Kamis, 17 Februari 2022

URBAN PHOTOGRAPHY (Eksplorasi Objek Perkotaan) Bagian Kedua


Melintas - Menyeberang Jalan
Urban Photography
trisoenoe.com

Ciledug, Tangerang Kota, Banten, Kamis, 17 Februari 2022

Selamat pagi, siang, sore, dan malam Sobat Jepret semuanya. Seperti yang sudah saya janjikan tempo hari, saya akan sambung artikelnya, dan artikel ini adalah artikel lanjutan dari artikel pertama (URBAN PHOTOGRAPHY (Eksplorasi Objek Perkotaan) Bagian Pertama), dan inilah artikelnya:

Sejarah Urban Photography


Setelah mengetahui pengertian urban photography, Sobat juga harus mengetahui bagaimana sejarah dari teknik aliran fotografi yang satu ini. Kehadiran urban fotografi ini berasal muasal alias "mbrojol" dari Eropa, ketika seorang "tukang jepret" alias fotografer Eugene Atget mulai menjepret foto yang menggambarkan jalanan kota Paris pada tahun 1890-1920 an.

Foto-foto yang diambil oleh abang ini merupakan objek yang terdiri dari berbagai macam objek dengan nilai artistik atau hanya sedikit adanya manusia. Hal ini tentu akan sangat berbeda dengan teknik fotografi urban photography dijaman sekarang ini. Aliran uban photography kontemporer seolah-olah lebih dari objek manusianya didalam foto. Objek manusia mulai dari ketika Henri Cartier Bresson mulai memotret objek manusia di sekitar tahun 1940 silam, hingga akhirnya aliran fotografi yang satu ini semakin terkenal dikalangan masyarakat. Aliran fotografi yang satu ini masih tergolong muda di Indonesia. Mulai berkembang di Indonesia sekitar tahun 1990-an dan saat ini juga semakin berkembang dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin meningkat.

Suasana Dalam Stasiun Beos
Urban Photography
trisoenoe.com

Teknik Menggunakan Urban Fotografi


Bagi Sobat yang masih seorang pemula yang ingin mendalami teknik ini maka Sobat perlu memperhatikan tips di bawah ini agar menghasilkan foto-foto perkotaan yang tampak nyata dan mengesankan. Teknik-teknik tersebut adalah:

Harus bisa pilih lensa yang pas

Hal utama agar Sobat bisa mendapatkan hasil foto yang memuaskan adalah dengan memilih lensa yang tepat. jangan sampai tergoda untuk memilih lensa zoom tele karena hasilnya akan terlihat aneh. Sobat bisa memilih lensa wide-angle. Untuk urusan kamera, Sobat bisa memilih kamera kompak dibandingkan DSLR.

Harus bisa pengaturan kamera

Sobat harus mengutak-atik kamera Sobat untuk beralih ke mode aperture priority atau pun shutter priority. Hal ini tidak lain dan tidak bukan karena; biasanya mode manual hanya akan membuat Sobat lambat mendapatkan momen terbaik. Ataupun Sobat juga harus menghindari mode auto/program karena akan menghasilkan foto yang kurang ciamik.

Artikel ini bersambung ke Bagian ketiga, dengan judul: "URBAN PHOTOGRAPHY (Eksplorasi Objek Perkotaan) Bagian Ketiga"

Artikel ini diadaptasi dan ditulis oleh: Tuntas Trisunu

#Fotografi #Fotografer #FG #Momod #kamera #Tips #Trik #Tips Fotografi #Trik Fotografi #Teknik Fotografi #Seni Fotografi #Aliran Fotografi #Genre Fotografi #Still Life Fotografi #Rule of third #Photo #Photography #Foto #BW #Model foto #Potret # Aliran fotografi #Bangunan bersejarah #Bangunan bersejarah di Jakarta Batavia #Food Photography #Foto hitam-putih #fotografer #Fotografi #Fotografi Abstrak #Fotografi Arsitektur #Fotografi Komersial #fotografi makanan #Fotografi Wajah #Gallery #Human Interest Photography #Jakarta #Jalan-jalan #Karya Foto #Sejarah Batavia #serba-serbi #Spot Fotografi #Street Photography #Teknik fotografi #Video Fotografi #Selfie #Toys Fotografi #Wedding Photography #Underwater Photography #Macro Photography #HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY #Lensa #Lensa Kamera #Kamera #DSLR #Mirrorless #Analog #Tripod #Kamera HP #Foto model #Komunitas fotografi #Sesi foto #Trik & Tips Fotografi #Aturan segitiga #Aturan segi empat #photoshop #Tallent #MUA 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar