Selasa, 05 April 2022

Fotografi Nuansa Klasik, Menjebak Fragmen Dalam Aura yang Abadi (Fragmen Pertama)


Fotografi Klasik
trisoenoe.com

Ciledug, Tangerang Kota, Banten, Selasa, 5 April 2022

Kalau Sobat iseng-iseng main ke museum, terutama untuk museum yang memamerkan lukisan-lukisan portrait, Sobat bakalan disuguhi dengan lukisan portrait yang ciamik. Terutama dari sisi teknik pencahayaan, komposisi yang begitu menginspirasi dan mempunyai sentuhan artistic yang lembut alias top markonyos.

Ditambah lagi dengan goresan aura yang sifatnya non teknis (cerita, drama, ide) dari para maestro tersebut sehingga karya-karya mereka masih terus mengagumkan dan seakan tak termakan olah ruang dan waktu.

Salah satu yang mencoba untuk mengadopsi (sebagian atau keseluruhan) dari kekuatan lukisan-lukisan portrait tersebut adalah fotografi. Sobat pasti sudah sangat paham, jikalau foto portrait dengan genre alias aliran yang segubrak banyaknya (human interest, beauty shoot, dokumenter, model dan lain sebagainya) merupakan aktivitas fotografi yang "menjebak" model sebagai subjek utama cerita.

Selain itu, teknologi digital membuat siapapun bisa menjepret portrait tanpa harus menggunakan kamera super mahal dan dilakukan di studio foto dengan alat super lengkap. Kalaupun harus menggunakan tambahan alat, masih bisa disesuaikan dengan kemampuan kantong, seperti menggunakan teknik strobis.

Untuk saat ini, bukan tidak mungkin, foto portrait bisa dilakukan di rumah dengan hasil yang maksimal tanpa harus menggunakan pernak-pernik penunjang yang mahal.

Nah, dalam artikel yang sambung menyambung ini, saya akan mencoba menjabarkan, beberapa tips yang mungkin bisa membantu Sobat, dalam hal jepret-menjepret dalam aura klasik. So, berikut ini adalah beberapa tipsnya:

Fotografi Klasik
trisoenoe.com

Tips Yang Pertama 

Temukan spot yang paling sesuai dan ciamik, terutama untuk urusan cahaya. Spot yang paling cocok adalah di dekat jendela. Sebab, dengan memotret bersisian dengan jendela, bakalan mengeksplore kekuatan cahaya secara lebih merata.

Kalau mau lebih “menggelegar” lagi atau sempurna, Sobat bisa menambahkan bantuan lampu flash atau reflektor. Fungsinya untuk memantulkan cahaya dan mengisi area gelap yang kemungkinan muncul di sekitar obyek. Dan jika Sobat merasa masih kurang afdol alias masih kurang, Sobat juga bisa pakai lampu halogen atau lampu tembak PLN yang segede Gaban, biar hasilnya bisa terang benderang (walaupun ada efek negatifnya, yaitu si model bakalan hangus karena kepanasan).

Sudah dulu untuk artikel fragmen yang pertama ya Sob, dan selanjutnya artikel ini akan disambung ke fragmen selanjutnya, dengan judul: "Fotografi Nuansa Klasik, Menjebak Fragmen Dalam Aura yang Abadi (Fragmen Kedua)", semoga Sobat Jepret dimanapun bisa terhibur dengan coretan seadanya ini.

Artikel ini diadaptasi dan ditulis oleh: Tuntas Trisunu

#Fotografi #Fotografer #FG #Momod #kamera #Tips #Trik #Tips Fotografi #Trik Fotografi #Teknik Fotografi #Seni Fotografi #Aliran Fotografi #Genre Fotografi #Still Life Fotografi #Rule of third #Photo #Photography #Foto #BW #Model foto #Potret # Aliran fotografi #Bangunan bersejarah #Bangunan bersejarah di Jakarta Batavia #Food Photography #Foto hitam-putih #fotografer #Fotografi #Fotografi Abstrak #Fotografi Arsitektur #Fotografi Komersial #fotografi makanan #Fotografi Wajah #Gallery #Human Interest Photography #Jakarta #Jalan-jalan #Karya Foto #Sejarah Batavia #serba-serbi #Spot Fotografi #Street Photography #Teknik fotografi #Video Fotografi #Selfie #Toys Fotografi #Wedding Photography #Underwater Photography #Macro Photography #HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY #Lensa #Lensa Kamera #Kamera #DSLR #Mirrorless #Analog #Tripod #Kamera HP #Foto model #Komunitas fotografi #Sesi foto #Trik & Tips Fotografi #Aturan segitiga #Aturan segi empat #photoshop #Tallent #MUA 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar