebat Sobat sebagai fotografer; itu sama sekali tidak penting. Jadi, potretlah apa yang Sobat suka, dan unggah apa pun yang Sobat inginkan, dan jangan biarkan orang lain mendikte apa yang harus Sobat potret. Hal yang sama juga berlaku di dunia nyata, jangan pernah memotret hanya untuk menyenangkan orang lain, memotretlah untuk membahagiakan diri sendiri, itu saja.

Kesimpulan dari point ini adalah:

"...Jangan menganggap jumlah like atau komentar di media sosial sebagai barometer untuk mengukur seberapa hebat Sobat sebagai fotografer; itu tidak penting!"

Berpose Bersama
(Classic Photography)
trisoenoe.com

2. Beristirahatlah ketika diperlukan; tidak peduli seberapa lama atau seberapa teratur istirahat tersebut


Hanya karena Sobat seorang fotografer, bukan berarti Sobat harus membawa kamera terus-menerus sepanjang waktu, itu akan membuat Sobat gila sendiri (atau paling tidak, Sobat akan dicap sebagai orang gila). Memaksakan diri Sobat untuk memotret sepanjang hari, setiap hari, atau memberi tekanan pada diri sendiri untuk mengambil foto yang terbaik setiap saat, akan dengan cepat menghilangkan semua kesenangan dari memotret itu sendiri. Ingat, jika Sobat melewatkan kesempatan foto yang bagus, kesempatan lain akan datang lagi nanti. Dan satu hal yang harus Sobat ingat…Memotret itu dengan hati, bukan dengan kamera!

Terlalu banyak menuntut diri sendiri lama-kelamaan akan menjadi beban, dan mengambil jeda secara berkala dari hobi fotografi Sobat justru sangat bermanfaat. Cobalah sesekali untuk memotret menggunakan “rasa” dari panca Indera dan bukan dengan kamera. Dan ketika dirasa segala sesuatunya sudah pas (termasuk cuaca, suasana hati, kondisi dompet, dan lain sebagainya), pergi dan bawalah kamera. Sobat akan lebih menghargai waktu saat Sobat berada di luar sana dengan kamera, Sobat akan melihat peluang baru untuk foto yang bagus dengan perspektif yang lebih sejuk, dan pikiran yang jernih juga akan membuat Sobat tetap fokus pada tujuan dan sasaran fotografi Sobat.

Kesimpulan dari point nomor dua ini adalah:

"memaksakan diri Sobat untuk terus memotret sepanjang hari, setiap hari, atau memberi tekanan pada diri Sobat untuk mendapatkan foto yang terbaik setiap kali memotret, akan dengan cepat menghilangkan semua kesenangan dari memotret itu sendiri!"

Itulah Sobat, penjelasan yang tak jelas tentang lima langkah untuk membangkitkan gairah memotret bagian pertama. Dan penjabaran ini akan saya teruskan ke bagian yang kedua, dengan judul: “Lima Langkah untuk Membangkitkan Gairah Memotret (Penjelasan Bagian Kedua)”, semoga Sobat boleh dapat senang saat membacanya.

Tetap sehat, tetap semangat, dan seperti ucapan Patrick Star; "Jangan mau dibodohi oleh gengsi, hiduplah dengan versimu sendiri."

Salam jepret selalu.

Artikel ini diadaptasi dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Selasa, 22 Oktober 2024

Fotografi Siluet: 22 Tips dan Trik untuk Memotret Siluet (Bagian Kesebelas)


Memancing - Fotografi Siluet
trisoenoe.com

Kediri, Tabanan, Bali, Selasa, 22 Oktober 2024

Tulisan ini adalah sambungan atau kelanjutan dari artikel sebelumnya, yang berjudul: "Fotografi Siluet: 22 Tips dan Trik untuk Memotret Siluet (Bagian Kesepuluh)", dan tulisan ini juga sekaligus bagian terakhir dari 11 halaman artikel yang mengulas tentang tips dan trik untuk memotret siluet. Silahkan disimak:

Batas Senja
trisoenoe.com

21. Luangkan waktu untuk memproses foto siluet yang Sobat hasilkan

Bahkan jika Anda berhasil menerapkan eksposur siluet di dalam kamera, saya sarankan untuk melakukan beberapa penyesuaian kecil menggunakan program pengeditan seperti Lightroom atau Photoshop atau program-program editing lain yang Sobat biasa pakai.

Pertama, sesuaikan white balance hingga Sobat mendapatkan hasil yang diinginkan, lalu naikkan atau turunkan eksposur untuk menambah atau menghapus detail pada subjek. Sobat juga dapat menyesuaikan penggeser warna tertentu untuk efek yang lebih halus dan lembut serta senada.

Jika Sobat menginginkan bidikan siluet yang menarik, coba tambahkan beberapa kontras, dan jika gambar menampilkan matahari terbit atau terbenam yang indah di latar belakang, pertimbangkan untuk meningkatkan kecerahan atau saturasinya supaya warna-warna yang muncul bisa semakin kuat.

Langkah yang terakhir adalah, bereksperimenlah dengan menambahkan sketsa, menciptakan tingkat warna yang menarik, atau secara selektif menghindari dan membakar bagian-bagian berbeda pada gambar.

Sendiri - Fotografi Siluet
trisoenoe.com

22. Coba konversi foto siluet Sobat ke Hitam Putih

Meskipun warna-warna cerah yang sering menyertai siluet bisa sangat indah dan memukau, ada kalanya warna-warna itu justru dapat terlalu mengganggu atau berlebihan (atau bahkan merusak dari tema yang coba Sobat usung ke dalam frame). Saat itulah konversi hitam-putih bisa sangat membantu, memungkinkan Sobat menekankan bentuk subjek di atas warna latar belakang.

Menerapkan konversi hitam dan putih dapat membantu menghilangkan gangguan dan menonjolkan garis luar menarik yang Sobat jebak dalam frame. Selain itu, dengan mengonversi foto siluet menjadi hitam putih, Sobat akan memberikan kualitas artistik dan abadi pada foto tersebut.

Namun inilah bagian terbaiknya: Jika Sobat mencoba konversi ke hitam dan putih dan tidak sepenuhnya yakin dengan tampilan hitam-putihnya, jangan khawatir! Jika Sobat menggunakan editor yang tidak terlalu “merusak” foto awal seperti Lightroom, Sobat dapat dengan mudah kembali ke versi warna asli tanpa kehilangan detail berharga apa pun. Ini akan memberi Sobat kebebasan untuk bereksperimen dan menentukan apakah bidikan Sobat terlihat paling bagus dalam warna dan monokrom.

Jadi, lain kali Sobat mengedit foto siluet, pertimbangkan untuk mencoba konversi foto itu ke dalam hitam dan putih. Ini adalah teknik sederhana namun ampuh yang dapat menonjolkan subjek sekaligus menghilangkan penekanan pada latar belakang, dan dapat menambah lapisan kedalaman dan seni ekstra pada hasil jepretan Sobat yang sudah menawan!

Itulah Sobat, artikel yang ditulis dalam sebelas halaman sambung-menyambung, yang berisi dua puluh dua tips dan trik untuk menghasilkan foto siluet yang ciamik dan menarik hati (semoga!). 

Semoga Sobat dapat terhibur karenanya.

Akhir kata, tetap sehat, tetap semangat, dan tetap memotret!

Artikel ini diadaptasi dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Tag:
#Fotografi, #Tips Fotografi, #Siluet