Kamis, 21 April 2022

Fotografi Nuansa Klasik, Menjebak Fragmen Dalam Aura yang Abadi (Fragmen Terakhir)


Fotografi Klasik
trisoenoe.com

Ciledug, Tangerang Kota, Banten, Kamis, 21 April 2022

Selamat jumpa Sobat Jepret semuanya? Demi memenuhi janji saya pada tulisan sebelumnya, saya akan sambung tulisan yang tempo hari sudah saya tayangkan, dan tulisan ini adalah lanjutan tulisan dari artikel bagian kedua (Fotografi Nuansa Klasik, Menjebak Fragmen Dalam Aura yang Abadi (Fragmen Kedua)), dan inilah coretan sambungannya:

Pada tulisan yang kedua, yang diulas adalah cara kedua dan ketiga, yang berisi tentang kostum dan juga pose, maka artikel fragmen terakhir ini yang akan kita bahas adalah:

Keempat


Saatnya Jepret alias eksekusi si Model. Tugas paling berat untuk urusan memotret genre klasik portrait ya pada saat eksekusi ini. Sebab, fotografer harus bisa mendapatkan aura yang pas melalui komunikasi mata dan batin melalui kamera. Meski yang difoto bisa jadi keluarga sendiri, bukan berarti komunikasi tersebut mudah diperoleh melalui medium kamera. Masih banyak yang jadi kaku, canggung, bahkan jadi terlihat aneh saat harus berpose di depan kamera atau sebaliknya, berlebihan dan membuat foto portrait klasik menjadi kehilangan nyawanya.

Usahakan foto yang dihasilkan bisa menjebak emosi, karakter dan atmosfer keseharian dari model yang difoto. Tetaplah fokus pada bahasa yang disampaikan oleh mata, mimik wajah, gesture badan dan 'pesan tersembunyi' dari subjek yang akan difoto.

Pesan tersembunyi dalam foto portrait itu seperti yang dituturkan oleh fotografer legendaris Irving Penn sebagai karakter yang indah tetapi seakan takut untuk ditunjukan. Biasanya tertutup oleh bayang-bayang “etika dan norma” orang-orang sekitar dan juga aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, jangan mudah tertipu oleh “casing” atau tampilan luar, melainkan mampu memotret hingga menembus semburat rasa lewat bahasa mata, yang merupakan cerminan hati yang sesungguhnya.

Hal lain yang tidak kalah penting saat jepret-menjepret yakni, mengendalikan cahaya. Apakah akan menyinari seluruh wajah atau sebagian saja. Kalau sebagian, berapa banyak yang akan tertimpa cahaya dan bagaimana gradasi bayangan yang timbul. Bagaimana dengan bayangan yang jatuh di wajah, pipi atau hidung? Apakah akan dihilangkan ataukah akan diekspose ?

Fotografi Klasik
trisoenoe.com

Kelima


Setelah selesai dengan perkara jepret-menjepret, koreksilah di komputer seperlunya hasil jepretan tersebut, dan sesuaikan dengan kebutuhan. Seperti saturasi warna, cropping, membuat foto menjadi hitam-putih atau sepia.

Bagi yang memotret dengan file RAW, mengoreksi pasca pemotretan jauh lebih mudah karena mempunyai banyak pilihan. Walaupun demikian, file RAW bukan berarti yang terbaik, karena tempo yang dibutuhkan untuk "mengoprek" file jenis ini butuh tempo yang lebih lama ketimbang file JPEG.

Bila ingin mencetak foto sebelum dibingkai, pastikan mendapat tempat print digital yang sesuai. Terutama soal saturasi, tinta, hingga kualitas kertas atawe kanvas. Tetaplah berkomunikasi dengan mas atau om yang mencetak foto tersebut untuk memperoleh hasil maksimal. Kemudian pilihlah bingkai yang tepat seperti warna yang cocok, tebal-tipis bingkai dan warna dinding yang senada dan harmonis.

Sobat, demikianlah artikel bagian terakhir yang mengulas secara singkat tentang genre fotografi klasik. Memang tulisan yang dibagi jadi tiga bagian ini masih jauh dari kata sempurna. Yah, namanya juga fotografer pemulanya pemula, jadi masih jauh dari kata sempurna. Walaupun demikian, saya tetap berharap, semoga tulisan saya ini dapat menghibur Sobat Jepret semuanya.

Akhir kata....

Tetap Sehat!

Tetap Semangat!

Covid Pasti Berlalu!

Salam Jepret Selalu!

Artikel ini diadaptasi dan ditulis oleh: Tuntas Trisunu

#Fotografi #Fotografer #FG #Momod #kamera #Tips #Trik #Tips Fotografi #Trik Fotografi #Teknik Fotografi #Seni Fotografi #Aliran Fotografi #Genre Fotografi #Still Life Fotografi #Rule of third #Photo #Photography #Foto #BW #Model foto #Potret # Aliran fotografi #Bangunan bersejarah #Bangunan bersejarah di Jakarta Batavia #Food Photography #Foto hitam-putih #fotografer #Fotografi #Fotografi Abstrak #Fotografi Arsitektur #Fotografi Komersial #fotografi makanan #Fotografi Wajah #Gallery #Human Interest Photography #Jakarta #Jalan-jalan #Karya Foto #Sejarah Batavia #serba-serbi #Spot Fotografi #Street Photography #Teknik fotografi #Video Fotografi #Selfie #Toys Fotografi #Wedding Photography #Underwater Photography #Macro Photography #HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY #Lensa #Lensa Kamera #Kamera #DSLR #Mirrorless #Analog #Tripod #Kamera HP #Foto model #Komunitas fotografi #Sesi foto #Trik & Tips Fotografi #Aturan segitiga #Aturan segi empat #photoshop #Tallent #MUA 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar