Kamis, 21 April 2016

Tentang Lensa 50mm



Ciledug, Tangerang Kota, Banten, 21 April 2016

Sobat, dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang lensa kamera, yaitu lensa fix 50mm f/1.8. Ya, satu lensa yang boleh dibilang murah meriah, tapi bisa bikin hasil yang ciamik punya! (katanya orang-orang sih murah, tapi menurut saya.....ya...mahal juga...kisaran 1 juta! tapi dibanding lensa yang lain, emang murah...dalam hal ini canon ya!)

Jadi...ini adalah paparan tentang lensa tersebut (disadur dari belfot.com):


7 Keistimewaan Lensa Prime 50mm


Sebuah lensa dengan focal length fixed sepanjang 50mm ini sebenarnya sangat mirip secara focal length dengan saat kita menggunakan lensa kit 18-55mm yang dizoom maksimal. Bagi kamera crop, lensa prime 50mm adalah sebuah lensa tele pendek sementara bagi kamera full frame, lensa ini adalah lensa standar.Jika Sobat belum pernah menggunakan lensa ini, mungkin akan timbul pertanyaan: buat apa membeli sebuah lensa yang tidak bisa dizoom dan memiliki focal length canggung? 50mm?? kenapa tidak lensa lebar atau lensa tele sekalian?. Apalagi jika Sobat sudah terlanjur memiliki lensa kit dimana focal length 50mm termasuk didalamnya.

Ternyata oh ternyata, sebuah lensa 50mm adalah sebuah lensa fantastis dan sangat berguna, tidak percaya? Yuk, sama-sama kita kulik 7 keistimewaan lensa prime 50m ini.


1. Cepat


Lensa prime 50mm memiliki aperture maksimal yang memungkinkan kita memotret di kondisi minim cahaya. Dengan bukaan maksimal f/1.8 atau f/1.4, kita masih bisa memotret di kondisi remang saat lensa lain sudah menyerah.Sebagai contoh, lensa Canon EF 50mm f/1.4 memiliki aperture maksimal di posisi f/1.4. Sementara lensa kit 18-55 mm memiliki apeture maksimal di posisi f/5.6. Dari hitungan stop, maka lensa prime 50mm f/1.4 memiliki 4 stop lebih cepat dibanding lensa kit tadi (apa itu stop dalam fotografi?). 4 Stop adalah jumlah yang sangat banyak. Ini artinya Sobat bisa memotret tanpa bantuan flash saat mulai remang, atau juga bisa menghasilkan foto bokeh yang super ciamik dan lembut.

2. Performa Optik Sangat Bagus


Kualitas gambar yang dihasilkan dari lensa 50mm, bahkan yang murah sekalipun (50mm f/1.8 misalnya) biasanya sangat tinggi. Lensa ini membantu Sobat menghasilkan foto yang lebih tajam dan juga berarti Sobat tidak perlu banyak mengeluarkan uang untuk menghasilkan foto yang bagus. Lensa prime 50mm sudah ada sejak puluhan tahun lalu yang artinya produsen lensa sudah sangat berpengalaman dengan lensa ini. Ditambah lagi desain dan susunan optik didalamnya relatif lebih simpel dibanding lensa lain, apalagi jika dibandingkan lensa zoom. sebuah lensa prime 50mm murah sekalipun bisa memberi Sobat kualitas foto yang tajam, renyah sekaligus bebas chromatic aberration.

3. Bisa berfungsi Sebagai Lensa Portrait di Kamera Crop


Di kamera crop dengan crop factor 1.5, lensa prime 50mm memiliki panjang focal efektif 75mm (50 x 1.5). Ini artinya jika Sobat memiliki kamera DSLR crop, maka Sobat sudah memiliki lensa tele pendek yang ideal untuk foto portrait.

4. Tanpa Zoom alias Fixed


Sudah jelas sih kalau lensa prime adalah lensa fixed alias tidak bisa dizoom. Untuk mengubah framing sebuah obyek foto, kita harus menggerakkan badan dan kadang kaki. Tanpa disadari, kemampuan komposisi dan pemahaman khaarakter Sobat terhadap lensa ini mulai terbentuk secara otomatis akibat kita harus bergerak untuk mendapat sudut tembak yang pas. Ini jelas sebuah nilai positif. Keterbatasan tidak bisa zooming membuat kita menjadi lebih kreatif dan lebih melatih mata sekaligus membantu kita memahami aspek penting dalam fotografi: komposisi dan cahaya.


