Minggu, 09 Oktober 2022

Komposisi Statis, Suatu Komposisi yang Menarik, Bukan Suatu Komposisi Yang Harus Dihindari! (penuturan bagian ketiga)


Tetesan Air di Kelopak Bunga
trisoenoe.com

Marabahan, Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Kalimantan, Minggu, 9 Oktober 2022

Selamat pagi, siang, sore, dan malam rekan-rekan Sobat jepret. Saya mohon ijin untuk menyambung tulisan saya sebelumnya yang mengulas tentang komposisi statis. Dan supaya Sobat tidak bingung, silahkan Sobat simak tulisan saya pada postingan sebelumnya yang berjudul: "Komposisi Statis, Suatu Komposisi yang Menarik, Bukan Suatu Komposisi Yang Harus Dihindari! (penuturan bagian kedua)". Dan ini adalah penuturan bagian kedua, silahkan disimak:

Kalau sebelumnya yang kita bahas adalah definisi serta filosofi dari komposisi statis, maka yang akan kita ulas sekarang adalah tips dan trik untuk mengahsilkan fotografi statis yang ciamik. Dan beberapa tips dan trik yang dapat mendongkrak aura dari komposisi statis ini adalah:

Bunga dalam komposisi statis
trisoenoe.com

Warna

Secara visual, warna selalu berhasil memberikan nuansa yang berbeda dalam setiap foto. Warna juga mampu menyampaikan makna yang berbeda. Dan ini juga berlaku dalam komposisi. Memposisikan sebuah objek di tengah dengan warna yang mencolok akan mampu memberikan kesan yang kuat. Meskipun dalam porsi warna yang kecil, namun warna justru dapat menjadi unsur dominan, asal tidak terganggu dengan objek lain yang memiliki warna yang sama. Foto diatas menunjukkan warna putih dan kuning dari bunga tersebut sangat mencolok, dan objek atau elemen lain tidak memiliki warna yang sama/serupa.

Contoh diatas memaksimalkan warna primer sebagai kekuatan utama untuk menarik perhatian penikmat foto. Bayangkan jika bunga tersebut hanya memiliki satu warna saja, pasti fotonya akan menjadi datar.

Efek Gerak

Gunakan speed lambat untuk mendapatkan efek gerak, namun sang subjek yang di tengah diusahakan dalam keadaan diam. Efek gerak dari orang-orang sekitarnya membuat foto terasa lebih hidup meskipun saya mengkomposisikannya secara statis. Saya sarankan jika menggunakan speed lambat, lebih baik kalau pakai continuous shutter. Tidak perlu berdetik-detik, cukup 1/15 atau 1/4 sudah bisa menimbulkan efek gerak.


Objek Foto yang "Berbicara"

Carilah objek yang unik dan mampu "bertutur" ketika memotret dengan komposisi statis, dan jangan lupa untuk menggabungkan dengan pencahayaan yang unik pula, seperti contoh foto diatas. di atas merupakan street photography dengan menitikberatkan pada fragmen dari si obyek. Foto tersebut mampu "berbicara" dalam diam, dimana kasih seorang ibu pada anak yang tercermin dari gestur yang sangat menyentuh.

Text / tulisan

Sebuah text akan menjadi sangat jelas menjadi pusat perhatian ketika text tersebut di komposisikan di tengah. Membaca foto seperti membaca buku, sebuah symbol tekstual yang ada dalam sebuah foto pasti akan terbaca pertama kali saat melihat foto. 

Kesimpulan

Carilah sesuatu yang unik dan berbeda untuk menghasilkan foto yang ciamik, walau komposisinya statis. Jangan takut memotret sesuatu yang "membosankan", dan hapuslah anggapan tersebut dengan karya foto Sobat yang ciamik.

Akhir kata, demikianlah cerita tiga babak yang sedikit menjabarkan tentang satu pemahaman dalam fotografi yang bernama "komposisi statis"

Artikel ini diadaptasi dan ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:

Dirangkum dari berbagai sumber, ditambah dengan ocehan dari beberapa orang sahabat fotografer (yang boleh kalau disebut sebagai fotografer-seniman yang berbahagia. Jelas saja mereka bahagia, karena perut mereka sudah terisi dengan mie instant pakai telor, ditambah dengan segelas kopi dan juga rokok!)

#Fotografi #Fotografer #FG #Momod #kamera #Tips #Trik #Tips Fotografi #Trik Fotografi #Teknik Fotografi #Seni Fotografi #Aliran Fotografi #Genre Fotografi #Still Life Fotografi #Rule of third #Photo #Photography #Foto #BW #Model foto #Potret # Aliran fotografi #Bangunan bersejarah #Bangunan bersejarah di Jakarta Batavia #Food Photography #Foto hitam-putih #fotografer #Fotografi #Fotografi Abstrak #Fotografi Arsitektur #Fotografi Komersial #fotografi makanan #Fotografi Wajah #Gallery #Human Interest Photography #Jakarta #Jalan-jalan #Karya Foto #Sejarah Batavia #serba-serbi #Spot Fotografi #Street Photography #Teknik fotografi #Video Fotografi #Selfie #Toys Fotografi #Wedding Photography #Underwater Photography #Macro Photography #HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY #Lensa #Lensa Kamera #Kamera #DSLR #Mirrorless #Analog #Tripod #Kamera HP #Foto model #Komunitas fotografi #Sesi foto #Trik & Tips Fotografi #Aturan segitiga #Aturan segi empat #photos

Minggu, 18 September 2022

Komposisi Statis, Suatu Komposisi yang Menarik, Bukan Suatu Komposisi Yang Harus Dihindari! (penuturan bagian kedua)


Foto Obyek
Disajikan dalam komposisi Statis
trisoenoe.com

Ciledug, Tangerang Kota, Banten, Minggu, 18 September 2022

Salam jepret Sobat sekalian. Mohon saya diijinkan untuk menyambung tulisan saya yang sudah tayang kemarin-kemarin dulu. Dan agar Sobat bisa paham, silahkan Sobat simak penuturan saya sebelumnya yang berjudul: "Komposisi Statis, Suatu Komposisi yang Menarik, Bukan Suatu Komposisi Yang Harus Dihindari! (penuturan bagian pertama)". Dan ini adalah penuturan bagian kedua, silahkan disimak:

Apa itu Statis dan Mengapa harus Statis?

Arti kata statis adalah tetap, diam, tidak bergerak. Entah pemahaman ini adalah hasil kesepakatan bersama atau memang sebuah ketetapan yang mutlak, penuturan yang paling banyak menjabarkan komposisi statis itu adalah:  apabila objek utama ada tepat di tengah-tengah frame. Mau objeknya bergerak atau diam saja, selama si objek berada di tengah-tengah frame, maka itu adalah fotografi statis. Bahkan banyak fotografer kelas berat (dengan jam terbang yang sangat tinggi) pun menuturkan penjabaran yang serupa; “fotografi statis itu jikalau objeknya tepat berada di tengah frame”. Oleh karena itu foto dengan komposisi ini tidak “dinamis”, dalam artian tidak sedinamis foto dengan objek di pinggir (selain di tengah).

Dalam aturan komposisi fotografi yang sudah sangat kesohor, yaitu aturan segi tiga, penempatan objek di tengah-tengah adalah hal yang diharamkan. Alasan utama menghindari posisi tengah adalah agar foto terlihat “luwes” dan tidak kaku. Dalam kasus ini, banyak fotografer yang akhirnya memperlakukan “ke-kaku-an” tersebut sebagai hal yang harus dihindari. Alhasil, secara tidak sadar, sebagian fotografer tersebut malah terkungkung pada berbagai aturan dan ketetapan, dan sedikit demi sedikit mulai kehilangan naluri “kemerdekaan” dalam memotret.  

Foto Obyek
Disajikan dalam komposisi Statis
trisoenoe.com

Untungnya, ada sebagian fotografer yang lebih memilih untuk “merdeka” dan tak memenjarakan naluri memotretnya dengan berbagai aturan-aturan baku tersebut. Salah satunya adalah fotografer seperti Henri Cartier-Bresson. Beliau justru menganggap kalau posisi tengah merupakan komposisi yang sangat ideal untuk menekankan sebuah arti, yaitu kuat dan dominan. Dan kalua mau jujur, di era yang lebih jauh ke belakang sebelum lahirnya fotografi, komposisi statis selalu digunakan oleh para pelukis realis, seperti pada lukisan portrait.

Jika Sobat menyelami sebuah foto, bagian manakah yang pertama akan Sobat lihat, terlepas dari apapun objeknya? Saya sendiri biasanya lebih fokus pada objek yang ada ditengah, dan kadang juga melihat dari bagian kiri sebuah foto (mungkin efek dari bawah sadar, dimana dalam keseharian, saya biasanya membaca tulisan dari kiri ke kanan) 

Secara visual, objek yang berada di tengah itu menandakan bahwa objeknya seakan mencitrakan diri sebagai kaku, kuat, simetris, seimbang dan juga dominan. Dominan disini bukan karena objek dalam foto tersebut besar, namun bisa dikarenakan objeknya memiliki warna yang beda, bentuknya unik dan sebagainya.

Foto Portrait
Disajikan dalam komposisi Statis
trisoenoe.com

Pada saat saya pertama belajar fotografi, kebanyakan memang objek saya posisikan di bagian tengah frame. Memang komposisi tengah akan menimbulkan kesan membosankan, tapi terkadang malah memancarkan kesan yang lebih kuat. Komposisi favorit memang tergantung selera, karena selera penikmat foto maupun kritikus foto juga sangat beragam. Dan menurut saya (sebagai seorang yang menikmati fotografi), foto dengan komposisi statis itu bukanlah suatu hal yang terlarang, melainkan satu bentuk komunikasi dari jiwa yang merdeka dan bebas (dan seorang fotografer yang sejati adalah manusia yang merdeka dan bebas).

Demikianlah Sobat jepret dimanapun kalian berada, penuturan bagian kedua, dan saya akan menyambung dengan artikel selanjutnya, yang berjudul: "Komposisi Statis, Suatu Komposisi yang Menarik, Bukan Suatu Komposisi Yang Harus Dihindari! (penuturan bagian ketiga)", semoga Sobat Jepret dimanapun bisa turut menangis bersama saya.

Artikel ini diadaptasi dan ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:

Dirangkum dari berbagai sumber, ditambah dengan penuturan dari beberapa orang sahabat fotografer (sekarang mereka ternyata tidak hanya minta ditraktir rokok dan gorengan, sekarang mereka juga sudah mulai minta disediakan mie instant pake telor. Dan setelah saya sediakan, barulah mereka mau bercerita. Sialan!)

#Fotografi #Fotografer #FG #Momod #kamera #Tips #Trik #Tips Fotografi #Trik Fotografi #Teknik Fotografi #Seni Fotografi #Aliran Fotografi #Genre Fotografi #Still Life Fotografi #Rule of third #Photo #Photography #Foto #BW #Model foto #Potret # Aliran fotografi #Bangunan bersejarah #Bangunan bersejarah di Jakarta Batavia #Food Photography #Foto hitam-putih #fotografer #Fotografi #Fotografi Abstrak #Fotografi Arsitektur #Fotografi Komersial #fotografi makanan #Fotografi Wajah #Gallery #Human Interest Photography #Jakarta #Jalan-jalan #Karya Foto #Sejarah Batavia #serba-serbi #Spot Fotografi #Street Photography #Teknik fotografi #Video Fotografi #Selfie #Toys Fotografi #Wedding Photography #Underwater Photography #Macro Photography #HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY #Lensa #Lensa Kamera #Kamera #DSLR #Mirrorless #Analog #Tripod #Kamera HP #Foto model #Komunitas fotografi #Sesi foto #Trik & Tips Fotografi #Aturan segitiga #Aturan segi empat #photos

Sabtu, 10 September 2022

Komposisi Statis, Suatu Komposisi yang Menarik, Bukan Suatu Komposisi Yang Harus Dihindari! (penuturan bagian pertama)


Bunga!
Disajikan dalam komposisi statis
trisoenoe.com

Ciledug, Tangerang Kota, Banten, Sabtu, 10 September 2022

Bagi Sobat yang punya kesukaan dalam hal jepret-menjepret alias memotret, pastinya sudah sangat paham, tentang apa itu komposisi dalam fotografi. Walaupun dalam hal definisi, tiap-tiap orang akan punya pendapat yang berbeda pula mengenai definisi komposisi ini, definisi dalam hal filosofi tentunya. Menurut seorang “Maestro” fotografi yang sudah sangat kesohor, yang bernama Arbain Rambey, komposisi fotografi itu adalah: “Masalah menempatkan berbagai benda yang terpotret dalam bingkai fotonya. Bagus tidaknya komposisi sebuah foto sangat tergantung kebutuhan pada foto itu sendiri. Komposisi bisa dibuat dengan mengatur benda yang akan dipotret, atau mengatur angle (sudut pengambilan) dan pilihan lensa untuk obyek pemotretan yang tak bisa diatur”. 

Ada juga yang menuturkan berdasarkan sudut pandang yang lain, seperti yang dikatakan oleh kebanyakan Sobat saya. Komposisi fotografi itu adalah cara menata elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini melingkupi elemen dasar dalam fotografi, yaitu garis, bentuk, form, warna, terang dan gelap. 

Walaupun penjabarannya beragam, tetapi semuanya sepakat, bahwa komposisi dalam dunia per”fotografi”an itu adalah hal yang mutlak ada alias tidak terpisahkan. Komposisi itu seperti “Bahasa” yang digunakan oleh fotografer saat bertutur melalui foto.

Menuju Lautan
Disajikan dalam komposisi statis
trisoenoe.com

Lalu, komposisi dalam fotografi itu apa saja?

Wah, banyak sekali Sob! Kalaupun saya nekat untuk bercerita kepada Sobat tentang apa itu komposisi, itu bakal lama sekali. Sampai botak sekalipun, belum tentu bisa kelar ceritanya. Jadi Sobat, kita bicara pendek-pendek saja ya, supaya saya masih ada sisa sedikit rambut di kepala saya.

Nah, sekarang, saya mau sedikit berceloteh tentang komposisi statis.

Benar sekali Sob, komposisi foto itu sebagian ada yang dinamis, dan ada juga yang statis. Kebanyakan fotografer punya keyakinan kalau komposisi statis perlu dihindari supaya hasil jepretan bisa berkesan dinamis dan hidup. 

Pertanyaannya, apakah keyakinan seperti itu benar secara mutlak? 

Bunga!
Disajikan dalam komposisi statis
trisoenoe.com

Belum tentu Sob. Seperti yang sudah saya tulis dalam tulisan saya yang lalu-lalu, fotografi itu bukanlah matematika, dimana segala sesuatu itu harus eksak dan mutlak. Fotografi itu urusan nadanya hati dan lantunan jiwa, jadi model "pikir-pikir ala matematika" harus dikesampingkan kalau sudah bicara tentang hati dan jiwa. Untuk itu, coretan saya kali ini akan coba bertutur tentang komposisi statis yang bisa juga menjadi nada yang apik dalam foto, dan menyuguhkan hasil jepretan yang ciamik.

Demikianlah Sobatku yang tersayang, penuturan bagian pertama, dan saya akan menyambung dengan artikel selanjutnya, yang berjudul: "Komposisi Statis, Suatu Komposisi yang Menarik, Bukan Suatu Komposisi Yang Harus Dihindari! (penuturan bagian kedua)", semoga Sobat Jepret dimanapun bisa turut menderita karenanya.

Artikel ini diadaptasi dan ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:

Dirangkum dari berbagai sumber, ditambah dengan penuturan dari beberapa orang sahabat fotografer (tentu saja harus dirayu dengan rokok dan kopi serta dibumbui dengan gorengan ala kadarnya)

#Fotografi #Fotografer #FG #Momod #kamera #Tips #Trik #Tips Fotografi #Trik Fotografi #Teknik Fotografi #Seni Fotografi #Aliran Fotografi #Genre Fotografi #Still Life Fotografi #Rule of third #Photo #Photography #Foto #BW #Model foto #Potret # Aliran fotografi #Bangunan bersejarah #Bangunan bersejarah di Jakarta Batavia #Food Photography #Foto hitam-putih #fotografer #Fotografi #Fotografi Abstrak #Fotografi Arsitektur #Fotografi Komersial #fotografi makanan #Fotografi Wajah #Gallery #Human Interest Photography #Jakarta #Jalan-jalan #Karya Foto #Sejarah Batavia #serba-serbi #Spot Fotografi #Street Photography #Teknik fotografi #Video Fotografi #Selfie #Toys Fotografi #Wedding Photography #Underwater Photography #Macro Photography #HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY #Lensa #Lensa Kamera #Kamera #DSLR #Mirrorless #Analog #Tripod #Kamera HP #Foto model #Komunitas fotografi #Sesi foto #Trik & Tips Fotografi #Aturan segitiga #Aturan segi empat #photos

Minggu, 17 Juli 2022

Internet, Dunia Lain yang Ajaib untuk Seorang Fotografer (Celoteh yang Penghabisan)


Bunga!
trisoenoe.com

Ciledug, Tangerang Kota, Banten, Minggu, 17 Juli 2022

(Covid mungkin telah berlalu, tapi kok rasanya segala sesuatu jadi lebih susah dibandingkan dengan saat Covid merajalela. Rokok mahal, kopi susah, dan harga gula jadi seperti khayalan.)

Apa kabar duhai para Sobat jepretku di kolong langit. Seperti yang telah saya janjikan sebelumnya, postingan ini adalah manifestasi dari ancaman saya sebelum-sebelumnya. Dan agar Sobat bisa paham, silahkan Sobat baca ocehan saya sebelumnya yang berjudul: "Internet, Dunia Lain yang Ajaib untuk Seorang Fotografer (Gibah Bagian Keenam)". Dan ini adalah celoteh yang penghabisan, silahkan dibaca:

Fotografi Abstrak
(dalam perspektif hitam dan putih)
trisoenoe.com

Lomonesia (Lomography Society Indonesia)

Jika Sobat tertarik dengan kamera keluaran Rusia tersebut, saya sarankan untuk bergabung dengan komunitas ini. Karena dalam komunitas ini Sobat akan terpuaskan secara ilmu dan bahan tentang kamera Lomo. Lomonesia sendiri sudah berusia 5 tahun. Didirikan pada bulan Agustus 2004 dan masih tetap berdiri hingga sekarang. Jika Sobat tertarik buka saja websitenya www.lomonesia.com. Di sini Sobat bisa dengan mengetahui agenda-agenda kegiatan mereka.

Dua Sahabat, Rokok dan Kopi!
Street Photography
trisoenoe.com

Komunitas Fotografi Indonesia

Diungkapkan oleh Jony Sasmito, selaku founder dan juga Ketua di KFI, bahwa komunitas ini didirikan pada tanggal 29 Juni 2011 silam.
Iapun mengisahkan, awal mulanya mendirikan Komunitas Fotografi Indonesia didorong rasa mirisnya karena kerap melihat foto – foto keindahan alam (landscape) Indonesia, namun yang memotret adalah fotografer luar negeri.

“Saat itu saya tergugah, kan di Indonesia banyak fotografer, apa karena tidak ada wadahnya yah?

Akhirnya saya coba untuk membuat komunitas, dengan harapan bisa menyatukan teman – teman fotografer. Dan bisa menjadi wadah bagi fotografer untuk berkembang dan belajar bareng sehingga bisa menjadi fotografer yang handal.” tutur beliau.

Dua Fragmen!
Street Photography
trisoenoe.com

Photo Walk Ramean, komunitas kamera analog

Jika Sobat adalah fotografer pecinta kamera analog dan tertarik untuk berkumpul dan memotret momen menarik, maka Sobat dapat bergabung dalam komunitas ini. Komunitas yang satu ini juga terbentuk dan terjalin atas kebersamaan anggotanya. Komunitas ini bernama Photo Walk Ramean.

Komunitas ini terbentuk pada tahun 2018, ketika Andry Dilindra, selaku pendiri Photo Walk Ramean membuat konten tentang kamera analog di Youtube dan mendapatkan tanggapan yang positif dari netizen.

Akhirnya, terbentuklah komunitas untuk hunting foto bersama dengan menggunakan kamera analog yang pertama kali dilaksanakan di sekitar Jakarta. “Gerobolan” pecinta kamera analog ini lalu sowan ke berbagai spot fotografi trend dengan ‘jalan-jalan bersama’, yang membuat komunitas ini dinamakan ‘Photo Walk Ramean’.

Dari Jakarta, “gerombolan” ini kemudian menggelar acara berburu foto bersama lagi yang dilaksanakan di Bogor, kemudian Tangerang. Mereka tidak sendiri, karena terkadang Photo Walk Ramean juga mengundang komunitas analog lainnya untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan. 

Pada beberapa kesempatan, Photo Walk Ramean juga mengundang narasumber dari komunitas, fotografer, ataupun pemilik jasa cuci film untuk memberikan edukasi terkait dengan bidang-bidang yang bersangkutan kepada pecinta kamera analog. Komunitas ini juga sering mengadakan giveaway tanpa memungut biaya dari siapapun. Hal-hal inilah yang kemudian menjadi daya tarik dari komunitas ini.

Abstrak (dalam hitam dan putih)
trisoenoe.com

Komunitas Pencinta Kamera Tua (Analog) 

Komunitas ini lahir karena sebuah thread di fotografer.net yang membahas tentang serba-serbi kamera tua. Ternyata responsnya terbilang banyak. Lalu muncullah ide untuk membuat komunitas ini melalui dunia maya. Komunitas ini adalah komunitas dunia maya. Untuk berkomunikasi mereka menggunakan milis di Yahoo. Jika Sobat tertarik, silakan buka milis KomunitasKameraAnalog. 

Selain aktif berkomunikasi, mereka juga rajin membagikan beberapa foto hasil karya dan foto-foto kamera analog. Ini bisa dilihat di http://www.flickr.com/groups/komunitas kamera tua indonesia. Meskipun kamera tua sekarang sudah jarang digunakan, ini bisa memperkaya pengetahuan Sobat di jagat jepret-menjepret. Dan Sobat juga bisa bereksperimen menggunakan efek dari kamera-kamera seperti ini.

Sobatku yang tersayang, artikel ini adalah bagian yang penghabisan dari tujuh celotehan, gibah, penuturan, dan terserah apapun sebutannya, yang menceritakan tentang betapa hebatnya dunia internet untuk para "toekang poto" seperti saya dan Sobat. Semoga Sobat Jepret dimanapun bisa agak sedikit terhibur dengan tulisan-tulisan itu. Dan jika Sobat tidak terhibur karenanya, saya mohon maaf. Dilain waktu akan saya coba untuk menulis sesuatu yang bisa menghibur Sobat.

Tetap sehat, tetap semangat!

Covid telah berlalu!

Salam jepret selalu!

Artikel ini diadaptasi dan ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:

Kitab Fotografi, Edisi Praktis Untuk Pemula Orang Awam
Beberapa sumber lain yang tetap tidak mau disebutkan identitasnya (Walaupun sudah saya bujuk dengan kopi dan rokok, mereka tetap menolak disebutkan. Saya sangat yakin, pasti salah satu dari mereka adalah Batman, dan sisanya adalah anggota badan intelijen yang super rahasia, dan karena amat sangat rahasia, sampai tak ada satupun badan rahasia di muka bumi ini yang mengakui mereka!)

#Fotografi #Fotografer #FG #Momod #kamera #Tips #Trik #Tips Fotografi #Trik Fotografi #Teknik Fotografi #Seni Fotografi #Aliran Fotografi #Genre Fotografi #Still Life Fotografi #Rule of third #Photo #Photography #Foto #BW #Model foto #Potret # Aliran fotografi #Bangunan bersejarah #Bangunan bersejarah di Jakarta Batavia #Food Photography #Foto hitam-putih #fotografer #Fotografi #Fotografi Abstrak #Fotografi Arsitektur #Fotografi Komersial #fotografi makanan #Fotografi Wajah #Gallery #Human Interest Photography #Jakarta #Jalan-jalan #Karya Foto #Sejarah Batavia #serba-serbi #Spot Fotografi #Street Photography #Teknik fotografi #Video Fotografi #Selfie #Toys Fotografi #Wedding Photography #Underwater Photography #Macro Photography #HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY #Lensa #Lensa Kamera #Kamera #DSLR #Mirrorless #Analog #Tripod #Kamera HP #Foto model #Komunitas fotografi #Sesi foto #Trik & Tips Fotografi #Aturan segitiga #Aturan segi empat #photos

Rabu, 13 Juli 2022

Internet, Dunia Lain yang Ajaib untuk Seorang Fotografer (Gibah Bagian Keenam)


Harapan !
(Komposisi Hitam-Putih)
trisoenoe.com

Pantai Indah kapuk, Jakarta Utara, Jakarta, Rabu, 13 Juli 2022

Salam jumpa lagi wahai para Sobat ku yang terkasih. mohon saya diberikan kesempatan untuk menyambung tulisan saya yang sudah tayang kemarin-kemarin dulu. Dan agar Sobat bisa paham, silahkan Sobat baca ocehan saya sebelumnya yang berjudul: "Internet, Dunia Lain yang Ajaib untuk Seorang Fotografer (Potongan Bagian Kelima)". Dan ini adalah gibah bagian keenam, silahkan dibaca:

Sendiri !
(Komposisi diagonal)
trisoenoe.com

2. Komunitas Fotografi


Perkembangan dunia fotografi yang sangat pesat, membuat para fotografer yang mempunyai satu visi berkumpul. Mereka mendirikan berbagai macam komunitas, bahkan sekolah untuk menjembatani orang orang yang tertarik dengan hal ini. Komunitas ini juga aktif di dunia online, salah satu hal yang menjadi masa depan fotografi ke depannya.

Abstrak !
(Komposisi Hitam-Putih)
trisoenoe.com

a. Komunitas Fotografer Indonesia

Komunitas fotografer di Indonesia cukup banyak. Dengan mudah kita menemukan komunitas yang bergerak di bidang fotografi. Jumlahnya sudah mencapai puluhan, mungkin ratusan, bahkan ribuan. Fotografi sudah mencapai ranah anak sekolahan. Tidak sedikit malah menjadikan fotografi sebagai sebuah ekstrakulikuler di sekolahnya. Kemudahan untuk mengakses informasi tentang fotografi di internet adalah sebuah fenomena yang membuat komunitas fotografi berkembang dengan sangat pesat.

Klasifikasi komunitasnya pun tidak asal saja Sobat. Saat ini, komunitas fotografi sudah lebih mengerucut pada genre-nya masing-masing. Dimana masing-masing komunitas mengusung pada “nyawa” yang sifatnya sudah sangat spesifik. Ada yang mengusung kamera analog sebagai jiwanya, kamera lomo, lubang jarum, foto kotak, dan masih banyak lagi.

Karena komunitas fotografi di Indonesia jumlahnya tiada terkira, maka dari itu, dalam gibahan kali ini saya hanya akan coba mengulas beberapa saja yang menurut saya cukup unik dan juga sangat “berbeda” (walaupun, komunitas yang lain juga memiliki keunikan yang dan juga warna yang sangat menarik. Akan tetapi, karena keterbatasan pada rokok dan kopi yang saya miliki, saya dengan sangat terpaksa hanya akan mengulas beberapa saja. Mohon dimaafkan!)

Abstrak !
(Komposisi Warna)
trisoenoe.com

Komunitas Lubang Jarum Indonesia


Komunitas ini didirikan oleh Ray Bachtiar Dradjat, komunitas Kamera Lubang Jarum Indonesia menawarkan seni proses foto yang sangat melelahkan dan mengasyikan. Namun, Komunitas  Lubang Jarum Indonesia tidak mempersoalkan “kamera” lainnya, tapi makna “lubang jarum” lah yang mereka tekankan. Karena lubang jarum bisa difilosofikan seperti kondisi sulit yang harus kita lewati. 

Ray Bachtiar Dradjat pertama kali mencoba kamera lubang jarum berawal dari keisengannya memotret pagar depan rumahnya menggunakan kaleng susu 800 gram dengan negatif kertas Chen Fu di tahun 1997. 

Setelah itu, pada tahun 2001, mulailah ia membuat workshop perdana dengan melakukan proses memotret menggunakan kamera lubang jarum yang berlokasi di pembuangan sampah Bantar Gebang, Bekasi. 

Saat itu ia dibantu oleh rekannya Loepy Naden, dan didukung Galeri i-see serta Kedutaan Belanda untuk menyelesaikan project tersebut. Tak lama berselang hasil foto menggunakan kamera lubang jarum pun ia rangkum dalam buku “Memotret dengan Kamera Lubang Jarum” yang dirilis di tahun 2002 oleh penerbit Puspawara. 

Penggarapan buku tersebut dibantu oleh Jasmani dan Budi Rahardjo. Sejak saat itulah Komunitas Lubang Jarum Indonesia dikenal dan tersebar di beberapa kota besar di Indonesia, mulai dari Jawa, Bali hingga Sulawesi. 

Enam tahun berselang, Komunitas Lubang Jarum Indonesia kembali merilis buku kedua berjudul “Ritual Fotografi” diterbitkan oleh Gramedia.Dalam buku keduanya, Ray menjelaskan pentingnya seorang fotografer terbuka akan perkembangan dunia digital, namun tetap memahami "keindahan" proses analog seperti pada kamera lubang jarum.

Sejak diperkenalkan pada tahun 2001, berbagai komunitas "Komunitas Lubang Jarum" di Indonesia pun mulai mengembangkan inovasinya dengan menggunakan berbagai bahan, seperti kaleng rokok, kotak triplek, hingga karton. 

Di tahun 2010, Komunitas Lubang Jarum Indonesia mendapat pengakuan dari Newseum Indonesia dengan penghargaan “Anugerah Tirto Adhi Soerjo” untuk kategori communiNATION. 

Komunitas Lubang Jarum Indonesia dinilai telah mampu memanifestasikan suatu diktum bahwa proses alam dan kenyataan harus diikuti oleh sebuah alkimia dengan menggunakan hukum jarum sebagai proses. 

Demikianlah Sobatku yang tersayang, gibah bagian keenam, dan seperti yang lalu-lalu (dan sudah menjadi kebiasaan saya), saya akan terus menyambung tulisan ini dengan artikel selanjutnya, yang berjudul: "Internet, Dunia Lain yang Ajaib untuk Seorang Fotografer (celoteh yang penghabisan)", semoga Sobat Jepret dimanapun bisa turut menderita karenanya.

Artikel ini diadaptasi dan ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:

Kitab Fotografi, Edisi Praktis Untuk Pemula Orang Awam
Beberapa sumber lain yang benar-benar tidak mau disebutkan namanya (mungkin mereka takut untuk menjadi terkenal!)

#Fotografi #Fotografer #FG #Momod #kamera #Tips #Trik #Tips Fotografi #Trik Fotografi #Teknik Fotografi #Seni Fotografi #Aliran Fotografi #Genre Fotografi #Still Life Fotografi #Rule of third #Photo #Photography #Foto #BW #Model foto #Potret # Aliran fotografi #Bangunan bersejarah #Bangunan bersejarah di Jakarta Batavia #Food Photography #Foto hitam-putih #fotografer #Fotografi #Fotografi Abstrak #Fotografi Arsitektur #Fotografi Komersial #fotografi makanan #Fotografi Wajah #Gallery #Human Interest Photography #Jakarta #Jalan-jalan #Karya Foto #Sejarah Batavia #serba-serbi #Spot Fotografi #Street Photography #Teknik fotografi #Video Fotografi #Selfie #Toys Fotografi #Wedding Photography #Underwater Photography #Macro Photography #HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY #Lensa #Lensa Kamera #Kamera #DSLR #Mirrorless #Analog #Tripod #Kamera HP #Foto model #Komunitas fotografi #Sesi foto #Trik & Tips Fotografi #Aturan segitiga #Aturan segi empat #photos

Senin, 04 Juli 2022

Internet, Dunia Lain yang Ajaib untuk Seorang Fotografer (Potongan Bagian Kelima)


Bunga, Dalam Latar Langit Hitam dan Putih
trisoenoe.com

Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Jakarta, Senin, 4 Juli 2022

Selamat pagi, siang, sore, dan malam Sobat jepret se"alam semesta". Pada kesempatan ini, ijinkan saya untuk menyambung tulisan saya yang sudah tayang kemarin-kemarin dulu. Dan supaya Sobat tidak pusing tujuh keliling karena bingung, mampir dan bacalah tulisan saya sebelumnya yang berjudul: "Internet, Dunia Lain yang Ajaib untuk Seorang Fotografer (Celoteh Bagian Keempat)". Dan ini adalah potongan kelima, silahkan dibaca:

Menjauh di Titian
trisoenoe.com

C. Ikuti Mailing List Fotografi

Mailing list adalah sebuah perkumpulan tematik yang biasanya digagas oleh beberapa orang yang memiliki “kecanduan” pada “kegilaan” yang sama. Bentuk nya seperti grup pada facebook atau Whatsapp atau Instagram, telegram ataau banyak lagi. Tetapi biasanya “perkoempoelan” ini sifatnya “semi” terbuka karena terkait dengan banyaknya anggota dari mailing list tersebut.

Keuntungan utama dari mengikuti mailing list adalah, Sobat bisa dapat informasi yang berhubungan dengan tema grup tersebut. Selain itu, Sobat bisa juga lebih mengenal paraa suhu yang ada di sana. Para suhu tersebut bisa jadi adalah fotografer senior yang pastinya tidak akan sungkan untuk membagikan ilmunya (atau sharing hal-hal yang berkaitan dengan dunia jepret menjepret).

Ada banyak sekali mailing list fotografi yang dapat Sobat daftar dan ikuti. Mailing list ini akan sangat membantu Sobat terhadap update yang terjadi di dunia fotografi, dan juga yang hal-hal lain yang seiring sejalan dengan fotografi. Mulai dari info pameran hingga mungkin isu terbaru yang sedang hangat di dunia fotografi. Biasanya ini di-posting oleh orang-orang yang terpercaya dan juga sangat konsen di bidang fotografi, jadi jangan khawatir dengan konsistensinya.

Sobat juga bisa menggunakan sebuah hal yang agak “kurang etis” ketika menggunakan mailing list. Misaalnya saja Sobat punya usaha fotografi yang bergerak di bidang wedding. Masukilah mailing list yang berbicara tentang pernikahan, hal-hal yang beriringan seperti mailing list wedding organizer, catering, dan lain-lain. Perkenalkanlah diri Sobat sebagai fotografer yang tulen dan “ngelotok”, dan berikan kontak dan juga contoh hasil jepretan Sobat. Dijamin, Sobat akan bakalan jadi “database” bagi orang-orang yang ada di grup itu seandainya mereka ada peluang job yang membutuhkan keahlian Sobat.

Mengikuti mailing list adalah hal yang sangat dianjurkan. Dan jika Sobat sudah mendaftar dan jadi anggota dalam sebuah mailing list, jangan cuma jadi pendengar arau pengikut dengan reaksi ala “patrick star” nya Sponge Bob. Lebih cihuy kalau Sobat juga aktif berkomentar atau bahkan sesekali membagikan hasi jepretan Sobat, karena dengan begitu Bakal lebih dikenal oleh anggota mailing list yang lain. Ini akan memperbanyak Link dan juga jaringan yang Sobat miliki ke depannya.

Bunga!
trisoenoe.com

1. Ikuti Beberapa Website Fotografi Online 

Sekarang akan dengan mudah kita menemukan website yang berhubungan dengan dunia fotografi. Mulai dari yang sifatnya transaksional seperti shutter stock (di sini kita bisa membeli foto dari orang yang melakukan upload). Hingga yang sifatnya pertemanan, seperti Instagram.

Dengan banyaknya website tersebut, ada baiknya kita membuat akun di beberapa tempat tersebut. Ini juga bisa memperluas jaringan yang kita punya. Website seperti Deviantart, 1x .com adalah perkumpulan para visual artist yang saya sarankan untuk diikuti. Perbedaan website fotografi dengan blog pribadi adalah di masalah jangkauan. Ini artinya, dengan mengikuti website seperti ini, jangkauan kita akan menjadi luas. Karena khalayak ramai akan langsung dapat membagikan karya Sobat itu ke jaringan yang lebih luas. Konsepnya agak miri-mirip dengan konsep viral. Kita mengikuti dan berteman dengan orang lain, lalu kita berbagi tautan foto dan akhirnya Sobat akan mendapatkan publisitas dan juga jaringan melalui akun orang lain.

Tangga !
(dalam perspektif hitam putih)
trisoenoe.com

Uruslah akun website fotografi ini dengan baik, Sobat harus serius dalam menjalaninya, sering melakukan upload dan juga berinteraksi dengan orang lain, dengan begitu maka jaringan Sobat akan bertambah banyak. Selain itu, jangan lupa untuk “menghipnotis” teman-teman Sobat di Instagram atau Deviantart ke website pribadi atau blog yang Sobat punya, karena kembali lagi, yang paling penting dari semua ini adalah blog Sobat sendiri.

Demikianlah Sobat, cerita cerita bagian kelima, dan Sobat tak perlu khawatir atau bersedih hati, penderitaan Sobat akan terus bertambah, karena saya akan terus menyambung penderitaan yang Sobat rasakan dengan artikel selanjutnya dengan judul: "Internet, Dunia Lain yang Ajaib untuk Seorang Fotografer (Gibah Bagian Keenam)", semoga Sobat Jepret dimanapun bisa turut menderita karenanya.

