Minggu, 26 Maret 2017

6 TIPS UNTUK MENGHASILKAN FOTO BOKEH



Kemayoran, Jakarta, Minggu, 26 Maret 2017

Dalam artikel kali ini, saya hanya ingin “menggemakan” (sebenarnya, istilah menggemakan ini saya gunakan sebagai bahasa halus dari “menjiplak”!) dari berbagai sumber referensi di dunia maya alias internet yang mengulas serta mengupas tentang satu teknik fotografi yang bertitel “bokeh” ("bokeh" ya Sob, bukan "bokek", apalagi "boker")

Apa sih foto bokeh itu?

Secara umum dan sederhana, bokeh pada intinya adalah ukuran kualitas blur yang membuat obyek dalam foto terlihat seolah terpisah dari latarnya (background-nya). 

Mata kita senang saat melihat foto obyek dengan background yang kabur secara lembut, creamy dan cantik. Teknik untuk menghasilkan foto bokeh ini memang gampang-gampang susah. Salah satu pertanyaan yang paling sering terlontar dari mulut fotografer-fotografer pemula (termasuk saya) adalah, "kok bokeh saya masih kurang bagus sih?"

Nah, untuk postingan kali ini, akan saya bagikan secara cuma-cuma, tentang tips dan trik membuat tahu bulat?????, maaf, memotret bokeh tersebut.

Sebenarnya trik-nya ada banyak, kira-kira 1296 tips, tapi karena kebanyakan, dan kuota internet tidak cukup untuk mengupload itu semua, jadi dari ribuan lebih tips tersebut, akan saya rangkum ke dalam 6 tips saja (sisanya cari sendiri ya!!!)

Ada enam faktor utama yang sangat mempengaruhi kualitas foto bokeh kita, penuhi keenamnya maka Sobat akan mendapatkan bokeh dengan kualitas jempol! Kalo masih belum ciamik hasilnya, yah, apes dong!


1. Gunakan aperture (apertura) besar

Bokeh berasal dari lensa bukan dari kamera. Oleh karena itu, hal terpenting yang harus dilakukan adalah: Lihat dulu, apakah kamera yang Sobat miliki sudah ada lensanya atau belum! Jika belum, jual saja kamera Sobat dan uang hasil penjualan itu bisa Sobat belikan  lensa! (kalua Sobat merasa kalua itu adalah nasehat yang gila, Sobat tak salah!) 

Advise yang bener: "Setting aperture lensa Sobat pada bukaan yang besar (terbesar yang diijinkan di situasi pemotretan atawa aperture maksimal!). Sobat bisa melakukannya dengan menggunakan mode Aperture Priority di kamera Sobat dan mengubah nilai “f” kedalam nilai terkecil (putar ring aperture berlawanan arah jarum jam).

Dalam settingan ini secara praktis kita menurunkan depth of field menjadi swallow, eh, salah, shallow deng, alias dangkal. Kalo “swallow” mah merk sendal jepit!


2. Kurangi jarak antara kamera dengan obyek foto

Semakin dekat kita berdiri dari obyek foto, maka akan semakin blur background-nya! (ya tapi jangan kebangetan deketnya, apalagi sampe nempel ke modelnya, bukan foto bokeh yang kite dapet, malah bonyok ditonjokkin ame modelnye!).

Karena, semakin dekat obyek foto, fokus lensa juga semakin dekat dan depth of field akan makin menyempit. Cobalah lakukan ini: acungkan jari telunjuk Sobat didekat gelas yang jauhnya kira-kira 50 cm didepan Sobat, fokuskan mata pada telunjuk, sekarang gerakkan telunjuk tadi mendekat mata teman Sobat, kemudian colok mata teman Sobat dengan telunjuk tadi. Makin keras telunjuk tadi nyolok mata temen Sobat, makin cepat kaburnya (baca:melayangnya) gelas itu ke muka Sobat!


3. Jauhkan jarak antara obyek dan background-nya

Saat Sobat memotret suatu obyek, dan ingin menghasilkan bokeh yang bagus, maka semakin jauh obyek tadi dari background dibelakangnya, semakin bagus bokeh yang akan Sobat dapatkan. Lihatlah foto dibawah ini, bunga yang paling dekat kamera masih terlihat tajam. Tapi semakin menjauh dari kamera, semakin kabur. Sementara daun dengan warna hijau dibelakang sana terlihat kabur sekali, apalagi tugu Monas, kabur maksimal alias ga keliatan sama sekali! (ya iyalah, motonya dari cileduk, Tangerang !!!)

4. Gunakan focal length terpanjang

Saat Sobat memakai lensa zoom, gunakan focal length terpanjang untuk makin memisahkan obyek utama dengan background-nya. Sebagai contoh: saat Sobat menggunakan lensa maut 70 – 200 mm, set focal length di posisi 200mm untuk menghasilkan bokeh yang bagus. 

Kalau di tas Sobat tersimpan lensa 300mm, lensa 18–200mm, lensa 14–24mm, pilihlah lensa terpanjang (300mm) kalau tujuan Sobat menghasilkan foto bokeh yang maut! (ingat ya, di tas Sobat, bukan di tas orang!)

5. Pilih lensa dengan kualitas optik terbaik yang mampu anda beli

Kualitas bokeh juga sangat dipengaruhi oleh kualitas optik lensa yang kita pakai. Misalnya Sobat memiliki dua lensa yang focal length maksimalnya sama, contoh: lensa 18–20mm/f5.6 dan lensa 70–200mm/f2.8, karena kualitas optik lensa 70–200mm (biasanya) jauh lebih superior dibandingkan lensa 18–200mm (sehingga harganya juga berlipat-lipat lebih mahal), maka gunakan lensa 70–200mm tadi, dan sebisa mungkin pakailah di aperture f/2.8.

6. Gunakan lensa prime

Karena makin besar aperture makin bagus pula bokehnya, jika Sobat memiliki lensa prime, pakailah. Lensa prime atau prime lens atau fixed lens, adalah lensa yang memiliki focal length tunggal alias lensa yang tidak bisa di-zoom. Lensa prime biasanya menghasilkan foto bokeh yang sangat bagus karena memilki bukaan aperture yang sangat besar, tipikal lensa prime adalah 50mm f/1.4, 85mm f/1.4 atau varian murahnya 50mm f/1.8 dan 85mm f/1.8.

Nah, selamat menghasilkan foto dengan bokeh yang dahsyat ya Sobat.

Untuk sekedar perbandingan, lihat juga foto dibawah ini!



Demikianlah sekelumit cerita tentang tips dan trik untuk menghasilkan foto bokeh yang creamy, yang semoga dapat dijadikan bahan rujukan yang berguna!

Oh ya sob, walaupun dalam teknik foto bokeh di atas, tidak dijabarkan tentang aturan-aturan fotografi, tetapi, ga ada salahnya kalau sobat jepret juga mengkombinasikan aturan-aturan dasar fotografi tersebut dengan teknik foto bokeh yang sudah dijabarkan. Dijamin hasilnya bakal lebih ajib lagi sob!

Tetap sehat, tetap semangat!

Covid pasti berlalu!

Akhir kata.....Salam Jepret Sobat semuanya

Artikel diadaptasi dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

#Fotografi #Fotografer #FG #Momod #kamera #Tips #Trik #Tips Fotografi #Trik Fotografi #Teknik Fotografi #Seni Fotografi #Aliran Fotografi #Genre Fotografi #Still Life Fotografi #Rule of third #Photo #Photography #Foto #BW #Model foto #Potret # Aliran fotografi #Bangunan bersejarah #Bangunan bersejarah di Jakarta Batavia #Food Photography #Foto hitam-putih #fotografer #Fotografi #Fotografi Abstrak #Fotografi Arsitektur #Fotografi Komersial #fotografi makanan #Fotografi Wajah #Gallery #Human Interest Photography #Jakarta #Jalan-jalan #Karya Foto #Sejarah Batavia #serba-serbi #Spot Fotografi #Street Photography #Teknik fotografi #Video Fotografi #Selfie #Toys Fotografi #Wedding Photography #Underwater Photography #Macro Photography #HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY #Lensa #Lensa Kamera #Kamera #DSLR #Mirrorless #Analog #Tripod #Kamera HP #Foto model #Komunitas fotografi #Sesi foto #Trik & Tips Fotografi #Aturan segitiga #Aturan segi empat #photoshop #Tallent #MUA 

4 komentar:

  1. Hasil karya yang sangat menarik serta menambah wawasan! Dan juga foto-foto yang luar biasa....Great Job!

    BalasHapus
  2. Lumayan bagus....mantab lah mas ! Ditunggu karya lainnya...4 Jempol!

    BalasHapus
  3. Artikel yang menarik, menambah wawasan serta memberika bahan referensi baru
    #artikel bagus
    #fotografi
    #bagus

    BalasHapus