5. Ringan dijinjing (Tidak pakai "berat sama dipikul"....ini bukan pribahasa !!)


Hampir semua lensa prime 50mm memiliki bobot yang enteng dibandingkan jenis lensa lainnya (kecuali lensa 50mm f/1.2 L milik Canon). Saat anda harus banyak berjalan atau sedang traveling, faktor bobot menjadi satu pertimbangan yang penting. Memotret sebaiknya adalah proses yang bisa dinikmati, dan berjalan-jalan membawa lensa sebarat 1 kilo atau lebih adalah proses yang bikin pegel dan mengurangi kenikmatan dalam jalan-jalan. Problem ini akan sedikit berkurang saat Sobat membawa lensa prime 50mm, ringan dan memotret juga menjadi lebih nikmat.

6. Mudah Disulap Menjadi Lensa Makro


Sebuah lensa prime 50mm adalah lensa idela jika Sobat ingin memiliki lensa makro tanpa harus membeli lensa khusus makro. Dengan memanfaatkan extension tube atau Sobat bisa memasangnya dengan terbalik memanfaatkan reverse ring (baca triknya disini), kita menyulap lensa prime 50mm menjadi sebuah lensa dengan kemampuan makro yang kualitasnya sangat bagus.

7. Ga mahal-mahal amat!


Lensa prime 50mm adalah sebuah lensa dengan kualitas fantastis dan yang lebih penting lagi harganya lebih terjangkau dibandingkan lensa lain. Sobat bisa membeli lensa prime 50mm f/1.8 baik Nikon maupun Canon dengan harga sekitar satu juta perak.

Nah tunggu apalagi, jadikan lensa ini salah satu pertimbangan sebelum membeli lensa lainnya. Jangan lupa lihat juga bukti kehebatan lensa 50mm dibawah ini.

Salam Jepret Selalu! 

Artikel ini diadaptasi dan ditulis oleh: Tuntas Trisunu






#Fotografi #Fotografer #FG #Momod #kamera #Tips #Trik #Tips Fotografi #Trik Fotografi #Teknik Fotografi #Seni Fotografi #Aliran Fotografi #Genre Fotografi #Still Life Fotografi #Rule of third #Photo #Photography #Foto #BW #Model foto #Potret # Aliran fotografi #Bangunan bersejarah #Bangunan bersejarah di Jakarta Batavia #Food Photography #Foto hitam-putih #fotografer #Fotografi #Fotografi Abstrak #Fotografi Arsitektur #Fotografi Komersial #fotografi makanan #Fotografi Wajah #Gallery #Human Interest Photography #Jakarta #Jalan-jalan #Karya Foto #Sejarah Batavia #serba-serbi #Spot Fotografi #Street Photography #Teknik fotografi #Video Fotografi #Selfie #Toys Fotografi #Wedding Photography #Underwater Photography #Macro Photography #HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY #Lensa #Lensa Kamera #Kamera #DSLR #Mirrorless #Analog #Tripod #Kamera HP #Foto model #Komunitas fotografi #Sesi foto #Trik & Tips Fotografi #Aturan segitiga #Aturan segi empat #photoshop #Tallent #MUA 

Dark Beauty Photography.....ataukah..."Pure Beauty"? (Merekam kecantikan dalam bayang-bayang)



Ciledug, Tangerang, Banten, Kamis, 21 April 2016

Apa itu "Dark Beauty Photography"...?
Apa foto-foto ini dapat digolongkan ke dalam "dark beauty photography?"

Beberapa foto di sini seakan diselubungi oleh aura atau nuansa "gelap" (kalau tak dapat dikatakan temaram)...atau minim warna!

Tapi foto-foto ini punya ciri khas yang sangat kuat, dan kalo kita melihat foto ini, mau nggak mau, kita setuju sama perspektifnya si fotografer (selanjutnya ditulis "FG" aja ya, capek ngetiknya...sumpah!), seakan-akan si FG berusaha "menyudutkan" kecantikan tersebut, ke dalam satu nafas kesederhanaan, sehingga siapapun yang melihat foto itu, akan memiliki sudut pandang yang sama dengan si FG nya, dimana kecantikan ditampilkan dalam bentuknya yang paling dasar, paling sederhana, dan paling murni.

Berikut akan saya posting beberapa foto, yang menurut saya, dapat digolongkan ke dalam "Dark Beauty":


FG : Tuntas Trisunu
Lady in Frame : Susilowati

Foto ini diusung dengan style "black & White" atawa hitam putih! Sengaja dipakai style BW, untuk mengurangi hilangnya "fokus" karena banyaknya warna yang masuk kedalam frame. Dengan hitam-putih, otomatis, "point of interest" nya akan dipaksa atau digiring ke arah obyek foto, dan nilai dari si obyek akan lebih terangkat!...begitu menurut saya...tapi, ya semua balik lagi ke persepsi masing-masing orang yang yang melihat foto ini, dan itu sah-sah aja kok!


FG : teario photoclick
Lady in Frame : B. Mikan


FG. Agus Tabrani
Lady in Frame :.............

Secara garis besar...saya masih belum bisa menemukan definisi yang pas dan definitif untuk "dark Beauty"...tapi, kalo menurut saya, foto-foto diatas.....""Super Beauty!" terlepas dari style yang diangkat!..Salut selalu untuk para FG dan juga model yang terekam dalam foto-foto tersebut.


Rabu, 20 April 2016

Beauty Photography.....Mahakarya



Ciledug, Tangerang, Banten, Rabu, 20 April 2016

Sobat, dalam celoteh kali ini, kita akan coba membahas secara sekilas saja, tentang satu “semi” aliran dalam fotografi, yang Bernama beauty photography.

Definisi dari foto beauty adalah foto yang menampilkan atau memfokuskan kecantikan si obyek. Biasanya (tidak selalu!) foto ini berupa close-up atau tampak dekat, mulai dari ujung kepala hingga leher. Pada Beauty Photography, tata rias dan tata rambut yang diaplikasikan pada model menjadi fokus utama.

Ada pula foto beauty yang menampilkan detail beauty, atau hanya menampilkan bagian-bagian tertentu dari wajah yang ingin difokuskan seperti misalnya mata, hidung, bibir, dan sebagainya.

Foto beauty menampilkan suatu keindahan atau kecantikan dari si obyek secara keseluruhan. Dan secara umum, orang memandang kecantikan sebagai “sesuatu” yang harus ditampilkan secara sempurna, flawless, alias tanpa kekurangan sedikitpun.

Menurut saya, foto beauty termasuk salah satu kategori foto yang cukup sulit dalam pengaturan pencahayaannya. 

Kenapa? 

Jawabnya simple (tapi untuk mewujudkannya ternyata sangat sulit), foto beauty menuntut kesempurnaan secara absolut, baik dalam segi detail tata rias dan rambut, pose,hingga ekspresi wajah model. Untuk itulah pencahayaan juga perlu ditata dengan sempurna untuk menghasilkan foto yang sempurna pula. 

Berikut adalah foto-foto yang menampilkan atau boleh dikategorikan sebagai beauty photography, baik dalam perspektif secara keseluruhan, karena ada sebagian photografer yang punya pendapat kalau beauty photography lebih melihat sebagai keseluruhan, baik model maupun backgroundnya ataupun temanya, dan secara utuh pula!

Silahkan disimak!





Demikianlah penuturan super singkat tentang definisi dari beauty photography. Benar atau salah, cocok atau tidak cocok, semuanya kembali ke perspektifnya si fotografer itu sendiri. Seperti yang sudah saya tuturkan di tempo lalu, fotografi itu adalah perwujudan dari seni, dan seni bukanlah sesuatu yang bersifat mutlak!

Walaupun demikian, saya sependapat dengan beberapa rekan fotografer lain, yang lebih suka untuk menerangkan dan menggambarkan “beauty photography” ini ke dalam satu kalimat saja…

Mahakarya!

Demikianlah Sob, penuturan singkat kali ini. Semoga Sobat sekalian dapat terhibur karenanya.

(Tambahan ya Sob. kalau Sobat tertarik dengan aliran fotografi ini, silahkan mampir di artikel saya yang lain, yang juga mengulas tentang beauty fotografi. Judul artikel itu adalah: Beauty Photography (Atawe Foto yang Menusung Kecantikan), Satu Aliran dalam Fotografi, dan Penuturannya (Celoteh Bagian Pertama))

#One-day, One-photo, one-memory 

Artikel ini diadaptasi dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

#Fotografi #Fotografer #FG #Momod #kamera #Tips #Trik #Tips Fotografi #Trik Fotografi #Teknik Fotografi #Seni Fotografi #Aliran Fotografi #Genre Fotografi #Still Life Fotografi #Rule of third #Photo #Photography #Foto #BW #Model foto #Potret # Aliran fotografi #Bangunan bersejarah #Bangunan bersejarah di Jakarta Batavia #Food Photography #Foto hitam-putih #fotografer #Fotografi #Fotografi Abstrak #Fotografi Arsitektur #Fotografi Komersial #fotografi makanan #Fotografi Wajah #Gallery #Human Interest Photography #Jakarta #Jalan-jalan #Karya Foto #Sejarah Batavia #serba-serbi #Spot Fotografi #Street Photography #Teknik fotografi #Video Fotografi #Selfie #Toys Fotografi #Wedding Photography #Underwater Photography #Macro Photography #HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY #Lensa #Lensa Kamera #Kamera #DSLR #Mirrorless #Analog #Tripod #Kamera HP #Foto model #Komunitas fotografi #Sesi foto #Trik & Tips Fotografi #Aturan segitiga #Aturan segi empat #photos

Senin, 11 April 2016

Fotografi Ekspresi...Menjebak "Bahasa" Wajah ke dalam Frame



Ciledug, Tangerang, Banten, Senin, 11 April 2016

Artikel kali ini adalah tentang ekspresi wajah!

Manusia memang merupakan obyek tanpa batas dari fotografi. Ada fotografer yang memfokuskan diri pada wajah, ada juga fotografer yang memfokuskan pada bagian-bagian tertentu dari tubuh manusia, ada juga fotografer yang lebih memilih untuk mengabadikan manusia itu secara keseluruhan.


Artikel ini, akan mengulas tentang bagian dari fotografi wajah, dimana aliran fotografi ini, lebih memfokuskan wajh dengan berjuta ekspresinya, dimana "jiwa" dari foto tersebut, terwakili dengan sangat baik lewat ekspresi wajah si obyek.

Kalau saya ditanya: apa itu fotografi ekspresi? Saya akan pilih untuk melarikan diri atau terjun ke laut daripada harus menjawabnya!  Jelas sob, karena definisinya kadang susah diungkapkan. Karena memang, foto ekspresi ini seharusnya masuk ke dalam ranah foto portrait. Tetapi, kadang saya menemui, dimana banyak foto portrait yang menampilkan obyek dengan ekspresi "datar", alias tanpa ekspresi pada raut wajahnya.


Untuk itu, saya lebih memilih untuk menggolongkan foto-foto ini ke dalam "Foto Ekspresi", dimana yang menjadi fokusnya adalah ekspresi yang terpancar pada raut wajah si obyek.


Dan foto anak-anak merupakan obyek yang sangat tepat serta tak lekang oleh waktu, karena keluguan dan ekspresi wajahnya yang memikat naluri kemanusiaan. Foto di atas adalah salah satunya, mengabadikan ekspresi yang polos dari wajah seorang anak. 


Untuk obyek model, ketika patokannya adalah ekspresi wajah, maka fotografer pada saat memotret, harus sebisa mungkin menghindari keseluruhan tubuh dari si model, dan berfokus pada raut wajah serta ekspresinya. Karena, esensi dari fotografi ekspresi ini terletak dari kekuatan ekspresi raut wajah dari si obyek foto...menangis, tertawa, tersenyum, sedih, sayu, terpaku memandang "sesuatu" di kejauhan, dan sebagainya. Itulah hakekat fotografi ekspresi sebenarnya....bahasa itulah yang disampaikan melalui fotografi ekspresi

(Edisi: Sepia with touch of colour!)


FG : Gw sendiri!
In frame : dimas (ponakan gw!)

Jujur, ane masih belum ngerti, untuk foto jenis ini digolongkan kemana?


Tapi, "Point of interestnya"  adalah pada wajah si model, yang menunjukkan ekspresi yang khas, yang menurut saya, bisa menunjukkan "true emotion" dari si model pada saat itu!



FG : Gw sendiri!
In frame : Sampai detik ini, saya masih tidak tahu nama model ini.

Demikianlah artikel tentang foto ekspresi ini, memang masih sangat jauh dari kata benar, apalagi sempurna. Mohon dimaklumi! 

Catatan: Supaya dapat pejelasan yang agak lengkap, ada baiknya dibaca juga artikel saya tentang tips memotret wajah di sini.


Selasa, 05 April 2016

Foto dari komunitas Banana's.....Edisi Foto Close Up



Ciledug, Tangerang, Banten, Selasa, 5 April 2016

Edisi Foto Close Up....

Edisi kali ini adalah foto close up....

Jenis foto ini banyak dihasilkan oleh fotografer, baik model maupun human interest. Apa itu foto close up? Apakah close up itu sama dengan pas foto yang biasa digunakan untuk dokumen resmi seperti KTP? Kita akan menjelaskan lebih jauh mengenai foto close up untuk memperkaya pengetahuan fotografi kalian.

Close up adalah teknik fotografi yang banyak digunakan untuk memotret manusia (dalam hal ini wajah), gambar yang diambil yaitu dari ujung kepala hingga bahu. Tujuan dari pengambilan foto close up ini untuk lebih memfokuskan objek sasaran, menjadikan satu-satunya objek yang ada dalam foto tersebut.

Kebanyakan foto jenis ini digunakan oleh orang-orang untuk menjadi foto profil di sosial media. Kebanyakan foto close up diambil melalui eye level, namun kita dapat merubah foto close up menjadi foto yang lebih menarik dari biasanya

Agar foto close up tidak terlalu monoton, seorang fotografer dapat merubah angle/posisi kamera ketika memotret objek sasarannya. Jika biasanya menggunakan eye level saja, hal tersebut bisa kita ganti dengan angle yang lebih menarik, contohnya foto side angle atau objek sedikit miring ke kanan atau kiri. 

Tentunya dengan angle yang berbeda akan memperkaya jenis foto yang kita ambil meskipun dari objek yang sama. Bagaimana tips mengambil foto close up? Berikut adalah beberapa tips agar menghasilkan foto close up yang bagus:

Gunakan Tripod
Agar foto close up tidak melebihi batas yang sudah ditentukan, maka penggunaan tripod sangat disarankan. Selain itu tripod berguna untuk mengrangi kelelahan tangan fotografer ketika mengaturfoto close up. 

Dengan ruang frame yang terbatas dari ujung kepala hingga bahu membuat fotografer harus fokus dan tepat dalam membidik objek.

Cahaya
Ketika mengambil foto close up, sebaiknya kita tidak menempatkan objek berada di tempat yang terlalu terang, Karena hal tersebut dapat membuat tekstur objek terlihat lebih kasar karena pengambilan foto yang sangat dekat dan penuh. 

Sebaiknya kita menempatkan objek berada ditempat yang tidak terlalu terang dan dengan pencahayaan yang cukup, dengan begitu tekstur wajah dengan jarak yang dekat terlihat lebih halus

Background
Background merupakan hal yang perlu diperhatikan jika ingin memotret close up, hal ini harus diperhatikan mengingat posisi objek yang sangat dekat dengan lensa, sehingga background yang baik akan mempengeruhi foto yang akan kita ambil.

Fokus pada mata
Mengapa harus fokus pada mata? Karena mata merupakan point of interest dalam sebuah foto close up. Mengingat objek yang kita potret hanya sebatas ujung kepala hingga bahu saja sehingga mata menjadi hal penting dan menarik untuk dijadikan fokus utama dalam sebuah foto close up.

Nah, hal diatas adalah penjelasan serta tips agar mendapatkan foto close up yang baik. Mudah bukan? Semoga artikel dari saya kali ini dapat bermanfaat untuk kalian. Jangan lupa untuk mempraktekkannya ya!


FG : Gw sendiri
Tallent : Mama, Fai

Sumber 2 :
Close up yang diartikan secara harafiah, lahiriah dan batiniah (...dah mulai ngaco...efek dihapuskannya 3 in 1....jaka sembung bawa pacul....alias....nggak nyambung cul!)...adalah foto yang diambil dari jarak dekat!

Kenapa dikasih nama close up? ...Ya...Karena yang menemukan pertama kali adalah orang Inggris...kalo yang pertama menemukan teknik fotografi ini adalah orang betawi, maka namanya: "foto deket", kalo yang nemuin orang jawa, maka namanya: "foto cedhak", kalo yang nemuin orang sunda, namanya: "foto caket"...dst...dsb...
(dan sumber ini...sumpah!...ga bisa dipercaya!, jadi kita langsung ke sumber ke 2:


Fg : Gw sendiri
Tallent : Sampe sekarang ga tau namanya!

Sumber 3 :
Foto "close up" adalah foto yang memfokuskan pada bagian2 tertentu, semisal wajah atau tangan saja. Karena itu, yang diharapkan dari si foto model pada saat sesi pemotretan dengan style ini adalah: "ekspresi" yang bisa berbicara banyak! Permainan karakter harus maksimal, mata dan ekspresi wajah adalah kekuatan utama dalam foto jenis ini!


FG : Arieyadi Casual
Tallent : Aprillia

So...dari penjelasan tersebut, sohib-sohib rasanya udah punya gambaran tentang apa itu foto close up...terus berkarya rekan-rekan!...

Dark Beauty....atau bukan?



Foto di atas..Dark Beauty....atau Bukan?

Masih dalam artikel yang mengulas secara singkat, tentang berbagai hal yang ber”aroma” fotografi. Kali ini, yang kebagian untuk disentil adalah salah satu karya kawan saya “Gilang” (berani sumpah, saya tidak tahu nama asli teman saya ini, Cuma sewaktu kenalan dahulu, dia bilang kalau namanya Gilang. Peduli setan belang siapapun nama aslinya, kalau dia bilang namaanya Gilang, ya saya aakan panggil dia sebagai “Gilang”)
Untuk Foto yang satu ini, kayanya terlalu "terang" kalau mau dikategorikan sebagai "dark beauty photo", tetapi, saya sangat setuju dan sepakat kalo foto ini harus digolongkan ke dalam "Art or Beauty Shot Photo". Salut dan penghargaan sebesar-besarnya untuk FG dan modelnya dalam frame ini.

Nah, buat Sobat yang masih belum paham tentang apa arti dari “Beauty Shot”, disini ada keterangan dari sang maestro mengenai artinya. Silahkan disimak ya Sob:

Beauty shot adalah sebuah ungkapan dalam jagat raya fotografi yang artinya “Segala sesuatu yang dihasilkan dalam fotografi seharusnya terlihat cantik, menarik, dan menebarkan aura dari foto tersebut”. 

So, berangkat dari pemahaman yang super mendalam di atas, maka kewajiban utama dari seorang fotografer bukan lagi tentang teknik pencahaayaaaan, setting kamera, dan lain-lain yang sifatnya teknis semata. Tapi kemampuan untuk menyelami dan mendalami, karakter serta anatomi wajah dari model yang akan difoto.

Selain anatomi wajah dan tubuh, hal lain yang tidak kalah penting bagi fotografer harus lakukan adalah mampu memberikan arahan dan membangkitkan rasa percaya diri model. Tujuannya agar fotografer dapat memotret model dengan maksimal dari perspektif yang paling maksimal. Selain ekspresi wajah model yang menjadi perhatian, maka ekspresi gerak atau bahasa tubuh si model juga merupakan hal yang harus mendapat perhatian penting, sehingga antara ekspresi wajah dan bahasa tubuh sang model menjadi satu kesatuan yang menciptakan satu sinergi yang apik dari foto tersebut. Supaya bias mencaapai fase itu, komunikasi yang baik antara fotografer dan model perkara yang paling utama

Dan foto di atas bisa merepresentasikan itu semua.

Dalam artikel ini, saya hanya ingin mengucapkan satu hal: “Karya Luar Biasa!”

FG: Gilang
Lady in frame: ( ga tau....mungkin ada yang tau?)

Salam Jepret!

Dibawah ini adalah koleksi foto saya, yang saya ambil dengan perspektif "Dark Beauty". Silahkan disimak!





Edisi Fotografi from komunitas Banana's

Masih diseputar fotografi...

Postingan kali ini tentang fotografi yang nuansanya.....dark....atawe gelap!

Mungkin nggak kalo foto ini genrenya...dark beauty?...

Bisa jadi, tapi gw dah nyari berbagai referensi tentang "Dark Beauty Photography" di internet...sayang sampe saat ini belum dapat hasil yang memuaskan!....

Mohon kiranya kalau sohib-sohib ada yang tau tentang definisi ini....dikasih tau atuh ke saya!!!

Untuk Foto ciamik di samping ini..

FG : Agus Tabrani 
Lady in Frame :..(Entah siapa!)

Fotonya mantab abis!!!!!!