Artikel ini diadaptasi dan ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:
Kitab Fotografi, Edisi Praktis Untuk Pemula Orang Awam
Beberapa sumber lain yang tidak mau disebutkan namanya (bahkan mereka mengancam akan berbuat yang tidak-tidak kepada saya kalau saya sampai berani menulis identitas mereka!)

#Fotografi #Fotografer #FG #Momod #kamera #Tips #Trik #Tips Fotografi #Trik Fotografi #Teknik Fotografi #Seni Fotografi #Aliran Fotografi #Genre Fotografi #Still Life Fotografi #Rule of third #Photo #Photography #Foto #BW #Model foto #Potret # Aliran fotografi #Bangunan bersejarah #Bangunan bersejarah di Jakarta Batavia #Food Photography #Foto hitam-putih #fotografer #Fotografi #Fotografi Abstrak #Fotografi Arsitektur #Fotografi Komersial #fotografi makanan #Fotografi Wajah #Gallery #Human Interest Photography #Jakarta #Jalan-jalan #Karya Foto #Sejarah Batavia #serba-serbi #Spot Fotografi #Street Photography #Teknik fotografi #Video Fotografi #Selfie #Toys Fotografi #Wedding Photography #Underwater Photography #Macro Photography #HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY #Lensa #Lensa Kamera #Kamera #DSLR #Mirrorless #Analog #Tripod #Kamera HP #Foto model #Komunitas fotografi #Sesi foto #Trik & Tips Fotografi #Aturan segitiga #Aturan segi empat #photos

Sabtu, 02 Juli 2022

Internet, Dunia Lain yang Ajaib untuk Seorang Fotografer (Celoteh Bagian Keempat)


Penjual Mainan Tradisional
Street Photography
trisoenoe.com

Pantai Indah Kapuk, jakarta Utara, Jakarta, Sabtu, 2 Juli 2022

Selamat hari Sabtu Sobat jepret semuanya. Apa kabar Sobat hari ini? Semoga Sobat semua waras ya!

Artikel yang sekarang ini saya tulis untuk menyambung artikel yang sudah tayang sebelumnya. Supaya Sobat dapat mengerti alurnya, silahkan mampir dan baca cerita bagian ketiganya, dengan judul; "Internet, Dunia Lain yang Ajaib untuk Seorang Fotografer (Cerita Bagian Ketiga)". Dan sebagai kelanjutannya, inilah artikel bagian keempat:

Kalau pada tulisan-tulisan sebelumnya, yang diulas adalah bagaimana menyebar hasil karya Sobat melalui media dengan cara membuat blog pribadi, maka kali ini yang akan kita bahas adalah:

Menikmati Banjir!
Street Photography
trisoenoe.com

B. Gunakan Media Sosial Secara Baik

Selain blog, hal yang harus Sobat lakukan adalah "mempercantik" lagi media sosial yang Sobat miliki. Ini adalah investasi Sobat untuk mendapatkan publisitas lainnya. Media sosial bisa dijadikan salah satu pemicu bagi orang lain agar berkunjung ke blog milik Sobat. Semakin banyak jumlah kawan yang Sobat miliki, maka akan semakin besar kemungkinan orang yang berkunjung ke blog pribadi Sobat.

Kalau jaman dahulu, orang bertukar kartu nama, saat ini tampaknya sudah cukup dengan bertukar akun Facebook, Twitter atau Instagram, dan lain sebagainya. Media Sosial yang Sobat punya adalah gudang kartu nama calon klien dan klien potensial Sobat. Jadi, mulailah untuk menyortirnya dengan baik. Memanfaatkan media sosial itu kelihatannya mudah, tetapi sebenarnya cukup sulit. Bahkan beberapa perusahaan besar yang jor-joran anggaran dalam jumlah yang fantastis di sini hanya untuk menyuruh seseorang mengurus akun Twitter atau Facebook resminya.

Arahkan teman-teman Sobat di media sosial untuk berkunjung ke Blog Sobat, minimal beberapa kali. Tapi selalu posisikan mereka sebagai teman, bukan sebagai objek. Jangan main paksa mereka, lebih baik sugestikan saja bahwa mereka akan mendapatkan experience baru ketika membaca blog yang Sobat miliki. Perluas juga jaringan Anda dengan orang satu profesi, akan lebih baik jika Sobat mengenal lebih banyak fotografer lagi di dalam Facebok atau Instagram milik Sobat. Ini akan memberikan jaringan lain dan juga koneksi lain yang lebih luas.

Daun - Bunga !
Miksang Photography
trisoenoe.com

Yang perlu diingat, setiap media sosial memiliki karakter yang berbeda. Jadi, untuk mendapatkan jaringan di dalamnya, kita harus melakukan pendekatan dengan "bahasa" yang berbeda juga. Twitter misalnya, kita akan sulit untuk menjelaskan sesuatu dengan panjang kali lebar, karena "cuitan" di twitter dibatasi 140 kata (jadi, segala macam rayuan gombal dilaarang keras, karena terlalu panjang, wkwkwk). Ini membuat kita harus menyampaikan sesuatu dengan padat, tepat, dan juga mudah dimengerti. Berbeda dengan Facebook yang memungkinkan kita menulis hingga tiga paragraf dalam sebuah status. Bahkan, kita bisa berlama lama mengobrol dengan orang yang kita inginkan melalui menu chatting yang mereka miliki.

Media sosial adalah kekuatan yang tidak dapat dipungkiri saat ini memegang kendali atas banyak hal di dunia. Banyak hal yang bisa Sobat lakukan lewat media sosial. Jika sekelas revolusi di Mesir saja bisa dilakukan dan disebar-luaskan lewat Twitter, mengapa blog Sobat tidak?

Sobat, cerita di atas adalah cerita bagian empat, dan supaya Sobat bisa lebih pusing lagi, cerita tersebut akan disambung ke bagian kelima, dengan judul: "Internet, Dunia Lain yang Ajaib untuk Seorang Fotografer (Potongan Bagian Kelima)", semoga Sobat Jepret dimanapun bisa terhibur.

Artikel ini diadaptasi dan ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:

Kitab Fotografi, Edisi Praktis Untuk Pemula Orang Awam
Beberapa sumber lain yang malu-malu dan tidak ingin disebutkan namanya!

#Fotografi #Fotografer #FG #Momod #kamera #Tips #Trik #Tips Fotografi #Trik Fotografi #Teknik Fotografi #Seni Fotografi #Aliran Fotografi #Genre Fotografi #Still Life Fotografi #Rule of third #Photo #Photography #Foto #BW #Model foto #Potret # Aliran fotografi #Bangunan bersejarah #Bangunan bersejarah di Jakarta Batavia #Food Photography #Foto hitam-putih #fotografer #Fotografi #Fotografi Abstrak #Fotografi Arsitektur #Fotografi Komersial #fotografi makanan #Fotografi Wajah #Gallery #Human Interest Photography #Jakarta #Jalan-jalan #Karya Foto #Sejarah Batavia #serba-serbi #Spot Fotografi #Street Photography #Teknik fotografi #Video Fotografi #Selfie #Toys Fotografi #Wedding Photography #Underwater Photography #Macro Photography #HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY #Lensa #Lensa Kamera #Kamera #DSLR #Mirrorless #Analog #Tripod #Kamera HP #Foto model #Komunitas fotografi #Sesi foto #Trik & Tips Fotografi #Aturan segitiga #Aturan segi empat #photos

Rabu, 29 Juni 2022

Internet, Dunia Lain yang Ajaib untuk Seorang Fotografer (Cerita Bagian Ketiga)


Fotografi Hitam-Putih
trisoenoe.com

Ciledug, Tangerang Kota, Banten, Rabu, 29 Juni 2022

Apa kabar Sobat jepret di seantero jagat raya? Semoga baik-baik saja ya semuanya. Tulisan kali ini saya persembahkan untuk meneruskan artikel yang sudah tayang sebelumnya. Supaya Sobat dapat mengerti alurnya, silahkan mampir dan baca cerita bagian keduanya, dengan judul; "Internet, Dunia Lain yang Ajaib untuk Seorang Fotografer (Cerita Bagian Kedua)". Dan sebagai kelanjutannya, inilah artikel bagian ketiga:

2. Tentukan tema blog Sobat dan tetaplah setia pada tema tersebut. 

Ini merupakan hal yang sangat penting, jika Sobat menginginkan blog Sobat berisi konten fotografi, teruslah bertahan pada "fitrah" di fotografi. Jangan hanya karena suasana hati sedang galau, lalu Sobat langsung berubah tema blog itu dan mengisinya dengan hal-hal yang berbau sedih dan mendayu-dayu. Atau tiba-tiba Sobat malah merubah blog Sobat secara frontal menjadi blog kuliner atau bahkan mengubahnya secara radikal menjadi blog yang berisi cara menerka angka togel.

Buat blog Sobat saling berkaitan dengan sosial media yang lain. Salah satu yang paling sukses mendorong popularitas blog pribadi adalah sosial media. Apa pun yang dibicarakan di sini akan cepat menjadi pembicaraan banyak orang dan juga cepat dilupakan. Ambil keuntungan dari mudahnya media sosial dalam hal menyebarkan isu. Selalu update media sosial Sobat jika Sobat telah memperbarui konten blog. Secara otomatis maka blog Sobat akan makin banyak yang mengunjungi.

Lakukan update dengan konsisten. Ketika konten Sobat sedang dalam fase yang ciamik, tetapi secara isi tidak banyak penambahan artikel yang baru, itu adalah pertanda bahwa blog sobat akan ditinggalkan oleh pembacanya. Sebaliknya, konten yang sering di update, akan membuat pembaca blog Sobat semakin banyak. Apalagi jika konten yang Sobat miliki adalah konten yang bukan kelas kacang alias kaleng-kaleng, ini akan membuat update dari blog Sobat ditunggu oleh banyak orang.

Fotografi Hitam-Putih
trisoenoe.com

Jalin komunikasi dengan pembaca, dan jangan lupa, blog bukan alat komunikasi satu arah saja. Blog adalah media massa, yang memungkinkan Sobat berkomunikasi dengan banyak orang, dan dalam cakupan yang seluas-luasnya. Akan menjadi sangat menjemukan jika blog Sobat hanya bicara satu arah saja alias monolog. Rajin-rajinlah untuk membalas respons atau komen yang diberikan oleh orang yang mengunjungi blog Sobat. Ini akan membuat yang pada mampir bakal lebih tertarik lagi untuk berkunjung ke blog yang Sobat miliki, karena secara tidak langsung, dengan membalas komentar, berarti Sobat memberi perhatian kepada orang-orang yang mampir tersebut.

Jika Sobat ingin sukses di dunia fotografi saat ini, blog adalah hal penting. Kalau Sobat tidak memilikinya, cepatlah buat karena buat saat ini, bikin blog itu zonder bayar alias gratis. 

Jadi tunggu apa lagi?

Segera lakukan, dan jangan buang-buang waktu!

Sobat, cerita di atas adalah cerita bagian ketiga, dan supaya lebih seru, cerita tersebut akan disambung ke bagian keempat, dengan judul: "Internet, Dunia Lain yang Ajaib untuk Seorang Fotografer (Celoteh Bagian Keempat)", semoga Sobat Jepret dimanapun bisa terhibur.
Artikel ini diadaptasi dan ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Sumber:

Kitab Fotografi, Edisi Praktis Untuk Pemula Orang Awam
Beberapa sumber lain (yang ternyata ogah untuk disebutkan namanya)

#Fotografi #Fotografer #FG #Momod #kamera #Tips #Trik #Tips Fotografi #Trik Fotografi #Teknik Fotografi #Seni Fotografi #Aliran Fotografi #Genre Fotografi #Still Life Fotografi #Rule of third #Photo #Photography #Foto #BW #Model foto #Potret # Aliran fotografi #Bangunan bersejarah #Bangunan bersejarah di Jakarta Batavia #Food Photography #Foto hitam-putih #fotografer #Fotografi #Fotografi Abstrak #Fotografi Arsitektur #Fotografi Komersial #fotografi makanan #Fotografi Wajah #Gallery #Human Interest Photography #Jakarta #Jalan-jalan #Karya Foto #Sejarah Batavia #serba-serbi #Spot Fotografi #Street Photography #Teknik fotografi #Video Fotografi #Selfie #Toys Fotografi #Wedding Photography #Underwater Photography #Macro Photography #HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY #Lensa #Lensa Kamera #Kamera #DSLR #Mirrorless #Analog #Tripod #Kamera HP #Foto model #Komunitas fotografi #Sesi foto #Trik & Tips Fotografi #Aturan segitiga #Aturan segi empat #photos