Rabu, 27 September 2017

STILL LIFE FOTOGRAFI


Kemayoran, Rabu, 27 September 2017

Jakarta dan sekitarnya hujan, semenjak pagi hari, pk. 05.00 WIB, hujan ga kira-kira turunnya, bikin suasana jadi makin cool....dan berlanjut menjadi banjir....Dan endingnya....Macet!!!! Yah...biarlah, dinikmati dan disyukuri, dan kembali  jalani aktifitas yang sehari-hari saja dengan tersenyum! 



Kembali pada postingan tentang fotografi, kali ini yang akan saya ulas adalah fotografi "diam". Yaitu aliran fotografi yang memfokuskan diri pada mengabadikan obyek yang "mati" dan "diam". Nah, tantangan sebenarnya adalah, mengubah obyek yang "mati" dan diam ini, menjadi mampu "berbicara", mampu memiliki "kehidupan" yang bisa dirasakan oleh siapapun yang melihatnya. Justru inilah yang sulit, terkadang, obyek yang "hidup" sekalipun, sulit sekali untuk dapat di "sajikan" dalam nuansa yang "hidup", seringkali, obyek tersebut terlihat sangat "mati", lebih terlihat seperti mural ketimbang lukisan! 


Dan hal ini juga saya alami, sayapun mengalami kesulitan memotret dan menghasilkan karya yang sama "hidupnya" dengan realitas.

Untunglah, ada "master-master" yang baik hati, yang mau membagi ilmunya kepada sesama penikmat fotografi (terutama saya), dan inilah tulisannya, sengaja saya tampilkan secara utuh, tidak saya tambahi ataupun bumbui, supaya apa yang disampaikan, persis sama dengan apa yang diinginkan oleh master tersebut.....so....cekidot ya:


Still Life Photography1 diambil dari Bahasa Inggris yang terdiri dari “still” dan “life”. Still yang artinya masih, tetap, diam (untuk benda mati) sedangkan life artinya hidup. Sehingga Still Life Photography berarti karya fotografi yang menjadikan benda mati sebagai objek agar lebih terlihat hidup atau berbicara kepada audience untuk menyampaikan pesan.

Still Life Photogragphy sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. kita banyak menemui foto still life di majalah, kalender, foto berbingkai mewah maupun minimalis dalam lorong-lorong perkantoran, maupun billboard di persimpangan jalan-jalan protokol. Foto jenis ini dapat berupa makanan, minuman atau benda mati lainnya yang ditata sedemikian rupa sehingga menarik mata.


Still Life Photography merupakan menciptakan sebuah gambar dari benda atau obyek mati tampak jauh lebih hidup dan berbicara. Kata Still berarti benda diam atau mati sedangkan kata Life berarti hidup atau memberikan konteks kehidupan pada benda tersebut. Still life pun berfungsi sebagai alat untuk mengekspresikan emosional dari si pembuat gambar/foto.

Still life dapat memberikan arti secara konteks fungsional maupun konteks ekspresif. Konteks fungsional dari fotografi still life berupa pemotretan benda dengan tujuan pembuatan katalog, brosur, iklan dan lain-lain. Still life berfungsi sebagai iklan atau komunikasi visual dalam konteks komersial. Dalam konteks ekspresif, foto still life dibuat sesuai selera, konsep dan emosi fotografer yang membuat foto still life tersebut atau seorang fotografer dapata mengekspresikan diri ke dalam fotonya.



Ada 3 unsur dari fotografi still life menjadi lebih hidup, yaitu: pencahayaan, komposisi, dan properti. Properti berkaitan dengan benda-benda yang ditambahkan atau dikaitkan untuk menimbulkan kesan yang ingin ditampilkan dalam foto yang akan dibuat. 

Konsep rancangan atau story board# pada fotografi still life merupakan sebuah elemen penting. Dalam fotografi still life kita berhadapan dengan benda mati. Jika konsep fotografi still life merupakan sebuah keceriaan, maka sang fotografer harus memvisualisasikan benda mati tersebut terlihat tampak lebih hidup. Konsep dalam fotografi still life bertujuan untuk memberikan pesan dari fotografer yang menciptakan foto benda mati tersebut, pesan yang mengandung unsur yang akan disampaikan ke audiens. Dalam menyampaikan pesan tersebut, harus bisa menyamakan persepsi dengan audiens. 



Still life muncul dalam fotogarafi sebagai sebuah spesialisasi karena tidak semua emosi atau konsep yang hendak divisualisasikan bisa diwakilkan oleh seorang model. Fotografer juga menangkap pesan dari objeknya sendiri. Misalnya properti bunga. Begitu banyak arti, makna dan persepsi yang di tangkap dari sebuah bunga. Tidak perlu orang yang bercerita tentang arti, makna, dan persepsi dari bunga, kita dapat menggunakan berbagai simbol dalam mengungkapkan sesuatu. Sebuah kondisi dapat menjadi sebuah foto still life yang berhasil dengan memanfaatkan benda atau suasana. Dalam pemanfaatan benda, kepekaan fotografer dituntut untuk mengenali benda dari segi pencahayaan dan lain sebagainya. Namun dalam memanfaatkan suasana, fotografer harus bisa mengenali suasana seperti apa yang bisa dimanfaatkan untuk bisa mewakili ekspresi atau perasaan yang ingin di tuangkan dalam foto tersebut.



Dalam belajar foto still life harus mengenali karakter benda yang akan kita gunakan sebagai properti dalam foto. Setiap benda mempunyai karakter yang unik. Oleh karena itu, fotografer pun dituntut untuk mengetahui cara mencahayainya dengan baik dan dapat menampilkan karakter dan tekstur benda. Masing-masing benda mempunyai sifat dan cara penanganannya masing-masing. Tiap benda mempunyai kapasitas untuk bisa mewakili konsep, baik ingin menampilkan sesuatu yang bersifat lembut, keras, dan lain sebagainya. Foto still life juga erat kaitannya dengan kepekaan seseorang, yaitu untuk berekspresi dengan melulu tidak menggunakan orang atau model.



Fotografi still life mutlak memerlukan tiga unsur yang sudah disebutkan di atas. Jika fotografer ingin menampilkan sisi kontradiksi sifat suatu objek maka fotografer dituntut untuk pandai memilih dan mengatur pencahayaan, properti dan komposisi. Karena untuk menciptakan sifat kontradiktif bukan merupakan keterbatasan benda. Fotografer harus pandai-pandai mengeksplorasi, apakah benda tersebut mempunyai sisi lain dari yang selama ini. Sebagai contoh adalah sebuah batu, asumsi dan sifat batu adalah keras, tak mudah hancur dan tegar. Tapi kalau hendak membuat konsep lembut dengan properti batu, bisa menggunakkan properti bunga untuk menghiasi batu tersebut. Dilengkapi dengan efek cahaya lebut dari Softbox# sisanya tinggal kreatifitas dari seorang fotografer.


Konsep rancangan atau story board# pada fotografi still life merupakan sebuah elemen penting. Dalam fotografi still life kita berhadapan dengan benda mati. Jika konsep fotografi still life merupakan sebuah keceriaan, maka sang fotografer harus memvisualisasikan benda mati tersebut terlihat tampak lebih hidup. Konsep dalam fotografi still life bertujuan untuk memberikan pesan dari fotografer yang menciptakan foto benda mati tersebut, pesan yang mengandung unsur yang akan disampaikan ke audiens. Dalam menyampaikan pesan tersebut, harus bisa menyamakan persepsi dengan audiens. 

Still life muncul dalam fotogarafi sebagai sebuah spesialisasi karena tidak semua emosi atau konsep yang hendak divisualisasikan bisa diwakilkan oleh seorang model. Fotografer juga menangkap pesan dari objeknya sendiri. Misalnya properti bunga. Begitu banyak arti, makna dan persepsi yang di tangkap dari sebuah bunga. Tidak perlu orang yang bercerita tentang arti, makna, dan persepsi dari bunga, kita dapat menggunakan berbagai simbol dalam mengungkapkan sesuatu. Sebuah kondisi dapa menjadi sebuah foto still life yang berhasil dengan memanfaatkan benda atau suasana. Dalam pemanfaatan benda, kepekaan fotografer dituntut untuk mengenali benda dari segi pencahayaan dan lain sebagainya. Namun dalam memanfaatkan suasana, fotografer harus bisa mengenali suasana seperti apa yang bisa dimanfaatkan untuk bisa mewakili ekspresi atau perasaan yang ingin di tuangkan dalam foto tersebut.



Dalam belajar foto still life harus mengenali karakter benda yang akan kita gunakan sebagai properti dalam foto. Setiap benda mempunyai karakter yang unik. Oleh karena itu, fotografer pun dituntut untuk mengetahui cara mencahayainya dengan baik dan dapat menampilkan karakter dan tekstur benda. Masing-masing benda mempunyai sifat dan cara penanganannya masing-masing. Tiap benda mempunyai kapasitas untuk bisa mewakili konsep, baik ingin menampilkan sesuatu yang bersifat lembut, keras, dan lain sebagainya. Foto still life juga erat kaitannya dengan kepekaan seseorang, yaitu untuk berekspresi dengan melulu tidak menggunakan orang atau model.



Fotografi still life mutlak memerlukan tiga unsur yang sudah disebutkan di atas. Jika fotografer ingin menampilkan sisi kontradiksi sifat suatu objek maka fotografer dituntut untuk pandai memilih dan mengatur pencahayaan, properti dan komposisi. Karena untuk menciptakan sifat kontradiktif bukan merupakan keterbatasan benda. Fotografer harus pandai-pandai mengeksplorasi, apakah benda tersebut mempunyai sisi lain dari yang selama ini. Sebagai contoh adalah sebuah batu, asumsi dan sifat batu adalah keras, tak mudah hancur dan tegar. Tapi kalau hendak membuat konsep lembut dengan properti batu, bisa menggunakkan properti bunga untuk menghiasi batu tersebtu. Dilengkapi dengan efek cahaya lebut dari Softbox# sisanya tinggal kreatifitas dari seorang fotografer.

Fotografi still life dapat dilakukan tanpa harus menggunakan kamera medium format digital yang sangat mahal atau lampu Broncolor yang sangat mewah. peralatan memotret jenis apapun dapat kita pakai untuk memotret still life. Bahkan kamera pocket dan kamera lensa ultra wide pun bisa kita pakai. tidak harus menggunakan kamera DLSR/LSR yang canggih dengan lensa marco yang mahal. Tidak ada batasan untuk memakai peralatan fotografis. Semua tergantung pribadi masing-masing fotografer dan konsep yang hendak diciptakannya.



Dari segi lighting tidak ada batasan tertentu. Dengan minimal satu lampu dan maksimal sebanyak-banyaknya. Lighting pun tidak selalu mengunakan artifical lighting (flash), sinar matahari pun dapat kita mangfaatkan untuk menciptkan foto still life. Mengenai bayangan, tidak semua bayangan harus di hilangkan. Semuanya tergantung dengan kosep yang kita buat, kadangkala kita ingin menampilkan konsep keras atau kasar, dan untuk membuat hal itu terjadi tekstur dan bayanggan sangat di butuhkan. Dalam Era digital, peran lampu portable flash dapat di gantikan dengan lampu tungsten atau halogen selam kita menggunakan tripod dan menggatur supaya white balance tidak terlalu kuning, maka kita dapat membuat foto still life yang bagus.
Hal yang paling penting kita perhatikan dan kuasai adalah teknik pencahayaan walaupun dengan menggunakan alat seadanya. 

Berikut ini tips untuk mengambil gambar still life:

1. Menguasai teknik pencahayaan
2. Menguasai teori komposisi fotografis
3. Pintar-pintar dalam mengenali objek. Terkadang walaupun “simple” namun indah, artinya jangan ada saling tindih frame.



Selain memikirkan peralatan memotret yang canggih dan mahal, lebih baik kita menguasai teknik pencahayaan dengan alat seadanya. Pencahayaan adalah teknik element dalam foto still life. Cahaya mempunyai arah, jenis, sifat dan karakter cahaya yang harus dipahami.

Kesimpulannya adalah jangan takut untuk memotret still life. Tips untuk melakukan foto still life adalah :

1. Kuasai teknik pencahayaan
2. Kuasai teori komposisi fotografis 
3. Kenali karakter objek dan properti pendukung, jangan sampai semua objek tumpang tindih dalam satu frame. Seringkali simple is beautiful.

Fotografi still life adalah manisfestasi jargon fotografi dari to-make-pictures. Karena seorang fotgrafer harus bisa membuat foto. Dan ini sangat bertentangan dengan jargon to-make-picture yang populer selama ini. Fotografi still life membuat seorang fotografer berusaha bagaimana menciptakan, membuat foto dan membuatnya tampak lebih hidup.



Demikianlah penjelasan dari sang master tentang still fotografi......Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada beliau, karena sudah mau membagi ilmunya kepada kita (terutama saya). 



Akhir kata, semoga postingan ini bermanfaat.

8 komentar:

  1. Postingan yang sangat bagus dan sangat menarik! Dapat menjadi referensi yang bisa dijadikan alternatif sumber wacana!

    BalasHapus
  2. Hasil karya yang sangat menarik serta menambah wawasan! Dan juga foto-foto yang luar biasa....Great Job!

    BalasHapus
  3. Lumayan bagus....mantab lah mas ! Ditunggu karya lainnya...4 Jempol!

    BalasHapus
  4. Karya yang menarik! Menambah wawasan serta memberikan sudut pandang yang berbeda!

    BalasHapus
  5. Karya yang cukup menarik, menyajikan hasil foto dalam bentuk dan perspektif yang berbada!

    BalasHapus
  6. Artikel yang sangat menarik dan juga inspiratif! Layak untuk dibaca, dan juga mampu menambah wawasan serta referensi kita terhadap fotografi dan juga yang lain!

    BalasHapus
  7. Artikel yang menarik, menambah wawasan serta memberika bahan referensi baru
    #artikel bagus
    #fotografi
    #bagus

    BalasHapus