Selasa, 03 Januari 2023

Fotografi Dramatik (Cerita Tentang Satu Aliran Fotografi, yang Disajikan Dalam Dua Tulisan, Ditambah 4 Gelas Kopi Hitam dan Dua Bungkus Rokok) – Bagian Pertama


Mendung - Fotografi Dramatik
trisoenoe.com

Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan
Selasa, 3 Januari 2023

Sobat, apakah sobat pernah mendengar tentang fotografi dramatik? Kalau sobat belum pernah mendengar atau mungkin pernah mendengar tapi tak memahami tentang aliran fotografi ini, maka itu artinya Sobat sama dengan saya, karena sayapun ternyata tak paham sepenuhnya dengan apa itu “fotografi dramatik".

Lalu, apa sebenarnya fotografi dramatik itu?

Nah, pemaparan dibawah ini merupakan hasil perenungan saya, ditambah dengan hasil pemikiran saya yang ala kadarnya. Silahkan dibaca;

Jembatan - Fotografi Dramatik
trisoenoe.com

Definisi Fotografi dramatik


Tidak ada definisi yang baku atau universal tentang aliran fotografi ini. Sebenarnya, tidak ada definisi yang jelas tentang konsep dramatik. Tapi, akan lebih mudah untuk menentukan apa yang masuk ke dalam batasan jenis fotografi ini. Secara sederhana, fotografi dramatik adalah satu aliran fotografi yang tidak berusaha untuk menampilkan suatu obyek foto dari sudut pandang keindahan semata, atau dari sisi realitas. Fotografi dramatik justru lebih memilih untuk “mendramakan” obyeknya melalui kekuatan bentuk, warna, dan cerita, dengan satu tujuan, untuk menenggelamkan "khayalan" dan "rasa" dari yang melihat foto ini ke dalam “nuansa” yang lebih mengharukan, atau bahkan mencekam.

Definisi yang sederhana ini kemudian melahirkan satu perspektif yang benar-benar berbeda. Karena detil dari sebuah objek terbuat dari bentuk, warna, dan cerita, maka otak secara logis akan mengolah dan menterjemahkan sesuatu yang berbeda ini dengan pendekatan “insting” ketimbang pendekatan logika. Alhasil, ketika manusia dihadapkan pada sesuatu yang “dramatik”, maka manusia akan cenderung untuk menggunakan perasaannya ketimbang menggunakan akal-fikirannya. 

Intinya, fotografi dramatik mengkomunikasikan kepada orang yang melihatnya melalui Bahasa emosi. Ini tentu menguntungkan fotografer, karena sistem emosi manusia lebih kuat dibandingkan sistem logikanya.

Jika dilaksanakan dengan baik, sebuah foto dramatik bisa sangat sejalan dengan persepsi, mental, dan alur emosi manusia. Hasil akhirnya bisa jadi sesuatu yang sangat kuat. Penting untuk dicatat bahwa dramatik tidak selalu berarti “mencekam”. Memang benar bahwa, pada beberapa foto dramatik, orang tidak bisa mengenali apa focus utama dari suatu foto. Bahkan, ada kalanya foto dramatik lebih menitikberatkan pada keseluruhan foto ketimbang pada satu atau dua point of interest di dalam frame.

Senja - Fotografi Dramatik
trisoenoe.com

Mengapa Fotografi Dramatik?


Beberapa orang mungkin tidak begitu menggemari genre ini karena ada lebih banyak genre fotografi lain yang lebih “jelas” dan lebih indah untuk dipilih. Ada beberapa alasan. Pertama, seperti yang sudah disebutkan, foto dramatik bisa jadi merupakan foto yang sangat kuat. Di dalamnya sudah ada semua yang dibutuhkan untuk memompa emosi pada diri manusia. Tapi, ada keuntungan berikutnya. Sebuah foto dramatik bisa dibuat dimana saja. Bahkan mulai dari sekeliling rumah. Ini kontras dengan jenis fotografi lain, seperti landscape, yang membutuhkan perjalanan ke suatu tempat untuk mendapatkan pemandangan yang benar-benar bagus.


Artikel diadaptasi dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

#Fotografi #Fotografer #FG #Momod #kamera #Tips #Trik #Tips Fotografi #Trik Fotografi #Teknik Fotografi #Seni Fotografi #Aliran Fotografi #Genre Fotografi #Still Life Fotografi #Rule of third #Photo #Photography #Foto #BW #Model foto #Potret # Aliran fotografi #Bangunan bersejarah #Bangunan bersejarah di Jakarta Batavia #Food Photography #Foto hitam-putih #fotografer #Fotografi #Fotografi Abstrak #Fotografi Arsitektur #Fotografi Komersial #fotografi makanan #Fotografi Wajah #Gallery #Human Interest Photography #Jakarta #Jalan-jalan #Karya Foto #Sejarah Batavia #serba-serbi #Spot Fotografi #Street Photography #Teknik fotografi #Video Fotografi #Selfie #Toys Fotografi #Wedding Photography #Underwater Photography #Macro Photography #HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY #Lensa #Lensa Kamera #Kamera #DSLR #Mirrorless #Analog #Tripod #Kamera HP #Foto model #Komunitas fotografi #Sesi foto #Trik & Tips Fotografi #Aturan segitiga #Aturan segi empat #photoshop #Tallent #MUA 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar