Sabtu, 25 Maret 2017

TIPS FOTO SILUET


Ciledug-Banten, Sabtu, Maret 2017

Salam jepret penuh kasih dan sayang kepada sobat-sobit sekalian. 
Postingan kali ini ditulis dengan dibayang-bayangi oleh berbagai macam ketidakpastian dan fluktuasi suasana-suasini yang terjadi di sana dan di sini, yang bikin sebagian dari kita..."sesak nafas+asam urat+pusing separo+lain-lain". akibat dari gejolak yang nggak kira-kira, mulai dari harga cabe rawit yang naiknya nggak pake logika, polarisasi pilkada, dan yang bikin geleng-geleng kepala dan bikin miris...mengentalnya polarisasi sentimen agama!

Dibawah berbagai "derita batin" tersebut, ijinkan saya untuk sedikit menambah kadar "penderitaan" para pembaca sekalian, dengan menawarkan postingan tentang fotografi.....Yang jikalau para sobat-sobit sekalian berkenan untuk membacanya sampai selesai, saya jamin, perasaan gundah gulana yang sobat-sobit jepreto rasakan saat ini...tidak akan hilang.....malah jadi nambah!

So...Tanpa membuang waktu lebih panjang dan lebih lebar lagi...dibawah ini adalah tips fotografi untuk sobat-sobit sekalian......cekidot ya sob:


Siluet Foto (bagian 1)

Siluet adalah jenis foto dengan obyek utama gelap total dengan background yang terang, sehingga yang terlihat adalah bentuk dari obyek utama tadi (mirip dengan bayangan). 

Memotret siluet tidaklah sesulit yang dibayangkan, asal anda tahu langkah-langkah dan tips-nya. Berikut beberapa tips yang mungkin bisa membantu:

1. Matikan Flash

Yang pertama dan terpenting adalah flash (atau lampu blitz) pada kamera harus dimatikan, kalau tidak anda akan mendapatkan foto biasa (karena obyek utama-nya tidak jadi gelap....ya iya lah..gimana sih!). Jadi matikan flash pada kamera anda! Caranya? Macam-macam...bisa dengan karung basah, atau dengan ditutup selotip pada lampu flashnya, atau dikemplang alias digebug aje pake martil lampunye...biar ancur sekalian!

Tapi..Berbagai cara bar-bar di atas sebaiknya tidak sobat-sobit jepret lakukan...kecuali memang udah "desperate" total dan siap untuk menerima bully seumur hidup dari orang-orang yang menyaksikan peristiwa menjijikan tersebut! (sebenarnya, ada cara yang paling elegan, yaitu dengan menggunakan mode flash off di kamera!...dan sumpah.......saya sendiri juga baru tahu belakangan ini!)



2. Cari kondisi pencahayaan yang tepat (backlight)

Untuk menghasilkan siluet, background anda harus lebih terang dibandingkan dengan obyek utama. Itulah kenapa kebanyakan foto siluet dilakukan saat sunset atau sunrise, dimana matahari (sumber cahaya) ada di belakang obyek yang ingin anda foto (backlighting). Tapi jangan batasi diri, foto siluet bisa dihasilkan kapan saja dan dimana saja, misalnya di depan kompor...atau di depan papan iklan (tapi papan iklan yang terang ya....kalo papan iklannya gelap...ya sama aja bohong!), atau kalo pas ada kebakaran...nah...cocok tuh dipakai sebagai latar (kalo ga digebukin duluan sama anggota pemadam kebakaran...Lha iya, udah tau ada kebakaran, bukannya bantuin nyiram, malah poto selpi!)....pada intinya sobat jepreto sekalian harus mencari latar belakang atau  background yang lebih terang dibandingkan obyek utama...atau...obyek utamanya dibikin lebih gelap dari latarnya.


3. Carilah obyek yang bentuknya menarik

Foto siluet akan sangat menonjolkan bentuk obyek utama, oleh karena itu carilah obyek dengan bentuk yang menarik dan memiliki karakter kuat. Perhatikan foto diatas, karena obyek utama (2 pasangan sejoli) kehilangan detail dan menjadi sangat gelap, bentuknya justru akan lebih terekspos. Kita bisa melihat dengan jelas batas-batas lekukan bentuk tubuh kedua orang tersebut, gestur, serta obyek nuuuun jauh di sana yang mereka jadikan point of view. Anda juga bisa mencoba dengan obyek lainnya.



4. Carilah background yang tepat

Untuk mendapat siluet anda harus menemukan background yang lebih terang. Usahakan juga untuk mendapatkan background yang menarik namun juga tidak ramai sehingga obyek utama terlihat sangat menonjol. Langit dan pantai adalah contoh favorit.

5. Ukur eksposur dengan tepat (manual/ auto)



Sebisa mungkin gunakanlah mode manual eskposur. Set metering di spot metering. Lakukan pengukuran di daerah background yang paling terang. Dalam contoh foto diatas saya menembak obyek (tower crane) dengan latar belakang langsit sore hari. Ubahlah kombinasi aperture dan shutter speed sesuai dengan hasil metering anda, terutama pada aperture pastikan anda set sesuai keinginan anda (aperture besar untuk background yang agak kabur dan aperture kecil untuk background yang tajam). Setelah anda menentukan aperture dan shutter speed yang dipilih, arahkan kamera ke obyek utama. Aturlah h3 yang terbaik dan tentukan fokus di obyek utama, baru kemudian jepret….

Jika anda tidak bisa menggunakan mode manual, gunakanlah mode auto. Arahkan kamera ke area paling terang, dalam contoh diatas adalah ke langit diatas tower crane, pencetlah setengah shutter anda (jangan pencet penuh) lalu tahan shutter jangan dilepas. Lalu arahkan kamera ke obyek utama anda baru kemudian jepret….



6. Jangan takut mencoba

Nah, aturan ini sebenarnya yang paling utama, bener sob, kalo takut mencoba, sampe Monas pindah ke Australia, ga bakal terwujud deh potonya! 

Cobalah kombinasi aperture dan shutter speed yang berbeda jika anda gagal di kesempatan pertama. Cobalah juga bereksperimen dengan obyek dan lingkungan anda, jangan hanya terpaku pada sunset dan sunrise, karena foto siluet bisa dihasilkan dimanapun (silahkan lihat juga  contoh foto siluet kreatif dalam postingan ini).

Oke selamat mencoba!!




4 komentar:

  1. Hasil karya yang sangat menarik serta menambah wawasan! Dan juga foto-foto yang luar biasa....Great Job!

    BalasHapus
  2. Lumayan bagus....mantab lah mas ! Ditunggu karya lainnya...4 Jempol!

    BalasHapus
  3. Artikel yang menarik, menambah wawasan serta memberika bahan referensi baru
    #artikel bagus
    #fotografi
    #bagus

    BalasHapus