Jumat, 16 September 2016

Aliran Fotografi Murni, atau Asal Jepret dan Dioprek!!!


Foto Bunga! (komposisi rule of third)
trisoenoe.com

Jakarta, Jum'at, 16 September 2016

Dunia fotografi, akhir-akhir ini perkembangannya luar biasa pesat! Selain dari perkembangan tools dan gadget untuk fotografi yang makin ngebut dan beragam, juga sekarang, hampir seluruh HP pintar pasti punya kemampuan fotografi yang lumayan...(bahkan beberapa type HP pinter, punya kemampuan fotografi yang boleh dibilang "luar biasa"). 

Belum lagi mengenai wahana penyimpanan alias gallery mengenai gallery, atau tempat untuk menyimpan sekaligus memamerkan karya-karya fotografi, juga software untuk memanipulasi foto, kalau dulu jumlahnya sangat irit bin medit atau terbatas, sekarang ini luar biasa banyaknya. 

Diantara yang populer adalah FB dan Instagram, foto editor dan keberadaan beberapa sarana ini, turut mempercepat akselerasi fotografer baru, dan juga karya fotografi, baik kuantitas maupun kualitas. 

Fotografi Miksang
trisoenoe.com

Dari berbagai faktor yang udah saya sebut tadi, sekarang ini muncul satu aliran fotografi baru, yang tingkat pertumbuhan membernya kaga kira-kira pesatnya! beberapa fotografer yang idealis, menyebut aliran ini sebagai "aliran fotografi asal jepret!". Waduh, namanya nggak keren banget, dan berkesan agak "merendahkan"...asal jepret! 

Trus, kenape juga beberapa "fotografer" kawakan dengan teganya menstempel alias memberi cap yang sedemikian mengerikan seperti itu? 

Alasan yang dikemukakan oleh beberapa fotografer yang sempat saya interograsi adalah sebagai berikut: 

"Kebanyakan dari mereka mengambil foto tanpa memperhitungkan teknik-teknik dasar fotografi, melupakan aturan-aturan dasar fotografi, tidak mempertimbangkan sisi estetis, dan kebanyakan hanya selfie-selfie saja tanpa nilai estetis ataupun seni. Dan jikalau seandainya ada dari foto mereka yang bagus, itu hanya editan hasil dari software photo editing, dan bukan murni jepretan kamera!

Dan yang yang lebih mengerikan lagi, adalah alasan yang dikemukakan oleh beberapa fotografer yang "sangat kawakan", mereka-mereka ini (orang yang dikategorikan sebagai anggota aliran asal jepret...pen)  hanya orang-orang yang memegang kamera, dan memencet shutter, tanpa tahu perpektif seni ataupun teknik fotografi...apalagi keindahan! Jadi mereka hanyalah tukang-tukang asal foto, dan bukan fotografer! 

Wuiiihhh...serem pisan euy penilaiannya!!

Foto Bunga
trisoenoe.com

Terlepas dari penilaian suhu-suhu fotografi tersebut, saya pribadi sih gak berani meng-kasta-kan alias meng”kelas”kan orang seperti itu! Karena secara sadar maupun tidak, sayapun masih sering memotret dengan metode "asal jepret", dan setelah direview hasil2nya, lebih banyak foto yang harus masuk ke "recycle bin" daripada masuk ke folder simpanan, itupun hampir semua harus melewati "make-up" ulang alias dioprek di software photo editing, demi mempertegas, memperjelas dan memperkuat nilai dari foto tersebut.


Walaupun saya cenderung hanya merubah secara colour dan tambahin efek dikit-dikit, bukan secara tema atau latar belakang seperti yang sedang populer saat ini. Tetap saja, buat beberapa fotografer yang idealis, kegiatan oprek mengoprek suatu karya seni seperti editing foto, walaupun hanya sedikit, adalah hal yang sangat tabu, hina, jijay bajaj sekaligus terlarang! 

Foto Bunga
trisoenoe.com

Kalaupun hamba diperkenankan untuk memberikan sumbang saran, dalam hal kategori foto, apakah bernilai, atau tidak, itu ditentukan oleh yang melihat atawe viewer, kalau yang melihat ternyata suka, ya bolehlah itu dikategorikan ke dalam karya seni atau foto yang bagus!

Sebenarnya, ada satu tolok ukur yang sangat ampuh, yang dapat digunakan untuk menilai suatu karya foto, apakah bagus atau ancur!... Yaitu "waktu"......suatu karya foto yang bagus tentu saja tak lekang dimakan waktu, beda dengan seni populer, yang ngetrend saat ini, bukan berarti bakal terus ngetrend sampai nanti. 

Jadi, penilaian yang paling obyektif dari suatu karya foto, hanya bisa diberikan oleh "waktu", terlepas dari karya tersebut adalah hasil fotografi murni, ataupun hasil oprekan...tokh seiring waktu, apa yang bagus akan terus bertahan, dan apa yang kurang bagus akan terlupakan! 

Walaupun kita semua harus setuju, dengan atau tanpa rekayasa.....murni atau oprekan, sebuah karya foto akan tetap menjadi suatu karya foto. Dan bukankah karya seni yang indah selalu berasal dari kesederhanaan, dengan kata lain...fotografer yang paling kawakan dan mampu menghasilkan karya foto yang puaaaaling buuuuaaaaggguuuss sekalipun, pasti diawali dengan...."Asal Jepret"

So...para pembaca, sobat-sobitku tercinta, teruslah memotret, dan teruslah berkarya!!! 

Karena kalian adalah yang terbaik!!!

Salam Jepret!!

2 komentar:

  1. Hasil karya yang sangat menarik serta menambah wawasan! Dan juga foto-foto yang luar biasa....Great Job!

    BalasHapus
  2. Lumayan bagus....mantab lah mas ! Ditunggu karya lainnya...4 Jempol!

    BalasHapus