Sabtu, 28 April 2018

SPOT FOTOGRAFI-MUSEUM BANK MANDIRI (SEKELUMIT SEJARAH DAN FOTO)



Kemayoran, Jakarta, Sabtu, 28 April 2018

Salam jumpa sobat jepret semuanya.

Artikel saya kali ini, akan membahas tentang spot fotografi yang bagus dan ciamik di Jakarta. Seperti kita tahu ya sob, di Jakarta ini, buaaaanyak banget spot fotografi yang super layak untuk dijadikan sebagai destinasi foto. Salah satunya adalah Museum Bank Mandiri, yang terletak di Jakarta Barat, masih di area Kota Tua Jakarta. 

Nah, kenapa Museum Bank Mandiri ini sangat direkomendasikan? Tak lain dan tak bukan, karena bengunan ini memang memiliki cita rasa seni yang tinggi. Bukan hanya bicara interiornya, juga eksterior dan item-item yang dipamerkan. Arsitektural dari bangunan ini bercirikan bangunan semi klasik, dengan atap yang tinggi dan jendela yang besar, dipadankan dengan lantai keramik serta cat yang sederhana, namun anggun. Ditambah lagi dengan lokasinya yang sangat strategis (untuk spot foto klasik tentunya), berseberangan dengan Stasiun Jakarta Kota (BEOS), bersebelahan dengan Museum Bank Indonesia, serta dekat dengan Lapangan Fatahillah, Toko Merah, Museum Seni Rupa dan Keramik, dan lain-lain, Jadi benar-benar "one stop destination". Belum lagi aksesnya gampang banget, bisa naik busway atau kereta.....tinggal jalan sedikit....sampai deh!


Kembali ke topik pembahasan, Spot Foto.....kalau bicara mau foto dengan tema apa yang cocok diterapkan di tempat ini....wah......jawabannya banyak sekali sob!

Mau foto dengan obyek model dengan latar belakang klasik....bisa! Mau foto hanya suasananya saja, alias interiornya saja...boleh! Pokoknya....wah....banyak banget deh. Still life fotografi juga bisa keren di tempat ini! 


Kalau menurut pendapat saya pribadi, tempat ini memang ajib banget. Walaupun bangunan ini sudah dipugar, tetapi si pengelola bangunan tetap mempertahankan "aura" sejarahnya melekat dalam bangunan ini. Sangat apik, sangat ber"aroma" klasik dan "Tempo Doeloe", belum lagi kalau bicara di area lantai bawahnya, waduh....terasa banget suasana "tempo doeloe"nya.

Oya sob, untuk melengkapi referensi artikel ini, tak ada salahnya saya sadur dari sumber yang sangat terpercaya, yang mengulas tentang "Museum Bank Mandiri" secara detil, cekidot ya sob (dikutip dari https://jakartalama.wordpress.com/2010/09/25/museum-bank-mandiri/)  :


Sejarah Gedung

Museum Bank Mandiri yang terletak di Jalan Lapangan Stasiun Nomor 1 (Stationsplein 1 – Binnen Niuewpoortstraat) merupakan bangunan peninggalan masa kolonial. Dahulunya berada dalam satu taman yang menyatu dengan Stasiun Kereta Api Jakarta-Kota atau Beos (Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij).


Awal sejarahnya bangunan ini merupakan Kantor Wilayah Nederlandsche Handel Maatschappij (NHM) di Hindia Timur yang lebih dikenal dengan nama de Factorij Batavia.

Bangunan ini dirancang oleh arsitek NHM, J.J.J. de Bruyn bekerja sama dengan arsitek Belanda lainnya, A.P. Smits dan C. van de Linde yang keduanya bekerja pada biro arsitek Hulswit, Fermont and Ed. Cuipers.

Gedung berdiri di atas lahan seluas 10.039 M2 ini, diresmikan pada 14 Januari 1933, oleh C.J. Karel van Aalst, Presiden NHM ke-10. Pemancangan diawali dengan tiang beton bulan Juli 1929 oleh biro konstruksi NV Nedam (Nederlandse Aanneming Maatshappij).


Arsitektur gedung berlantai empat seluas 21.509 M2 ini cenderung sederhana, berbentuk simetris dengan keberadaan taman di tengah gedung, dan main entrance tepat di tengah bagian depan bangunan. Lantai dasar gedung ini dibuat lebih tinggi dari jalan raya, sehingga kesan entrance-nya terasa anggun. Lantai lobi, ruang rapat, dan ruang direksinya memakai bahan mozaik keramik bercampur kaca (glasmozaiek-tegels). Sedangkan ruangan yang lain memakai tegel ubin (vloertegels) berwarna hitam, abu-abu dan merah.


Dengan lahirnya Bank Mandiri tanggal 2 Oktober 1998 dan bergabungnya empat bank pemerintah: Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Bumi Daya (BBD), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) ke dalam Bank Mandiri, maka gedung warisan sejarah ini pun beralih menjadi salah satu aset Bank Mandiri.


Lokasi Museum Bank Mandiri

Museum Bank Mandiri bisa dicapai dengan berbagai cara. Cara termudah adalah menggunakan bus Transjakarta. Museum Bank Mandiri persis berada di seberang terminal pemberhentian terakhir bus Transjakarta.

Bila menggunakan kereta api, Museum Bank Mandiri juga berseberangan lokasinya dengan Stasiun Jakarta Kota atau populer disebut Stasiun Beos.

Banyak museum di kawasan ini. Ada juga Museum Bank Indonesia, Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, Museum Keramik, dan Museum Seni Rupa. Museum-museum ini saling berdekatan letaknya. Jadi manfaatkanlah waktu Anda sebaik mungkin di kawasan ini.



Koleksi Museum Bank Mandiri

Persyaratan bagi materi koleksi museum adalah benda asli, reproduksi atau miniatur. Benda-benda ini pun harus mempunyai nilai sejarah, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan. Harus pula mencerminkan proses perkembangan lahirnya Bank Mandiri. Bahkan keberadaannya harus merupakan bukti pelaksanaan fungsi dan kegiatan bank yang mewakili suatu fenomena atau kecenderungan tertentu serta dapat diidentifikasi asal-usul, tipe/gaya, periode waktu, maupun fungsi kegunaannya sehingga dapat dijadikan suatu monumen sejarah atau diperkirakan menjadi monumen sejarah di masa depan.

Materi koleksi yang ada di Museum Bank Mandiri terdiri atas jenis perlengkapan operasional bank, surat berharga, numismatik, arsip sejarah, dan jenis koleksi lainnya seperti perlengkapan pendukung operasional bank dan bahan pustaka.

Koleksi perlengkapan operasional bank tempo dulu yang unik, antara lain:

* peti uang,
* mesin hitung uang mekanik,
* kalkulator,
* mesin pembukuan,
* mesin cetak,
* alat pres bendel,
* seal press,
* brandkast,
* safe deposit box,
* anak kunci lemari/pintu besi serta aneka surat berharga, seperti bilyet deposito, sertifikat deposito, cek, obligasi dan saham.


Ornamen bangunan, interior, dan furnitur asli dari gedung museum yang merupakan benda cagar budaya juga merupakan bagian dari koleksi yang perlu dilestarikan.

Adapun koleksi pendukung operasional lainnya adalah sarana promosi, komunikasi, ekspedisi dan kesekretariatan, seragam pegawai dan perlengkapannya, peralatan teknologi informasi, komponen bangunan dan miniatur gedung kantor, serta perlengkapan sekuriti dan rumah tangga lainnya.

Sesuai kurun waktunya, koleksi Museum Bank Mandiri dapat dikelompokkan berdasarkan periode bank-bank pendahulu mulai tahun 1826-1959/1960 dengan koleksi berasal dari masa NHM, Escomptobank, NIHB/NHB dan BIN, periode bank-bank bergabung tahun 1959/1960-1998 masa BBD, BDN, Bank Exim dan Bapindo, serta periode awal merger Bank Mandiri sampai dengan go public tahun 1999-2003.

Jam Buka dan Tiket Masuk

Selasa – Minggu: Pukul 09.00 – 16.00
Senin & Hari libur nasional: Tutup

Dewasa: Rp 5.000
Anak-anak: Gratis
Nasabah Bank Mandiri: Gratis


Alamat Museum Bank Mandiri

Jalan Lapangan Stasiun 1*, Jakarta Barat 11110
Telepon: +62 21 690-2000 +62 21 690-2000   

email: museum@bankmandiri.co.id
*disebut juga Jalan Pintu Besar Utara 1


Demikian ya sob, uraian super singkat mengenai Spot Fotografi yang ada di Jakarta. Sekedar saran, jika sobat jepret ingin menjadikan tempat ini sebagai obyek jepretan, sebaiknya jangan datang pas Sabtu-Minggu, karena bakalan rame banget sob. Juga jangan datang hari Senin, gedung ini dan sebagian "gedoeng-gedoeng toea" di kisaran sini, tutup setiap hari Senin, untuk perawatan dan lain lain. 

Akhir kata, demikianlah aertikel ini sahaya boeat, oentoek dapat dipergoenakan dengan sebenar-benarnja.

Salam Jepret.

3 komentar:

  1. Yups, gedung kuno peninggalan sejarah seperti ini sangat menarik buat dijadikan obyek foto.
    Arsitekturnya gagah dan kesan kolonialnya kuat banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mas, memang tempat ini benar2 luar biasa. Bisa banyak tema foto yang bisa diterapkan di tempat ini.
      Satu tema yang sangat cocok,
      Fotografi klasik! Dipadu dengan monochrome! Duh...mantab abis

      Hapus
  2. Luar biasa..masukan berharga untuk saya nih!

    BalasHapus