Senin, 22 Maret 2021

(Unggah-Ungguh) Atawe Etika dalam Fotografi (Tulisan Episode Pertama)


Foto Portrait dalam Hitam Putih
trisoenoe.com

Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin, 22 Maret 2021

Beberapa tahun belakangan ini, dunia jeprat-jepret alias fotografi mulai diminati oleh banyak orang yang ada di seluruh penjuru angin. Ada yang hanya sekedar menjalankan hoby, maupun yang sudah menjadi master. Ada photografer pemula dan yang sudah sangat ahli.


Pada artikel ini, saya akan coba menjabarkan tentang etika dalam fotografi dalam versi saya dan dari beberapa sumber yang saya dapatkan. Maksud dari etika tersebut adalah bagaimana cara kita berhubungan antar manusia, antara fotografer dan model, antara fotografer dengan fotografer lain, atau dengan masyarakat yang jadi “korban” jepret. Dengan memiliki etika yang baik, fotografer tentunya diuntungkan dengan mendapatkan foto yang lebih bernilai, enak dilihat dan alami. 

Foto Portrait dalam Hitam Putih
trisoenoe.com

Secara sederhana,  seorang fotografer yang memiliki etika akan dianggap oleh masayarakat umum sebagai orang yang rendah hati., hormat terhadap orang lain, antusias dan baik hati (tidak sombong, rajin menabung, gemar membantu, dsb). kita contohkan saja foto potret (portrait), apalagi kalau modelnya wanita, Sobat kudu menghormatinya dengan tidak colak-colek, njowal-njawil, apalagi kalo sampai sambit menyambit pas mengarahkan. 

Colak-colek model wanita itu sangat tidak sopan ya Sob, apalagi kalau di negara-negara Asia, dan bakalan bikin model tersebut menjadi tidak nyaman. Selain itu, hindari kebiasaan berbicara dengan nada memerintah, itu jangan sampai deh. FG yang baik kudunya harus menghargai model dengan sering-sering berterima kasih sama model, apalagi kalau model itu ternyata juga baik hati dan sering jajanin FG nya, wah, kalau itu sih, jangan cuma kata terima kasih doang, kudu pakai cium tangan dan menitikkan airmata. 

Gimana Seharusnya (fotografer dalam bersikap)?

Pendekatan fotografer dengan subjeknya, apalagi jika itu manusia atau kelompok sosial tertentu, membutuhkan pendekatan yang elegan. Menurut almarhum MAW Brouwer, lebih banyak orang yang berhasil dalam kehidupannya karena social intelligence yang tinggi. 

Artinya keterampilan bersosialisasi amat penting bagi fotografer yang ingin berhasil. Terlepas dari peranan subyek dan peralatan yang tentunya penting, Paul I. Zacharia mengatakan bahwa di balik setiap foto yang baik itu harus ada suatu sikap “berfotografi” yang baik dan tepat pada si fotografernya. Mungkin terdengar sederhana sekali. 

Foto Portrait dalam Hitam Putih
trisoenoe.com

Tapi kalau kita renungkan, ternyata hal ini sangat benar sekali. Seseorang tidak mungkin menghasilkan foto yang baik, yang berkesan, apalagi yang punya nyawa dan ciamik, kalau tidak dilandasi sikap mental yang tepat. Kedewasaan kepribadian dari para fotografer yang berhasil, adalah faktor yang membedakan fotonya dengan foto-foto indah dari fotografer biasa.

Nyambung ya Sob, ke episode kedua, dengan judul: "(Unggah-Ungguh) Atawe Etika dalam Fotografi (Tulisan Episode Kedua)"

Artikel ditulis oleh: Tuntas Trisunu

#Fotografi #Fotografer #FG #Momod #kamera #Tips #Trik #Tips Fotografi #Trik Fotografi #Teknik Fotografi #Seni Fotografi #Aliran Fotografi #Genre Fotografi #Still Life Fotografi #Rule of third #Photo #Photography #Foto #BW #Model foto #Potret # Aliran fotografi #Bangunan bersejarah #Bangunan bersejarah di Jakarta Batavia #Food Photography #Foto hitam-putih #fotografer #Fotografi #Fotografi Abstrak #Fotografi Arsitektur #Fotografi Komersial #fotografi makanan #Fotografi Wajah #Gallery #Human Interest Photography #Jakarta #Jalan-jalan #Karya Foto #Sejarah Batavia #serba-serbi #Spot Fotografi #Street Photography #Teknik fotografi #Video Fotografi #Selfie #Toys Fotografi #Wedding Photography #Underwater Photography #Macro Photography #HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY #Lensa #Lensa Kamera #Kamera #DSLR #Mirrorless #Analog #Tripod #Kamera HP #Foto model #Komunitas fotografi #Sesi foto #Trik & Tips Fotografi #Aturan segitiga #Aturan segi empat #photoshop #Tallent #MUA 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar